8 Unsur Intrinsik Cerpen dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cerita pendek atau yang biasa disebut sebagai cerpen merupakan suatu bentuk karya sastra yang sering dijumpai. Cerita yang relatif singkat dibandingkan cerita pada novel.

Cerpen merupakan karya sastra fiksi yang ditulis dalam bentuk prosa singkat, memiliki isi yang padat serta langsung pada inti cerita.

Sebelum menulis cerpen atau membacanya, sebaiknya memahami lebih dahulu mengenai unsur intrinsik yang terkandung di dalam cerpen. Unsur intrinsik yang menjadi pembangun isi cerpen antara lain :

1. Tema 

Tema merupakan pokok pikiran atau ide pokok yang digunakan dalam cerita. Tema menjadi suatu dasar dalam pembuatan yang akan dikembangkan menjadi sebuah cerita. Cerpen biasanya memiliki tema tunggal dengan alur tunggal pula, berbeda dengan novel yang memiliki banyak alur dan sub tema dalam tema besar. 

Tema biasanya tidak diungkapkan secara langsung dalam cerpen, melainkan dengan membaca secara keseluruhan cerpen barulah bisa mengerti tema dari cerpen tersebut.

Contoh tema dapat meliputi cerpen komedi  yang dalam ceritanya menimbulkan gelak tawa serta menghibur, cerpen remaja yang menceritakan kisah hidup remaja, cerpen persahabatan yang menceritakan mengenai persahabatan seseorang atau sekelompok orang, dan lainnya.

2. Alur

Alur atau plot merupakan jalannya suatu cerita. Alur juga dapat diartikan sebagai urutan cerita. Alur dalam sebuah cerita dapat berupa alur maju, mundur, dan campuran.

  • Alur Maju

Alur maju yang merupakan rangkaian suatu peristiwa dalam cerita dengan urutan maju sesuai dengan waktu kejadian dan terus bergerak maju.

Contoh alur maju yang menceritakan setiap kejadian sesuai tuntutan : “Andi berangkat ke sekolah menggunakan sepeda kesayangannya. Ia mengayuh sekuat tenaga agar tidak terlambat. Sesampainya di sekolah Andi belajar dengan giat serta selalu memperhatikan guru. Setelah bel pulang sekolah berbunyi Andi berkemas dan mengayuh sepeda menuju jalan pulang”.

Alur mundur yang merupakan rangkaian suatu peristiwa dalam cerita dengan urutan mundur dan cerita bergerak mundur atau flashback.

Contoh alur mundur : “Andi terlambat masuk sekolah dan dimarahi guru karena bangun kesiangan. Andi bangun kesiangan karena kemarin malam Andi bermain game dan lupa waktu. Siangnya, Ibu Andi sudah mengingatkan untuk tidak bermain game terlalu lama karena besok masuk sekolah. Namun, Andi tetap bermain game hingga larut malam dan membuatnya terlambat masuk sekolah”.

Alur campuran yang merupakan rangkaian suatu peristiwa dalam cerita dengan urutan maju dan mundur.

Contoh alur campuran : “Hari-hari berjalan seperti biasa, bangun pagi untuk memenuhi tanggung jawab sebagai pelajar. Dina selalu menjemputku, kadang dia harus menungguku lebih lama karena aku belum selesai bersiap diri. Teringat ketika beberapa hari lalu seragamku kotor terkena tumpahan kopi yang dibawa Icha saat aku sedang terburu-buru bersiap diri. Sekarang aku sudah lebih baik, terbukti aku sudah lebih siap sebelum Dina datang kemudian di ikuti oleh sapaan hangat”.

3. Tokoh 

Tokoh merupakan unsur yang paling penting, tanpa tokoh cerita tidak akan hidup dan hanya menjadi suatu narasi. Tokoh merupakan orang atau karakter yang tampil dalam cerita. Tokoh memiliki karakter yang mampu diekspresikan dengan perilaku, ucapan, dan tindakan yang ditampilkan dalam cerita. 

Jenis Tokoh dalam unsur intrinsik cerpen dibagi menjadi beberapa sesuai karakter, yaitu :

  1. Tokoh Protagonis : Tokoh yang memiliki watak baik dan biasanya menjadi tokoh utama dalam cerita.
  2. Tokoh Antagonis : Tokoh yang memiliki watak jahat dan menjadi lawan dari tokoh utama dalam cerita.
  3. Tokoh Tritagonis : Tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
  4. Tokoh Figuran : Tokoh yang membantu menghidupkan suasana dalam cerita atau tokoh sampingan.

Contoh tokoh cerpen, dalam cerpen bawang merah bawang putih yang menjadi tokoh protagonis adalah bawang putih, tokoh antagonis bawang merah serta ibunya, tokoh tritagonis nenek yang menemukan selendang bawang putih yang hanyut, serta tokoh figuran seperti orang yang lewat, atau tetangga bawang putih yang tidak memiliki peran dan hanya sebagai pembangun suasana di dalam cerita.

4. Penokohan

Penokohan memiliki arti yang lebih luas dibandingkan tokoh. Jika tokoh menyebutkan siapa tokoh dalam cerpen dan wataknya, sedangkan penokohan merupakan penggambaran dari tokoh tersebut dengan ucapan, tindakan, pandangan. 

Penokohan bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai bagaimana watak seorang tokoh dalam cerpen. Dengan penggambaran fisik atau penjelasan narasi.

Contoh penokohan dalam cerpen bawang merah bawang putih yang mana bawang merah memiliki watak jahat dengan terus memperlakukan bawang putih sebagai pembantu dan berbicara kasar kepadanya. 

Lalu bawang putih memiliki hati yang lembut, selalu menolong orang, serta tidak serakah yang digambarkan melalui ucapan serta tindakan bawang putih ketika menerima perintah dari ibu tiri dan kakak tirinya.

5. Latar

Pengertian latar menurut KBBI adalah keterangan mengenai waktu, tempat, dan suasana dalam sebuah karya sastra. Latar dalam cerpen terdiri dari 3 jenis, yakni latar waktu, latar tempat, dan latar suasana. Latar bisa disebut juga dengan setting. Untuk mempermudah pemahaman mengenai latar, berikut adalah contoh latar berdasarkan jenisnya:

Contoh latar waktu : “Andi dan teman-teman bermain bola pada sore hari hingga matahari tenggelam.”

Contoh latar tempat : “Di sebuah rumah dekat gedung tua itu merupakan tempat tinggal Pak Kades,…”

Contoh latar suasana : “Kabar duka mengiringi kepergian nenek, aku mencoba menguatkan diri untuk mengikhlaskan kepergian nenek. Namun air mataku tidak dapat ku tahan.”

6. Sudut Pandang

Sudut pandang menjadi salah satu unsur intrinsik cerpen, maka sudut pandang mempunyai peranan yang penting. Sudut pandang merupakan cara pandang penulis dalam menyajikan suatu cerita. Sudut pandang terbagi menjadi 2 jenis, yakni sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. 

Dalam sudut pandang orang pertama terdiri dari 2 jenis, yakni sudut pandang orang pertama pelaku utama dan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan. 

Sudut Pandang Orang Pertama

  • Sudut pandang orang pertama pelaku utama : “ Aku sedang berdiam diri sambil memandangi selembar kertas di hadapanku, ini adalah hasil ujian yang telah dibagikan oleh guru kepadaku,…”
  • Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan : “ Zata adalah teman baikku, kemana pun aku ingin pergi Zata selalu bersedia menemaniku. Zata senang membaca buku, terutama bacaan seperti novel.”

Sedangkan dalam sudut pandang orang ketiga juga terdiri dari 2 jenis, yakni sudut pandang orang ketiga serba tahu dan sudut pandang orang ketiga pengamat.

Sudut Pandang Orang Ketiga

  • Sudut pandang orang ketiga serba tahu : “Sudah sejak masuk kuliah Fadi mulai tertarik dengan dunia agensi dan pemodelan, hingga suatu hari Fadi merasa yakin untuk bergabung dengan suatu agensi setelah mencari berbagai informasi dan prosedur pendaftaran,…”
  • Sudut pandang orang ketiga pengamat : “Ia terlihat berbeda seperti hari biasanya, hari ini nampak lebih muram. Kemarin dia sempat mengeluh sakit sekitar bagian kakinya, apa mungkin karena pekan olahraga kemarin?,…” 

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan salah satu unsur intrinsik dalam cerpen, gaya bahasa digunakan penulis untuk menjelaskan cerita lebih imajinatif dan ekspresif. Bagi pembaca, gaya bahasa dapat memberikan pesan atau perasaan emosional sesuai dengan alur cerita.

Gaya bahasa dapat juga disebut dengan majas. Majas terdiri dari beberapa macam, seperti majas hiperbola, majas personifikasi, majas retorika, dan lain-lain.

Contoh gaya bahasa dalam sebuah cerpen : “Setiap hari, petang hingga malam para petani harus berjibaku dengan panasnya terik matahari dan menumpahkan tenaga untuk berladang”

8. Amanat

Amanat menjadi salah satu unsur penting dalam sebuah cerpen, tanpa amanat cerpen menjadi tidak bernilai atau bermutu. Amanat merupakan sebuah pesan yang disampaikan dalam cerpen. Secara tersirat amanat disampaikan oleh penulis cerpen kepada para pembaca melalui substansi cerita. 

Contoh pada cerita rakyat Malin Kundang, amanat yang disampaikan kepada para pembaca yakni agar tidak bertindak kasar dan durhaka kepada orang tua.

fbWhatsappTwitterLinkedIn