Daftar isi
Salah satu bagian dari pembagian masa berdasarkan ilmu geologi adalah zaman Neozoikum atau disebut juga dengan Kenozoikum yang terjadi setelah zaman Arkeozoikum, Paleozoikum, dan Mesozoikum.
Pada zaman Neozoikum ini, terbagi menjadi dua berdasarkan penamaan tradisional, yakni zaman Tersier dan Kuarter. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai zaman Tersier.
Penggunaan terminologi zaman Tersier adalah aturan skala waktu geologi yang paling awal. Istilah tersebut diciptakan oleh Giovanni Arduino pada tahun 1759 terkait kondisi batuan sedimen setelah banjir besar yang terjadi pada akhir zaman Paleozoikum dan Neozoikum.
Dilansir dari situs US Geological Survey, kata “Tertiary” atau Tersier berasal dari kata “tertiarius” yang dalam bahasa Latin artinya ketiga. Hal itu dikarenakan zaman Tersier berfungsi untuk menggambarkan zaman ketiga dari empat pembagian zaman.
Kemudian zaman Tersier sendiri juga didefinisikan sebagai masa berdasarkan waktu geologis yang berada sebelum zaman Kuarter dan setelah zaman Kretaseus.
Sementara situs Britannica mendefinisikan zaman Tersier sebagai interval resmi waktu geologi terdahulu yang berlangsung sejak sekitar 66 juta tahun sampai 2,6 juta tahun silam sebagai bagian dari nama tradisional di zaman Neozoikum sebelum zaman Kuarter.
Akan tetapi, sejak akhir abad ke-20 penamaan zaman Tersier sudah berubah. International Geological Time Scale (Skala Waktu Geologis Internasional) mengganti penggunaan zaman Tersier menjadi zaman Paleogen dan Neogen, termasuk pada zaman Kuarter yang masuk pada zaman Neogen.
Pada tahun 2005, International Commission on Stratigraphy (ICS) sempat merekomendasikan untuk tetap menggunakan zaman Tersier dan Kuarter. Namun kemudian pada tahun 2008 ICS secara resmi menggunakan terminologi zaman Paleogen dan Neogen sebagai pengganti zaman Tersier.
Terdapat ciri-ciri dari zaman Tersier berdasarkan situs US Geological Survey, Encyclopedia of Life Support System, serta situs Fossil Facts and Finds. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Peristiwa yang terjadi pada zaman Kretasius mengakibatkan dinosaurus, reptil besar, serta beberapa spesies lainnya harus punah dari bumi di satu waktu bersamaan. Akan tetapi, pada zaman Tersier, berbagai jenis makhluk hidup bermunculan kembali.
Terjadi perkembangan binatang setelah punahnya makhluk-makhluk yang ada di zaman Kretasius. Pada zaman Tersier, mamalia menjadi hewan yang dominan, bahkan zaman Neozoikum sendiri disebut sebagai “Age of Mammals” atau zaman mamalia.
Sebagian besar kelompok mamalia muncul pada kala eosen atau pada 54 sampai 38 juta tahun yang lalu dengan berbagai jenis, jumlah, serta bentuk yang beragam. Mereka tinggal di lautan, daratan, serta di udara.
Tidak hanya mamalia, spesies makhluk hidup lainnya juga berkembang dengan baik pada zaman Tersier. Beberapa burung yang dikenal saat ini nenek moyangnya sudah ada sejak zaman tersebut dan terus menghasilkan berbagai jenis seiring perkembangannya.
Tanaman yang ada pada zaman Tersier sangat mirip dengan tanaman yang ada di masa sekarang. Selain itu, pada awal masa memiliki iklim yang cukup hangat sehingga hutan dapat tumbuh dengan lebat.
Namun, ketika iklim mulai mendingin hutan menjadi lebih terbuka dan lapangan berumput menjadi melimpah. Adanya rerumputan sangat mendukung kehidupan mamalia tersebut.
Di sisi lain, terdapat pula tanaman berbunga yang membantu hewan berjenis serangga untuk bertahan hidup. Serangga seperti lebah dan jenis serangga lainnya pada zaman Tersier populasinya menjadi terus meningkat dengan mengkonsumsi serbuk sari dan nektar.
Berdasarkan situs Fossil Facts and Finds, zaman Tersier dimulai sejak 65 juta tahun yang lalu dan berlangsung selama 63 juta tahun hingga 1,8 juta tahun silam. Zaman Tersier ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu paleogen dan neogen.
Pada masa paleogen, terbagi menjadi tiga, yakni kala paleosen, eosen, dan ologisen. Kemudian pada masa neogen, terbagi menjadi dua, yakni kala miosen dan pliosen. Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai kelima kala dalam zaman Tersier:
Pada masa ini letak kontinental yang terjadi, yaitu daerah Eropa bergabung dengan Amerika Utara, Australia bergabung dengan Antartika, India menjadi daratan tersendiri, serta terbentuknya Samudra Atlantik.
Sementara untuk hewannya terdapat condylartha, yakni nenek moyang dari herbivora berkuku, kemunculan primata pertama, dan hewan pengerat.
Pada masa ini letak kontinental yang terjadi, yaitu daerah Eropa dan Amerika Utara terpisah. Sementara itu, muncul mamalia baru, seperti kelelawar, nenek moyang dari gajah, ikan paus, serta kuda pertama yang dinamakan eohippus.
Pada masa ini letak kontinental yang terjadi, yaitu Australia berpisah dengan Antartika, India bertabrakan dengan Asia sehingga membentuk pegunungan Himalaya, daerah Antartika ditutupi dengan gletser, dan tingkat permukaan air laut rendah. Mamalia yang muncul pada kala ini adalah anjing, kucing, babi, dan paus bergigi.
Pada masa ini letak kontinental yang terjadi, yaitu Afrika mendorong ke Eropa sehingga terbentuk pegunungan Alpen dan daerah Arktik ditutupi lapisan es.
Terdapat kemunculan beberapa mamalia, seperti kuda, unta, badak, hewan seperti berang-berang, serta kera dan jenis primata lainnya.
Pada masa ini letak kontinental yang terjadi, yaitu Afrika menutup Laut Mediterania, Amerika Utara dan Selatan bergabung dengan Panama, serta letak geografis cenderung mirip dengan saat ini. Pada masa ini mamalia yang muncul adalah hominids atau nenek moyang dari manusia.
Demikianlah penjelasan dari pengertian, ciri-ciri, kehidupan, serta pembagian zaman Tersier, Kesimpulannya, zaman Tersier yang terjadi sekitar 65 juta tahun yang lalu adalah masa ketiga setelah zaman Kretasius dan sebelum zaman Kuarter.
Beberapa ciri dari zaman tersebut, yakni dimulai setelah peristiwa meteor yang membuat sebagian besar makhluk hidup punah, dominasi mamalia, serta adanya pegunungan Himalaya dan Alpen.
Pada zaman Tersier banyak mamalia yang berkembang hingga munculnya berbagai spesies baru. Tanaman berbunga yang sudah ada pada zaman sebelumnya juga terus bertambah jenisnya.
Selain itu, pada zaman ini juga muncul nenek moyang dari manusia. Berbagai perubahan yang terjadi membagi zaman Tersier menjadi lima kala, yakni paleosen, eosen, ologisen, miosen, dan pliosen.