Daftar isi
Salah satu jenis asset atau aktiva yang sering kita temukan dalam laporan keuangan sebuah perusahaan adalah aktiva lancar.
Jenis aktiva ini biasanya juga digunakan untuk mengukur likuiditas sebuah perusahaan.
Selain itu, aktiva lancar juga sangat mempengaruhi kelancaran operasional sebuah perusahaan, sehingga keberadaannya cukup penting dan perlu diperhatikan.
Pengertian Aktiva Lancar Secara Umum
Secara umum, aktiva lancar adalah aktiva atau asset ekonomi yang bersifat likuid yakni mudah untuk dikonversi dalam bentuk uang atau dicairkan segera dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.
Pengertian Aktiva Lancar Menurut Para Ahli
Ada beberapa pengertian aktiva lancar menurut ahli, yaitu :
“Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan normal).”
“Harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat (maksimal satu tahun). Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, suratsurat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan, dan aktiva lancar lainnya.”
“Kas dan aktiva lainnya yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang paling lama.”
“ Aktiva lancar adalah aktiva yang secara normal berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun
atau kurang.”
“ Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dapat ditukar dengan uang tunai dalam waktu relatif singkat. Biasanya ukuran waktunya yang dipakai ialah siklus usaha atau tahun buku. Yang termasuk aktiva lancar ialah uang kas, rekening giro bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, persediaan barang, biaya dibayar di muka, wesel dll.”
“Aktiva lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali putaran dalam proses produksi dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu pendek (umumnya kurang dari satu tahun).
Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), kriteria aktiva lancar adalah sebagai berikut:
Dalam kegiatan operasional perusahaan, keberadaan aktiva lancar sangat memegang peranan penting, sebab aktiva lancar inilah yang digunakan dalam pembiayaan kegiatan operasional tersebut.
Sebagai contoh untuk pembelian bahan baku atau dagangan dan pembayaran beban-beban operasional seperti gaji pegawai, listrik dan yang lainnya, maka digunakanlah aktiva lancar tersebut.
Oleh karena itu, aktiva lancar yang dimiliki sebuah perusahaan juga dijadikan tolok ukur bagi kemampuan keuangan perusahaan dalam membayarkan kewajiban-kewajibannya (likuiditas perusahaan).
1. Kas dan Setara Kas
Kas adalah jenis aktiva yang paling lancar. Kas biasanya berupa uang tunai yang disimpan perusahaan pada brankas atau di jenis bank yang bisa ditarik kapan saja.
Sedangkan yang dimaksud dengan setara kas adalah investasi jangka pendek perusahaan yang sifatnya likuid atau lancar, yakni bisa dikonversikan menjadi kas dalam waktu kurang dari 3 bulan. Misalnya investasi reksadana.
2. Investasi Jangka Pendek yang Diperdagangkan
Investasi ini merupakan jenis aktiva lancar karena ditujukan untuk dijual kembali dalam waktu dekat untuk mendapatkan keuntungan.
Contohnya yaitu investasi pada pembelian efek sekuritas.
3. Piutang Dagang (Accounts Receivable)
Piutang dagang adalah tagihan kepada seseorang atau perusahaan lain yang muncul akibat adanya penjualan secara kredit yang jangka waktu pelunasannya adalah kurang dari satu tahun.
4. Persediaan (Inventory)
Persediaan adalah salah satu jenis aktiva lancar yang disimpan untuk keperluan operasional perusahaan atau untuk dijual lagi.
5. Beban Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses)
Beban dibayar dimuka adalah beban yang telah dibayarkan diawal sebelum digunakan atau dimanfaatkan.
Misal beban sewa yang dibayarkan lunas secara langsung untuk jangka waktu dalam satu tahun kedepan.
6.Wesel Tagih (Note Receivable)
Wesel tagih adalah tagihan terhadap pihak lain, yang termasuk dalam kategori piutang dagang, namun sifatnya lebih formal dan resmi dengan perjanjian tertulis dan mengikat.
7. Perlengkapan (suppplies)
Perlengkapan adalah aset perusahaan yang berfungsi untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Perlengkapan ini nilai dan ukurannya relatif kecil dan cepat habis dipakai. Contohnya adalah adalah bolpoin, selotip, kertas, nota, printer dan yang lainnya.
8. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Yakni pendapatan perusahaan namun pembayarannya masih belum diterima oleh perusahaan
9. Cadangan Kerugian Piutang
Yaitu cadangan kas perusahaan yang dibuat sebagai antisipasi jika ada piutang yang tidak bisa ditagih.
10. Kas Kecil (Petty Cash)
Kas kecil adalah persediaan kas perusahaan yang disediakan secara khusus untuk membayar keperluan yang relatif kecil.
Beberapa contoh transaksi yang termasuk ke dalam aktiva lancar adalah:
Dalam neraca keuangan, total aktiva lancar adalah jumlah dari:
Kas + Giro Bank + Surat Berharga + Piutang + Persediaan + aktiva lancar lainnya.
Soal 1
Sebuah perusahaan memiliki cadangan kas sebesar Rp. 150.000.000 dan rekening giro Rp. 2.500.000.000 . total piutang perusahaan tersebut adalah Rp.75.000.000 dan persediaan persediaan bahan baku industry sebesar Rp. 250.000.000.
Hitunglah total aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tersebut
Jawab :
Total aktiva lancar = Rp. 150.000.000 + 2.500.000.000 + Rp.75.000.000 + Rp. 250.000.000. = Rp. 2.975.000.000
Soal 2
Dari data diatas, tentukan apa saja aktiva lancar perusahaan dan berapa jumlahnya!
Jawab :
Aktiva lancar perusahaan terdiri dari : Kas, Piutang Usaha, Perlengkapan Servis, dan Persekot Asuransi dengan jumlah total Rp. 2.310.000.