Aktiva Lancar: Pengertian – Jenis dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu jenis asset atau aktiva yang sering kita temukan dalam laporan keuangan sebuah perusahaan adalah aktiva lancar.

Jenis aktiva ini biasanya juga digunakan untuk mengukur likuiditas sebuah perusahaan.

Selain itu, aktiva lancar juga sangat mempengaruhi kelancaran operasional sebuah perusahaan, sehingga keberadaannya cukup penting dan perlu diperhatikan.

Pengertian Aktiva Lancar

Pengertian Aktiva Lancar Secara Umum

Secara umum, aktiva lancar adalah aktiva atau asset ekonomi yang bersifat likuid yakni mudah untuk dikonversi dalam bentuk uang atau dicairkan segera dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

Pengertian Aktiva Lancar Menurut Para Ahli

Ada beberapa pengertian aktiva lancar menurut ahli, yaitu :

  • Munawir (2002)

“Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan normal).”

  • Kasmir (2013:134)

“Harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat (maksimal satu tahun). Komponen aktiva lancar meliputi kas, bank, suratsurat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima, pinjaman yang diberikan, dan aktiva lancar lainnya.”

  • Donald E, Kieso (2008:220) yang diterjemahkan oleh Emil Salim

 “Kas dan aktiva lainnya yang diharapkan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang paling lama.”

  • Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2012 : 169)

“ Aktiva lancar adalah aktiva yang secara normal berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun
atau kurang.”

  • Alimansyah dan Padji (2012 : 284)

“ Aktiva lancar adalah harta perusahaan yang dapat ditukar dengan uang tunai dalam waktu relatif  singkat. Biasanya ukuran waktunya yang dipakai ialah siklus usaha atau tahun buku. Yang termasuk aktiva lancar ialah uang kas, rekening giro bank, investasi jangka pendek, piutang usaha, persediaan barang, biaya dibayar di muka, wesel dll.”

  • Bambang Riyanto (2011 : 19)

“Aktiva lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali putaran dalam proses produksi dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu pendek (umumnya kurang dari satu tahun).

Karakteristik Aktiva Lancar

Menurut  PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), kriteria aktiva lancar adalah sebagai berikut:

  • Aktiva tersebut diharapkan bisa digunakan atau dikeluarka (dijual) dalam kurun siklus kurang dari satu tahun buku.
  • Aktiva yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan.
  • Aktiva lancar dapat direalisasikan dalam rentang waktu periode satu tahun setelah laporan. 

Hubungan Aktiva Lancar Dengan Operasi Perusahaan

Dalam kegiatan operasional perusahaan, keberadaan aktiva lancar sangat memegang peranan penting, sebab aktiva lancar inilah yang digunakan dalam pembiayaan kegiatan operasional tersebut.

Sebagai contoh untuk pembelian bahan baku atau dagangan dan pembayaran beban-beban operasional seperti gaji pegawai, listrik dan yang lainnya, maka digunakanlah aktiva lancar tersebut.

Oleh karena itu, aktiva lancar yang dimiliki sebuah perusahaan juga dijadikan tolok ukur bagi kemampuan keuangan perusahaan dalam membayarkan kewajiban-kewajibannya (likuiditas perusahaan).

Jenis-jenis Aktiva Lancar 

1. Kas dan Setara Kas 

Kas adalah jenis aktiva yang paling lancar. Kas biasanya berupa uang tunai yang disimpan perusahaan pada brankas atau di jenis bank yang bisa ditarik kapan saja.

Sedangkan yang dimaksud dengan setara kas adalah investasi jangka pendek perusahaan yang sifatnya likuid atau lancar, yakni bisa dikonversikan menjadi kas dalam waktu kurang dari 3 bulan. Misalnya investasi reksadana.

2. Investasi Jangka Pendek yang Diperdagangkan

Investasi ini merupakan jenis aktiva lancar karena ditujukan untuk dijual kembali dalam waktu dekat untuk mendapatkan keuntungan.

Contohnya yaitu investasi pada pembelian efek sekuritas.

3. Piutang Dagang  (Accounts Receivable)

Piutang dagang adalah tagihan kepada seseorang atau perusahaan lain yang muncul akibat adanya penjualan secara kredit yang jangka waktu pelunasannya adalah kurang dari satu tahun.

4. Persediaan (Inventory)

Persediaan adalah salah satu jenis aktiva lancar yang disimpan untuk keperluan operasional perusahaan atau untuk dijual lagi.

5. Beban Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses)

Beban dibayar dimuka adalah beban yang telah dibayarkan diawal sebelum digunakan atau dimanfaatkan.

Misal beban sewa yang dibayarkan lunas secara langsung untuk jangka waktu dalam satu tahun kedepan.

6.Wesel Tagih (Note Receivable)

Wesel tagih adalah tagihan terhadap pihak lain, yang termasuk dalam kategori piutang dagang, namun sifatnya lebih formal dan resmi dengan perjanjian tertulis dan mengikat.

7. Perlengkapan (suppplies)

Perlengkapan adalah aset perusahaan yang berfungsi untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

Perlengkapan ini nilai dan ukurannya relatif kecil dan cepat habis dipakai. Contohnya adalah adalah bolpoin, selotip, kertas, nota, printer dan yang lainnya.

8. Pendapatan yang Masih Harus Diterima 

Yakni pendapatan perusahaan namun pembayarannya masih belum diterima oleh perusahaan

9. Cadangan Kerugian Piutang

Yaitu  cadangan kas perusahaan yang dibuat sebagai antisipasi jika ada piutang yang tidak bisa ditagih.

10. Kas Kecil  (Petty Cash)

Kas kecil adalah persediaan kas perusahaan yang disediakan secara khusus untuk membayar keperluan yang relatif kecil.

Contoh Aktiva Lancar 

Beberapa contoh transaksi yang termasuk ke dalam aktiva lancar adalah:

  • Transaksi penerimaan kas, seperti:
    • Penjualan tunai
    • Penerimaan pembayaran piutang
    • Penjualan aktiva
    • Penerimaan sewa dan penerimaan lain-lain.
  • Transaksi pengeluaran kas, seperti:
    • Pembayaran utang
    • Pembelian barang dagangan
    • Pembelian bahan baku
    • Pembelian bahan pembantu
    • Pembelian perlengkapan kantor
    • Pembentukan dana kas kecil
    • Penjualan secara kredit
    • Pembayaran beban sewa di muka secara tunai
    • Piutang pendapatan, atau pendapatan yang belum dibayarkan.

Cara Menghitung Aktiva Lancar 

Dalam neraca keuangan, total aktiva lancar adalah jumlah dari:

Kas + Giro Bank + Surat Berharga + Piutang + Persediaan + aktiva lancar lainnya.

Contoh Soal dan Pembahasan

Soal 1

Sebuah perusahaan memiliki cadangan kas sebesar Rp. 150.000.000 dan rekening giro Rp. 2.500.000.000 . total piutang perusahaan tersebut adalah Rp.75.000.000 dan persediaan persediaan bahan baku industry sebesar Rp. 250.000.000.

Hitunglah total aktiva lancar yang dimiliki perusahaan tersebut

Jawab :

Total aktiva lancar = Rp. 150.000.000 + 2.500.000.000 + Rp.75.000.000 + Rp. 250.000.000. = Rp. 2.975.000.000

Soal 2

Dari data diatas, tentukan apa saja aktiva lancar perusahaan dan berapa jumlahnya!

Jawab :

Aktiva lancar perusahaan terdiri dari : Kas, Piutang Usaha, Perlengkapan Servis, dan Persekot Asuransi dengan jumlah total Rp. 2.310.000.

fbWhatsappTwitterLinkedIn