Daftar isi
Tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia secara resmi memplokamirkan kemerdekaannya di depan seluruh masyarakatnya. Proklamasi kemerdekaan tersebut menjadi tonggak awal perjuangan Indonesia dimulai dengan status yang berbeda. Yaitu perjuangan sebagai negara yang merdeka.
Sejak saat itu, bangsa Indonesia mulai untuk memilih presiden dan wakil presiden untuk membangun pemerintahan Indonesia yang berdaulat. Namun, ternyata hal tersebut tidak berjalan dengan mulus sesuai dengan rencana bangsa Indonesia.
Pada bulan September, tepat sebulan setelah peristiwa penting Indonesia, pasukan sekutu Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) kembali datang ke Indonesia. Tetap dengan tujuan awal yaitu menguasai Indonesia kembali. Berikut pemaparan mengenai Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI).
Apa itu Allied Forces Netherlands East Indies?
Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) merupakan suatu pasukan sekutu yang dikirim untuk mendatangi Indonesia pasca pembacaan kemerdekaan Indonesia.
Pasukan tersebut dikirim setelah perang dunia II dinyatakan berakhir. Pasukan AFNEI datang dengan tujuan untuk membebaskan semua tawanan perang Jepang di Indonesia.
Selain itu, mereka juga melucuti para tentara Jepang dan mengembalikan Indonesia menjadi kawasan Hindia Belanda. Yang saat itu berada di bawah kekuasaan Belanda dalam administrasi NICA (Netherlands Indies Civil Administration).
Pasukan AFNEI dipimpin oleh seorang Letnal Jendral dalam misi kedatangannya ke Indonesia. Letnan Jenderal itu bernama Sir Philip Christison.
Sejarah Kedatangan Allied Forces Netherlands East Indies
Setelah menganggap dirinya terbebas dari kekuasaan bangsa Jepang, Bangsa Indonesia yang baru menyatakan kemerdekaannya kembali harus menelan pil pahit.
Bangsa Indonesia harus dihadapkan kembali dengan penjajahan. Kali ini, bangsa Indonesia harus berhadapann dengan pasukan sekutu AFNEI.
Yang pada saat kedatangannya berada di bawah komando Asia tenggara atau South East Asia Commad (SEAC). Tentunya di bawah pimpinan Laksamana Lord Louis Mountbatten.
Pasukan perwira sekutu yang pertama kali diutus untuk datang ke Indonesia adalah Mayor Greenhalgh.
Mayor Greenhalg diutus untuk mendatangi Indonesia dalam rangka membentuk sebuah markas besar yang nantinya ditempati oleh pasukan sekutu yang berada di Jakarta.
Tak lama setelah kedatangan Greenhalgh disusul dengan berlabuhnya sebuah kapal penjelajah cumberland di tanjung priok.
Kedatangan kapal cumberland tepat di tanggal 29 September 1945. Dalam kapal tersebut terdapat Panglima Skadron Kapal Penjelajah V Inggris. Beliau bernama Laksamana Muda W.R. Patterson.
Kemudian pasukan sekutu yang didatangkan ke Indonesia diberi nama Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI). Yang dalam melaksanakan misinya dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison.
Pada awal kedatangannya pasukan ini disambut baik oleh masyarakat Indonesia.
Namun, ketika rakyat Indonesia mengetahui bahwa pasukan sekutu itu datang bersama orang Belanda, terutama yang terkelompok dalam NICA.
Seketika sikap hangat masyarakat Indonesia terhadap pasukan sekutu perlahan menghilang. Keadaan itu pun memicu situasi keamanan yang tidak lagi dapat dikendalikan.
Hal itu pun sudah dianalisan oleh Letnal jenderal Christison. Dalam analisannya dia beranggapan bahwa pasukan tidak akan berhasil dalam menunaikan tugasnya tanpa andil dari pemerintahan Indonesia sendiri.
Dengan analisa tersebut Jenderal Christison berinisiatif untuk kemudian melakukan perundingan dengan pemerintah Republik Indonesia.
Dalam perundingan itu mereka mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia secara De Facto pada tanggal 1 Oktober 1945.
Dengan pengakuan itu, maka bangsa Indonesia dengan tangan terbuka menerima kedatangan para pasukan sekutu di Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai bentuk hormat Indonesia dengan tugas yang diemban oleh pasukan sekutu.
Pengakuan kemerdekaan tersebut kemudian diperkuat lagi dengan adanya pernyataan yang dikeluarkan oleh Christison.
Christison mengatakan bahwa dia tidak akan pernah mencampuri masalah-masalah yang menyangkut urusan dalam negeri negara Indonesia.
Tujuan Kedatangan Allied Forces Netherlands East Indies Ke Indonesia
Kedatangan pasukan sekutu AFNEI ke Indonesia bukanlah tanpa sebab dan tujuan tertentu. Kedatangan pasukan sekutu AFNEI ke Indonesia dalam rangka melaksanakan misi atau perintah yang telah dikeluarkan oleh Kepala Staf Gabungan Pasukan Sekutu.Berikut tujuan kedatangan AFNEI ke Indonesia.
- Menerima penyerahan kekuasaan yang berasal dari tangan Jepang
- Melaukan pembebasan terhadap Interniran Sekutur
- Melucuti, mengumpulkan, dan memulangkan kembali orang Jepang yang tertawan di Indonesia.
- Berupaya untuk menegakkan dan mempertahankan keadaan damai. Yang kemudian diserahkan kembali kepada pemerintahan sipil.
- Menghimpun kembali keterangan tentang penjahat perang. Hal itu bertujuan untuk dapat mengadili dan menuntut mereka di depan pengadilan pasukan Sekutu.
Faktor dibentuknya Allied Forces Netherlands East Indies
Penugasan pasukan AFNEI di Indonesia bermula dengan adanya persetujuan postdam. Yang mana hasil dari persejutuan itu mengharuskan pasukan sekutu untuk bertanggung jawab atas wilayah yang ada di Indonesia. Hal tersebut karena wilayah Indonesia masih berada dalam naungan South West Pacific Areas Command (SWPAC).
Adapun beberapa faktor pembentukan pasukan sekutu AFNEI.
- Adanya keterbatasan perkapalan.
- Kurangnya beberapa pasokan logistik.
- Adanya penambahan wilayah Indo-Cina dan Hindia Belanda ke dalam South East Asia Command (SEAC). Yang dalam hal ini menambahkan tugas SEAC.
- Jumlah tahanan perang dan interniran Eropa di Asia Tenggara berjumlah sangat banyak.
- Jarak yang jauh dan cuaca buruk dengan angin muson yang tidak menentu.