Daftar isi
Gejala sosial merupakan fenomena yang timbul akibat adanya interaksi sosial antarindividu dalam masyarakat. Gejala sosial yang terjadi dapat menimbulkan berbagai permasalahan sosial yang mengganggu, merugikan, dan membahayakan orang lain.
Berdasarkan penyebabnya, gejala sosial dibagi menjadi tiga bentuk yaitu gejala sosial akibat pengaruh penyimpangan sosial, heterogenitas sosial, dan perubahan sosial.
Menurut Robert M. Z. Lawang, penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial. Perilaku menyimpang dapat menimbulkan berbagai gejala sosial, baik yang bersifat positif atau negatif.
Penyimpangan sosial positif dapat memicu pergeseran peran, misalnya perempuan identik dengan hanya memiliki peran di ranah domestik saja, seperti mencuci, memasak, dan mengasuh anak. Namun, seiring dengan perkembangan masyarakat, perempuan saat ini juga dapat memiliki karir di sektor publik seperti halnya laki-laki. Sementara itu, penyimpangan sosial negatif dapat menyebabkan berbagai bentuk gejala sosial, misalnya ketimpangan sosial yang dapat menimbulkan masalah sosial kriminalitas, kekerasan, dan kemiskinan.
Heterogenitas sosial merupakan keanekaragaman anggota masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda. Segala bentuk aktivitas dan interaksi antaranggota masyarakat di tengah-tengah perbedaan menimbulkan gejala sosial, yaitu stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial.
Stratifikasi sosial merupakan mengelompokkan atau pembedaan anggota masyarakat ke dalam kelompok-kelompok tertentu secara bertingkat, menurut ukuran kekayaan (ekonomi), kehormatan, kekuasaan, dan ilmu pengetahuan. Sementara itu, diferensiasi sosial merupakan penggolongan anggota masyarakat secara horizontal, artinya memiliki kedudukan yang setara dan sejajar. Misalnya, diferensiasi berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, suku bangsa, dan profesi.
Perubahan sosial menurut Selo Soemardjan adalah perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial dapat memengaruhi kondisi masyarakat sehingga menimbulkan gejala sosial. Contoh gejala sosial akibat perubahan sosial yaitu globalisasi, modernisasi, idustrialisasi, westernisasi, kosumerisme, dekandensi moral, culture shock, culture lag, dan hedonisme.
Perubahan sosial dapat terjadi ketika unsur memberikan pengaruh pada unsur imateriel. Contohnya, berkembangnya budaya Kpop ke seluruh penjuru dunia, merupakan unsur material. Sementara itu, bentuk imaterial menekankan pada sikap dan perilaku anggota masyarakat akibat masuknya budaya populer tersebut ke dalam negeri. Oleh sebab itu, masyarakat harus bersikap bijak dalam menyikapi segala bentuk perubahan sosial yang terjadi.