Daftar isi
Perubahan sosial merupakan suatu hal yang tidak terlepas dari adanya gejala pergeseran atau perubuhan pola budaya. Secara singkat, perubahan sosial disebut sebagai transformasi budaya dan struktur sosial.
Artinya, adanya perubahan sosial menandakan adanya perbedaan budaya dari masa sebelumnya menuju masa kini dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Secara tidak langsung dengan adanya perubahan sosial tersebut memberikan pengaruh pada fungsi kebudayaan dan perilaku sosial masyarakat.
Menurut sosiolog Emile Durkheim, perubahan sosial terjadi sebagai akibat dari adanya faktor ekologi dan demografi yang mengubah masyarakat dari kondisi tradisional solidaritas mekanik menjadi masyarakat modern dengan solidaritas organik. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa perubahan sosial melibatkan dimensi yang luas.
Mengutip sudut pandang sosiolog William Ogburn, yang dijelaskan dalam modul Sosiologi terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016: 8-85), perubahan sosial juga mencakup unsur budaya, baik material maupun immaterial. Namun, ia menekankan sejauh mana pengaruh unsur-unsur budaya material terhadap non-material.
Perubahan sosial terkait erat dengan perubahan budaya dan sering kali adanya perubahan sosial berkesinambungan dengan perubahan budaya. Dari sisi perubahan sosial, tentunya akan mempengaruhi terwujudnya perubahan budaya juga.
Perubahan budaya mencakup semua bagiannya yaitu seni, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dll. Bagian kebudayaan ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial seseorang dalam masyarakat. Meskipun perubahan sosial dan budaya terkait erat, ada juga perbedaan di antara keduanya.
Perbedaan perubahan sosial dan budaya dapat dilihat pada arahnya, perubahan sosial adalah perubahan struktur dan hubungan sosial, sedangkan perubahan budaya adalah perubahan pengertian budaya masyarakat.
Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat atas beberapa bentuk sebagai berikut:
Perubahan Evolusi dan Revolusi
- Perubahan Evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi secara perlahan dan dalam jangka waktu yang lama tanpa adanya kehendak khusus dari yang bersangkutan. Perubahan ini disebabkan upaya masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan Kebutuhan-kebutuhan hidup perkembangan masyarakat pada saat tertentu, misalnya adanya modernisasi menyebabkan perubahan transportasi. sistem, dan sistem perbankan.
- Perubahan Revolusi
adalah perubahan yang terjadi dengan cepat dan tidak direncanakan atau direncanakan sebelumnya. Perubahan ini bisa terjadi karena itu sebelumnya direncanakan atau tidak sama sekali.
Revolusi biasanya didahului oleh ketegangan atau konflik dalam masyarakat. Misalnya peristiwa Revolusi Industri Inggris yang terjadi pada tahap produksi yang semula tanpa mesin, kemudian berubah menjadi tahap produksi dengan mesin.
Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki
- Perubahan yang Direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang dihasilkan dari penilaian atau rencana pihak (agen perubahan) yang mengupayakan perubahan. Misalnya, amandemen undang-undang pemerintah melarang anggota dewan secara bersamaan menjabat sebagai pejabat
- Perubahan yang Tidak Direncanakan
Perubahan ini biasanya mengarah pada konflik yang merusak kehidupan mereka yang terlibat. Misalnya, masalah memperpendek prosesi pernikahan yang biasa, yang membutuhkan biaya besar dan berlangsung lama, meskipun perubahan ini tidak diinginkan oleh masyarakat, tetapi tidak dapat menahannya.
Perubahan Kecil dan Besar
Perubahan kecil dan besar memiliki batas yang sangat relatif. Perubahan kecil berarti perubahan unsur-unsur struktur sosial yang tidak berdampak langsung atau besar terhadap orang. Misalnya, perubahan desain pakaian, rambut, sepatu, dll yang tidak berdampak signifikan pada masyarakat secara keseluruhan, karena tidak menyebabkan perubahan di lembaga sosial.
Perubahan penting adalah perubahan yang terjadi pada elemen-elemen struktur sosial yang berdampak langsung atau signifikan terhadap masyarakat. Misalnya pengelolaan pertanian dan penggunaan alat pertanian dari mesin (traktor) dalam masyarakat pertanian adalah perubahan yang membawa dampak besar, perubahan sosial budaya tidak mungkin terjadi dengan sendirinya.
Perubahan sosial budaya dapat terjadi karena berbagai alasan. Kemungkinan perubahan karena beberapa baru dan beberapa lama dianggap mati.
Contoh Perubahan Sosial
- Perubahan Struktur dan Fungsi Masyarakat
Perubahan struktur keluarga dari keluarga agraris menjadi masyarakat industri menyebabkan perubahan fungsi ekonomi keluarga yaitu, ke keluarga yang sebelumnya memiliki fungsi produksi, di mana semua anggota keluarga berpartisipasi dalam produksi pertanian.
Proses dan kebutuhan produksi yang berbeda dari rumah tangga lainnya menjadi satu keluarga dengan fungsi konsumen.
Alasan perubahan tersebut karena anggota keluarga (bukan lagi petani) berpindah pekerjaan di industri, bahkan perempuan mulai bekerja di luar rumah, sehingga sebagian besar kebutuhan anggota keluarga ditutupi oleh pembelian, bukan lagi produksi anggota keluarga itu sendiri.
Hal ini juga menyebabkan munculnya pranata sosial baru di bidang ekonomi yang mengatur upaya pemenuhan berbagai kebutuhan keluarga tersebut.
- Perubahan Kondisi Geografis, Budaya, Ideologi, dan Penyebaran Baru dalam Masyarakat
Perubahan kondisi geografis, seperti bencana alam yang memaksa penduduk pindah ke daerah lain yang lebih aman dan harus beradaptasi dengan lingkungan geografis dan sosial budaya tempat tinggal baru, akan mengikuti banyak perubahan. orang-orang dalam hidupnya.
- Perubahan Hubungan Sosial
Adanya kebijakan otonomi daerah ditandai dengan adanya perubahan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dari semula sentralisasi menjadi desentralisasi.
Pada mulanya kondisi ini sering menimbulkan ketimpangan hubungan antara pusat dan daerah dengan daerah otonom (lahirnya persaingan tidak sehat), meskipun lama kelamaan stabilitas dan keseimbangan dipulihkan, diwarnai dengan lahirnya berbagai yang baru institusi sosial.