Daftar isi
Setelah membahas mengenai biaya implisit, kali ini kita akan mengkaji mengenai biaya eksplisit.
Untuk menjalankan kegiatan operasional, sebuah perusahaan atau badan usaha membutuhkan modal atau biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung berjalannya kegiatan tersebut. Salah satu biaya yang menjadi pusat perhatian dalam kegiatan ekonomi adalah biaya eksplisit atau explicit cost.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksplisit memiliki makna jelas, secara nyata, terus terang, gambling dan tidak berbelit-belit. Makna eksplisit juga menyatakan bahwa hal ini disampaikan dengan tegas sehingga makna tersampaikan dengan jelas tanpa menimbulkan makna ambigu dan kesalah pahaman.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya eksplisit adalah biaya yang secara jelas dan nyata dikeluarkan oleh perusahaan melalui proses pembayaran atau penukaran dengan uang untuk memastikan kegiatan operasional perusahaan berjalan dan mendatangkan hasil.
Biaya eksplisit dapat dikenali dengan mudah karena memiliki karakteristiknya sendiri. Berikut adalah karakteristik dari biaya eksplisit :
Biaya eksplisit biasanya dilaporkan secara rutin dan berkala pada setiap periode. Hal ini dilakukan karena analisis biaya eksplisit memiliki berbagai manfaat. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
Biaya eksplisit atau dapat dikatakan biaya aktual adalah seluruh jenis biaya total yang dikeluarkan perusahaan. Contoh biaya eksplisit adalah :
Secara sederhana menghitung biaya eksplisit cukup mudah, karena biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dengan nyata. Cara menghitungnya ialah sebagai berikut :
Biaya eksplisit dan implisit memiliki kaitan erat namun dalam kenyataannya keduanya memiliki sifat yang berkebalikan. Berikut beberapa perbedaan antara biaya eksplisit dan biaya implisit :
Berikut contoh serta pembahasan mengenai penghitungan biaya eksplisit.
1. Sebuah perusahaan akan membeli mesin untuk produksi produknya. Harga satu buah mesin adalah Rp 15.000.000 juta, jika perusahaan membeli dua buah mesin, penjual mesin akan memberikan potongan harga sebesar 10%. Perusahaan yang memang membutuhkan mesin produksi tambahan memutuskan membeli dua mesin.
Berdasarkan ilustrasi soal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa biaya implisit perusahaan adalah sebesar Rp 27.000.000.
15.000.000 x 2 = 30.000.000
30.000.000 – 10% = 27.000.000
2. Dalam data keuangan sebuah perusahaan, tersusun pengeluaran perusahaan sebagai berikut :
Sewa gedung = 5.000.000 Gaji karyawan tetap = 25.000.000 Biaya bahan baku = 10.000.000 Pemeliharaan mesin produksi = 1.500.000 Biaya utilitas = 2.000.000 Maka didapat biaya eksplisit perusahaan adalah sebesar Rp 43.500.000.
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan secara nyata, jelas dan dapat diukur besarannya oleh perusahaan kepada pihak lain yang digunakan untuk menunjang berjalannya kegiatan operasional perusahaan. Biaya eksplisit mudah dibedakan dan dihitung karena melalui pembayaran dan pertukaran moneter.
Analisis biaya eksplisit dapat membantu perusahaan untuk mengetahui besaran pengeluaran, jumlah keuntungan, efisiensi kerja perusahaan dan dapat dijadikan acuan untuk memprediksi kemajuan perusahaan.
Biaya eksplisit ini terdiri dari berbagai biaya total perusahaan baik itu biaya tetap maupun biaya variabel. Contoh biaya eksplisit dapat dengan mudah diketahui yaitu biaya sewa gedung, upah karyawan tetap, pajak, asuransi, biaya bahan baku, bonus, biaya pemeliharaan dan biaya lainnya.