Daftar isi
Apa itu Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan dapat dipahami sebagai pengalokasian harga suatu aktiva tetap selama periode kegunaannya dengan metode tertentu. Biaya penyusutan timbul karena berkurangnya manfaat suatu aktiva dari waktu ke waktu, namun tidak berlaku pada aktiva tanah karena harga tanah terus meningkat setiap tahun.
BIaya penyusutan juga dapat dipahami sebagai bagian dari aset tetap yang dianggap telah digunakan selama waktu berjalan. Tujuan biaya penyusutan adalah untuk mengurangi nilai aset yang terekam secara bertahap.
Transaksi yang terekam biaya penyusutan merupakan jenis transaksi pencatatan non-tunai atau tidak ada arus kas yang keluar. Aset tetap atau fixed assets merupakan salah satu jenis aktiva tetap yang dipunyai oleh perusahaan penghasil suatu barang dan jasa namun tidak untuk diperdagangkan kembali.
Contoh aset tetap adalah mesin produksi, gedung, kendaraan, dan lain sebagainya. Setiap akhir periode dalam satu tahun, akun aktiva tetap harus dicatat dalam jurnal penyesuaian akibat adanya penyusutan tersebut.
Biaya penyusutan dapat dihitung dengan menggunakan metode tertentu namun terdapat faktor yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum menentukan metode perhitungan biaya penyusutan. Terdapat tidak faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan yakni:
1. Harga perolehan
Harga perolehan menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan besaran alokasi nilai penyusutan dalam suatu periode. Dalam perhitungan harga perolehan tidak hanya dilihat dari harga pembelian saja namun juga ditambahkan juga dengan biaya lain yang berasal dari perolehan aktiva.
2. Umur ekonomis aktiva
Umur ekonomis aktiva merupakan perkiraan sejauh mana aktiva dapat berkontribusi sebelum mengalami arus. Umur ekonomis aktiva dapat berupa waktu, hasil produksi, dan jam kerja. Penentuan umur ekonomis dapat dilihat dari wujud fisik dan fungsional.
Suatu aktiva dapat berwujud baik secara fisik namun secara fungsional tidak dapat digunakan, sebagai contoh mesin yang masih dapat beroperasi dengan baik namun tidak dapat lagi mendukung sistem kerja yang baru.
3. Nilai residu
Nilai residu merupakan nilai sisa dari suatu aktiva pada akhir umur ekonomisnya setelah dikurang dengan nilai penyusutan. NIlai residu juga dapat didapatkan apabila aktiva yang telah habis umur ekonomisnya dijual. Jika tidak, maka aktiva tersebut tidak mempunyai nilai residu atau nol.
Metode Menghitung Biaya Penyusutan < minimal ada 5
Terdapat lima metode untuk menghitung biaya penyusutan, diantaranya sebagai berikut:
1. Metode Garis Lurus
Metode garis lurus atau dapat disebut juga dengan straight line method merupakan cara menghitung biaya penyusutan per bulan yang paling sering digunakan dalam akuntansi yang berlaku untuk aset seperti kendaraan, gedung, alat perusahaan, dan komputer.
Berikut rumus yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan biaya penyusutan per tahun dengan metode garis lurus.
Biaya Penyusutan Tahunan = (Harga Aset – Nilai Sisa) : Umur Manfaat Aset
Harga aset merupakan harga beli, nilai sisa merupakan nilai aset setelah perkiraan masa manfaatnya, serta umur manfaat aset merupakan periode dimana bisnis dapat dimanfaatkan.
2. Metode Saldo Menurun
Metode saldo menurun atau double declining balance method merupakan salah satu cara dalam menghitung biaya penyusutan yang ditentukan berdasarkan persentase tertentu dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan.
Berikut rumus yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan depresiasi dengan metode saldo menurun.
Biaya Penyusutan = (Nilai Buku Aset pada Awal Tahun x Tarif Penyusutan) : 100
Cara menghitung biaya penyusutan dengan metode ini lebih berfokus pada jumlah beban depresiasi yang lebih banyak pada tahun penggunaan awal. Hal ini disebabkan oleh aktiva dapat mengalami depresiasi atau penyusutan pada tahun awal tersebut.
3. Metode Saldo Menurun Ganda
Metode saldo menurun ganda mengkolaborasikan dua metode biaya penyusutan yakni metode garis lurus dan metode saldo menurun dalam melakukan perhitungannya. Metode ini mendepresiasi aset dua kali lebih cepat bila dibandingkan dengan metode depresiasi biasa.
Berikut rumus yang dapat digunakan dalam menghitung biaya penyusutan menggunakan metode saldo menurun ganda.
Biaya Penyusutan Tahunan = 2 x Biaya Aset x Tarif Penyusutan
Perusahaan menggunakan metode ini untuk aktiva yang lebih produktif di tahun-tahun awal dan memiliki peluang kehilangan nilai yang signifikan di tahun-tahun selanjutnya. Hal tersebut disebabkan karena perusahaan dapat memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dari aset ini di awal umur aset.
Perusahaan akan mendepresiasi aset tersebut secara besar besaran di tahun-tahun sebelumnya sehingga dapat menekan jumlah kena pajak, sehingga perusahaan dapat menunda pajak penghasilan ke tahun-tahun selanjutnya.
4. Metode Unit Produksi
Metode unit produksi merupakan suatu cara dalam perhitungan biaya penyusutan yang mempertimbangkan penggunaan praktis aset dalam proses produksi alih-alih mempertimbangkan masa manfaatnya.
Metode ini juga memiliki kegunaan untuk aktiva per unit dan mengalami keausan berat seperti bagian mesin tertentu. Perusahaan yang menggunakan metode ini dapat menunjukkan biaya penyusutan yang lebih tinggi di tahun-tahun dengan produksi yang lebih tinggi sehingga dapat menjaga keseimbangan biaya produksi lain.
Adapun rumus yang dapat digunakan dalam mengaplikasikan metode ini.
Biaya Penyusutan = (Biaya Aset Tetap – Nilai Residu : Perkiraan Total Produksi) x Produksi Aktual
5. Metode Jumlah Angka Tahun
Metode jumlah angka tahun atau sum of the year digit method merupakan suatu cara perhitungan biaya penyusutan yang berdasarkan pada jumlah angka tahun, besaran penyusutan atau depresiasi aktiva tetap tiap tahun yang jumlahnya semakin turun.
Ketika aset mendekati akhir masa manfaatnya maka nilainya akan berkurang. Dalam melakukan perhitungan tersebut maka dibutuhkan pengalokasian penyusutan maksimum pada tahun pertama sejak sebelum didapatkan kembali jumlah modal yang telah diinvestasikan dalam aset tersebut.
Berikut rumus yang dapat digunakan dalam menerapkan metode jumlah angka tahun.
Biaya Penyusutan = Biaya yang Dapat Disusutkan x (Sisa Masa Manfaat Aset : Jumlah Digit Tahun)
Untuk memperoleh biaya penyusutan maka hasilnya didapatkan dari biaya aset dikurangi nilai sisa. Sedangkan rumus dalam mencari jumlah digit tahun sebagai berikut:
Jumlah digit tahun = (n(n +1))/2
Keterangan
n = masa manfaat aset
Contoh Perhitungan Biaya Penyusutan
Berikut ini merupakan contoh perhitungan biaya penyusutan dengan menerapkan straight line method.
Perusahaan X memberi mebel senilai Rp. 11.000.000. Nilai sisa alat tersebut adalah 1.000.000 dan memiliki masa manfaat 10 tahun. Maka perhitungan biaya penyusutan sebagai berikut:
Diketahui:
- Nilai Aset : Rp. 11.000.000
- Nilai Sisa : Rp. 1.000.000
- Masa Manfaat : 10 tahun.
Ditanya:
Biaya penyusutan atau biaya depresiasi….?
Dijawab:
Biaya Depresiasi = (Rp. 11.000.000 – Rp. 1.000.000) : 10 = Rp. 1.000.000
Hasilnya adalah perusahaan dapat memotong senilai Rp. 1.000.000 setiap tahun selama 10 tahun.