8 Cara Mencegah Erosi Tanah

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Erosi adalah peristiwa pengikisan tanah atau proses hilangnya bagian-bagian tanah karena terangkut air atau angin sehingga partikel-partikel tanah tersebut akhirnya berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya

Terjadinya erosi tanah juga mampu mengakibatkan adanya banjir, longsor, bahkan menurunnya kesuburan dan produktivitas tanah tersebut. Berikut dibawah ini cara mencegah erosi tanah beserta penjelasannya :  

1. Konservasi tanah

Serangkaian upaya yang dilakukan untuk menghambat proses terjadinya erosi atau pengikisan tanah serta memperbaiki tanah yang telah rusak adalah konservasi tanah. Tujuan dilakukan konservasi tanah adalah untuk mencegah agar tanah tidak mengalami kerusakan akibat erosi. Contohnya penanaman tanaman penutup tanah  

2. Terasering

Suatu tehnik bercocok tanam dengan sistem berteras-teras atau bertingkat adalah terasering. Cara mencegah erosi dengan terasering dimaksudkan untuk mengubah permukaan tanah miring menjadi bertingkat-tingkat untuk mengurangi kecepatan aliran air dan menampung lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah. Jenis terasering antara lain teras datar, teras kredit, teras gulud, teras bangku, teras individu, dan terus kebun.

3. Countur Farming

Menanami lahan menurut garis kontur (kemiringan) sehingga akar tanamannya dapat menahan tanah dari erosi adalah countur farming. Keuntungan pencegahan erosi dengan counter farming adalah dapat meningkatkan penyerapan air oleh tanah dan dapat menahan tanah ketika terjadi hujan deras

4. Pemakaian Mulsa Jerami

Sisa tanaman yang ditebarkan diatas permukaan tanah adalah mulsa. Mulsa dapat digunakan untuk menutup permukaan tanah dan mengurangi laju erosi dengan tidak membiarkan hujan itu jatuh langsung ke tanah sehingga tidak merusak struktur tanah tersebut.

Besarnya erosi tanpa mulsa jauh lebih besar dibandingkan dengan erosi yang dihasilkan dengan pemakaian mulsa. Namun mulsa yang disarankan untuk mencegah erosi adalah mulsa jerami. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penutupan lahan dengan mulsa khususnya mulsa jerami memberikan pengurangan erosi yang relatif besar.

5. Drainase atau Saluran Air

Drainase adalah menyalurkan sejumlah kelebihan air dari suatu tempat ke tempat lain. Secara umum drainase dibedakan menjadi dua yaitu drainase permukaan dan drainase bawah permukaan. Drainase juga dapat menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal sehingga tidak menyebabkan tumbuhan kelebihan air. Contoh drainase adalah gorong-gorong, selokan, talang, dan kanal

6. Rotasi Tanaman atau Gilir Tanaman

Sistem dalam melakukan budidaya tanaman dengan cara menggilir atau menanam lebih dari satu jenis tumbuhan yang berbeda dalam waktu tertentu adalah rotasi tanaman. Contohnya pada musim pertama melakukan tanam jagung, kemudian musim kedua menanam kacang dan seterusnya.

7. Reboisasi atau Penghijauan

Jika penyebab erosi adalah tanah yang tidak tertutup vegetasi maka cara yang tepat untuk mengatasi penyebab tersebut adalah dengan melakukan reboisasi atau penghijauan. Reboisasi merupakan upaya penanaman kembali pada kawasan atau lahan kosong. Contohnya menanam tanaman hijau di hutan gundul

8. Dam Penahan

Bendungan kecil dan sederhana yang dibuat dari susunan batu yang diperkuat dengan brojong kawat  dengan fungsi untuk mengendapkan lumpur hasil erosi dari tanah bagian atasnya di musim hujan adalah dam penahan.

Tujuan diciptakannya dam penahan adalah untuk mengendalikan sedimentasi yang dihasilkan dari adanya erosi tanah dan mengurangi pendangkalan pada bagian hilir serta memperluas lahan pertanian tersebut.

Penyebab Erosi Tanah

Jika sebelumnya anda telah mengetahui cara mencegah erosi. Selanjutnya mari kita kenali penyebab erosi tanah seperti berikut ini :

1. Iklim ( Curah Hujan )

Apabila proses hilangnya permukaan tanah lapisan atas karena terangkut air atau angin maka iklim merupakan penyebab utamanya.

Unsur iklim yaitu curah hujan, suhu, kecepatan angin dan kelembapan. Hubungan iklim dan erosi adalah jika curah hujan terjadi dengan intensitas yang cukup tinggi dalam waktu yang lama maka kejadian tersebut dapat menimbulkan erosi

2. Bentuk Permukaan Tanah

Topografi atau bentuk permukaan tanah dapat menjadi penyebab adanya erosi. Terutama di bentuk permukaan tanah yang curam dan miring seperti di lereng gunung apabila terjadi hujan maka air akan mengalir dari tanah atas lalu turun ke tanah dibagian bawah yang mengakibatkan tanah paling bawah akan mengalami erosi lebih besar daripada tanah bagian atas.

Hal itu dapat terjadi karena semakin ke bawah air terkumpul semakin banyak dan kecepatan aliran air juga ikut meningkat sehingga potensi air tersebut mengerosi tanah semakin besar.

3. Tanah Tidak Tertutup Vegetasi

Tanah yang tidak tertutup vegetasi atau tanah yang tidak ada tumbuhan di areanya akan lebih rentan mengalami erosi karena ketika hujan tanah tidak mampu menyimpan air sehingga terjadi pengikisan tanah dan lama kelamaan tanah akan tererosi.

Vegetasi sendiri memiliki peranan penting terhadap erosi disuatu tempat. Adanya vegetasi pada area tersebut dapat melindungi tanah dari bahaya kerusakan tanah oleh butiran hujan

4. Kepekaan Erosi Tanah

Tanah memiliki kepekaan terhadap erosi yang berbeda-beda atau tidak sama. Kepekaan erosi tanah adalah mudah tidaknya tanah dapat tererosi oleh butiran air hujan maupun angin.

Adapun sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan erosi adalah struktur, tekstur, kedalaman, bahan organik, sifat lapisan tanah dan tingkat kesuburan tanah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn