7 Contoh Dinamika Kelompok Sosial di Masyarakat

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dinamika kelompok sosial adalah serangkaian wujud problematika kehidupan seorang individu maupun kelompok yang melakukan bentuk mobilisasi sosial secara cepat sehingga mengubah keteraturan sosial yang sudah berlaku di masyarakat.

Dinamika kelompok sosial ini bisa terjadi karena 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Baik itu faktor internal maupun eksternal sendiri keduanya memiliki peran penting pembentuk adanya dinamika kelompok sosial ini.

Karena dinamika kelompok sosial ini merupakan persoalan yang terjadi di masyarakat, maka tidak heran jika dinamika kelompok sosial ini berhubungan erat sekali dengan pembentukan struktur sosial dan norma sosial yang ada dalam lingkungan masyarakat.

Dinamika Kelompok Sosial

Kita bisa menemukan banyak contoh dinamika kelompok sosial di lingkungan masyarakat yang kita tinggali saat ini. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

Sebagian orang beranggapan organisasi agama seperti Nahdatul Ulama (NU) adalah organisasi keagamaan yang kadang membela agama lain daripada agama sendiri.

Contohnya saja ketika ada sejumlah Banser atau Banom NU yang turut serta lebih menjaga gereja daripada menjaga masjid.  

Stereotip seperti ini bisa dikatakan sebagai dinamika kelompok sosial karena bisa merugikan dan mengikis rasa persatuan dalam beragama.

Kebanyakan orang memiliki pandangan dan persepsi yang berlebihan terhadap suatu suku atau ras. Hal ini biasa kita sebut dengan rasisme.

Contohnya ketika banyak orang beranggapan orang-orang dari suku Papua dianggap memiliki sikap keras dan tertinggal. Padahal yang sebenarnya belum tentu semua masyarakat yang berasal dari Papua tertinggal dan memiliki tata bicara yang keras.

Rasisme ini tentu saja merupakan salah satu bentuk dinamika kelompok sosial yang mengancam persatuan bangsa. Hal ini karena persepsi seperti ini sejatinya adalah bentuk diskriminasi kepada kelompok tertentu berdasarkan ras dan suku.

Aksi demo seperti aksi mogok kerja yang dilakukan persatuan buruh kepada suatu perusahaan karena untuk memperjuangkan dan menuntut kenaikan upah kerja bisa dikatakan sebuah contoh dinamika kelompok sosial.

Contoh lainnya yang sering terjadi seperti aksi demo mahasiswa pada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena ketidaksetujuan dengan aturan yang dibuat pemerintah.

Hal ini karena dengan menyatukan suara demi meningkatnya kesejahteraan suatu kelompok dianggap akan mengubah suatu peraturan tertentu. Hal ini tentu saja sesuai dengan konsep dasar dinamika kelompok sosial dimana terdapat perubahan keteraturan sosial yang sebelumnya sudah ada.

Dalam sebuah musyawarah pasti ada selalu ada perbedaan pendapat antara satu orang dengan yang lain. Jika perbedaan pendapat ini berlangsung dengan berlebihan akan terjadi kericuhan.

Hal ini pun dapat menyebabkan perpecahan antar anggota musyawarah. Belum lagi jika ini berlanjut hingga di luar acara musyawarah. Maka ini bisa menjadi salah satu bentuk dinamika kelompok sosial yang serius.

Ini karena musyawarah warga yang seharusnya memecahkan suatu masalah dalam bermasyarakat malah justru membawa perpecahan. Maka dari itu rasa toleransi dan saling menghargai sangat diperlukan dalam suatu musyawarah.

  • Masalah Internal Organisasi

Dalam suatu organisasi masyarakat masalah internal seperti konflik antar anggota dapat menyebabkan terhambatnya roda aktivitas organisasi. Hal ini pun merupakan salah satu contoh dinamika kelompok sosial pula.

Misalnya saja seorang anggota organisasi karang taruna di suatu desa merasa selalu memiliki pendapat yang berbeda dengan visi misi pemimpin mereka.

Hal ini berujung pada melambatnya kinerja mereka dalam menjalankan tugas-tugas dalam karang taruna yang mereka bentuk. Dan berujung pada berubahnya keteraturan yang sudah ada dalam karang taruna tersebut.

Inilah alasannya mengapa masalah internal dalam suatu organisasi masyarakat seperti diatas bisa merupakan salah satu bentuk dinamika kelompok sosial.

  • Segresi Sosial

Segresi sosial merupakan proses dimana penduduk mengalami pembagian kelompok. Suatu lingkungan masyarakat akan membentuk kelompok kecil lagi yang lebih menyesuaikan dengan karakteristik yang mereka inginkan.

Contohnya saja ketika dalam suatu daerah terdapat sebagian warga berkulit hitam dan rumahnya berdekatan. Kemudian mereka membentuk suatu kelompok kecil sendiri berisi warga berkulit hitam tersebut karena merasa memiliki kesamaan.

Namun di lain sisi sebenarnya mereka tinggal dalam lingkungan dengan warga yang berasal dari berbagai suku dan ras lain. Hal ini akan dianggap mengancam persatuan bila segresi ini terjadi dan kemudian membentuk banyak kelompok segresi lain.

Hal ini pula yang menjadi alasan kenapa segresi sosial juga menjadi salah satu bentuk dinamika kelompok sosial yang sering terjadi di masyarakat.

  • Polarisasi Kelompok Sosial

Hampir mirip dengan segresi sosial, namun polarisasi kelompok sosial ini sebenarnya sedikit berbeda. Dalam polarisasi kelompok sosial terpecahnya-belahnya unit masyarakat akan berubah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil lagi.

Pola pembagian dalam polarisasi kelompok sosial ini dilakukan secara terang-terangan atau saling berhadapan satu sama lain.

Contohnya saja seperti ketika suatu pemukiman warga memiliki kontras yang sangat berbeda antara warga yang miskin dengan warga yang kaya. Terlepas dari latar belakang ras dan suku bangsa, warga-warga yang secara finansial lebih mampu atau lebih kaya membentuk kelompok sendiri.

Hal ini terkadang menyebabkan konflik sosial seperti tidak kooperatifnya warga bila ada musyawarah RW. Merasa memiliki kelompok sosial sendiri, kelompok warga kaya ini tidak mau ikut musyawarah RW.

Hal ini merupakan salah satu bentuk dinamika kelompok sosial karena dapat memicu terjadinya perpecahan dalam suatu lingkungan masyarakat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn