Sosiologi

3 Contoh Sosiologi Bersifat Kategoris

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hidup bermasyarakat akan selalu terbatasi dengan berbagai bentuk aturan dan norma yang berlaku; hal ini bisa bervariasi tergantung tempat tinggal, budaya dan adat-istiadat suatu wilayah dan suku. Agar kehidupan sosial berjalan dengan baik, individu maupun kelompok perlu menaati aturan dan norma yang ada.

Kehidupan bermasyarakat seperti ini dikenal dengan istilah kehidupan normatif dengan tujuan mengurangi risiko penyimpangan sosial serta menciptakan kedamaian serta ketertiban dalam bersosialisasi.

Namun ketika bicara soal sosiologi, ilmu ini memang memelajari tentang perilaku dan kehidupan sosial individu maupun kelompok masyarakat dari berbagai sisi, namun sosiologi tidak bersifat normatif. Sosiologi tergolong sebagai ilmu pengetahuan dengan sifat kategoris, yakni hanya berfokus pada apa yang sedang terjadi saja, yakni berdasarkan fakta.

Sosiologi bersifat kategoris tidak berkonsentrasi pada yang seharusnya terjadi (karena bukan bersifat normatif) dan tidak membahas apa yang akan terjadi (sebab sosiologi bukan prediksi).

1. Pembagian Status Sosial Ekonomi Masyarakat

Sosiologi bersifat faktual dan tidak mengutamakan mana yang benar dan mana yang salah serta mana yang baik maupun mana yang buruk. Apa yang terjadi di lapangan adalah bentuk sosiologi bukan normatif melainkan kategoris.

Maka salah satu contoh nyata sosiologi bersifat kategoris adalah pembagian tingkatan status sosial ekonomi dalam masyarakat kita. Terdapat tiga tingkatan status sosial ekonomi yang diperkenalkan oleh Sunarto (2004) di tengah-tengah kita, yakni meliputi kelas atas, menengah dan bawah.

  • Status Sosial Ekonomi Kelas Atas

Golongan kelas atas adalah orang-orang yang memiliki harta dan kekuasaan sehingga pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari bagi mereka jauh lebih mudah. Konglomerat dan kelompok eksekutif adalah kelas atas yang hidup kaya-raya sehingga tidak hanya kebutuhan primer saja yang bisa terpenuhi. Bahkan untuk kebutuhan sekunder hingga tersier (hal-hal yang bahkan tidak terlalu diperlukan dan hanya diingini saja) bisa terpenuhi dengan baik.

  • Status Sosial Ekonomi Kelas Menengah

Kelas menengah adalah masyarakat yang memiliki kehidupan mapan walau tidak kaya. Kebutuhan hidup sehari-hari pun dapat terpenuhi dengan baik ketika berada pada status kelas menengah sekalipun hidup mereka rata-rata terbilang sedang-sedang saja.

Pendapatan orang-orang kelompok sosial ekonomi kelas menengah cenderung di bawah kelas atas dan di atas kelas bawah di mana kebanyakan merupakan pebisnis dan pemilik toko kecil maupun kaum profesional.

  • Status Sosial Ekonomi Kelas Bawah

Kelas bawah kerap dianggap sebagai golongan kurang/tidak mampu sehingga kerap memerlukan bantuan dana untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari. Penghasilan yang termasuk rendah hingga seringkali hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup secara minimal membuat golongan ini juga disebut sebagai kategori orang miskin.

Tukang parkir, pengangkut sampah, dan pembantu rumah tangga adalah tiga contoh pekerjaan yang digolongkan dalam kelas bawah. Sosiologi bersifat kategoris bukan tentang apakah yang kaya akan miskin dan yang miskin apakah nantinya bisa kaya.

Sosiologi juga bukan berfokus pada yang kaya seharusnya begini dan yang miskin seharusnya begitu, melainkan lebih kepada fakta di lapangan mengenai data dan kehidupan nyata ketiga golongan/status sosial ekonomi.

2. Gerakan Tertentu dari Masyarakat

Masyarakat membentuk gerakan-gerakan tertentu yang berawal dari adanya konflik. Dalam kehidupan sosial, khususnya di tengah masyarakat luas, konflik tidak dapat dihindari. Ketika dalam sebuah hubungan antar manusia timbul ketidakseimbangan, baik itu dari segi ekonomi, sosial, maupun aspek lainnya, konflik pun terjadi.

Gerakan anti korupsi sudah ada sejak masa pemerintahan B.J. Habibie dan ini menjadi salah satu gerakan besar masyarakat yang sudah berlangsung sejak lama. Gerakan ini bukan tentang akan menyelamatkan berapa banyak uang negara serta akan menangkap atau menghukum berapa banyak koruptor. Tujuan utama gerakan ini adalah untuk menyejahterakan rakyat melalui pemerataan kondisi ekonomi.

3. Interaksi Sosial dalam Masyarakat

Sosiologi tidak bersifat normatif, tapi bersifat kategoris dengan berfokus pada interaksi sosial dalam masyarakat secara nyata. Interaksi yang dimaksud bermacam-macam, meliputi interaksi di dalam keluarga sendiri, lingkungan sekolah dan pekerjaan, serta lingkungan hidup yang lebih luas.

Sosiologi bersifat kategoris karena ilmu ini memelajari masyarakat yang heterogen, dinamis, dan selalu berubah.