7 Dampak Tektonisme Terhadap Kehidupan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Tektonisme

Tektonisme merupakan proses pergerakan, pengangkatan, pelipatan, dan patahan pada struktur tanah di permukaan Planet terestrial. Planet teresterial yang dimaksud diantaranya adalah Bumi, Merkurius, Venus, dan Mars.

Lipatan bentuk permukaan Bumi terbentuk dari hasil tekanan secara horizontal maupun vertikal yang menyebabkan lapisan permukaan bumi menjadi berkerut dan melipat. Patahan permukaan Bumi terbentuk dari tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan Bumi menghasilkan bekas retakan.

Sedangkan pergerakan tektonik atau struktural didorong oleh panas internal sebuah planet, dan pergerakan tersebut di Bumi menyebabkan terjadinya gempa bumi. Dengan adanya patahan, lanskap pegunungan, atau gunung di permukaan planet menyiratkan bahwa planet itu aktif secara geologis.

Ada dua jenis tektonisme yang diketahui, yaitu adalah.

  • Epirogenesis. pergolakan atau depresi tanah yang menunjukkan panjang gelombang dan sedikit lipatan selain dari undulasi yang luas. Pergerakan ini terjadi karena serangkaian gaya yang bekerja di sepanjang radius Bumi, seperti yang berkontribusi terhadap isostasi dan patahan di litosfer.
  • Orogenesis. peristiwa yang terjadi pada margin lempeng konvergen ketika gerakan lempeng menekan margin. Sabuk orogenik atau orogen berkembang saat pelat terkompresi runtuh dan terangkat untuk membentuk satu atau lebih pegunungan.

Dampak Adanya Tektonisme Terhadap Kehidupan di Bumi

  • Pengangkatan dan Penurunan Permukaan Bumi

Pengangkatan mengacu pada naiknya bagian dari permukaan bumi sementara penurunan mengacu pada pergeseran ke bawah bagian dari permukaan bumi.

Baik pengangkatan maupun penurunan permukaan Bumi dapat disebabkan oleh gerakan tektonik lempeng, termasuk pembentukan gunung atau pegunungan, atau penyesuaian gravitasi kerak bumi setelah material dihilangkan atau ditambahkan seperti es atau sedimen.

Penurunan permukaan Bumi juga dapat diakibatkan oleh aktivitas manusia, seperti pengambilan air tanah atau penambangan, serta dari mencairnya lapisan es. Namun penyebab terbesar dari kedua fenomena tersebut berasal dari aktivitas tektonisme Bumi.

  • Naiknya Level Permukaan Laut

Kenaikan permukaan laut mengacu pada peningkatan rata-rata permukaan air lautan di Bumi. Hal ini terjadi karena adanya aktivtas tektonik yakni pergeseran lempeng, kenaikan atau penurunan permukaan Bumi.

Namun pada ratusan tahun ini, permukaan laut di Bumi terus mengalami peningkatan akibat pemanasan global dan perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang telah meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer.

  • Pembentukan Gunung

Gunung gunung yang menjulang tinggi di permukaan Bumi ini terjadi dari berbagai proses geologis selama jutaan tahun saat lempeng tektonik bertabrakan, atau saat satu lempeng tektonik menunggangi lempeng lainnya.

Baik gunung maupun pegunungan terbentuk dari berbagai proses, yang sebagian besar terkait dengan pergerakan lempeng tektonik. Pegunungan terpanjang di darat adalah hasil dari tumbukan benua, misalnya Himalaya karena serudukan anak benua India ke Asia.

Jajaran pegunungan juga terbentuk ketika satu lempeng tektonik menumpangi lempeng tektonik lain, misalnya lempeng Amerika Selatan yang menimpa lempeng Nazca yang membentuk Pegunungan Andes.

Barisan pegunungan juga dapat terjadi ketika kerak benua yang tebal retak (patahan) saat menipis, menghasilkan serangkaian pegunungan yang kira-kira sejajar.

Vulkanisme adalah letusan batuan cair dari dalam Bumi ke permukaan melewati lubang dari letusan gunung api. Vulkanisme terjadi karena panas internal Bumi, dan terkait dengan proses tektonik dan bagian dari siklus batuan.

Dampak dari tektonisme yang satu ini dapat menyebabkan peningkatan suhu rata-rata jangka panjang dengan melepaskan gas rumah kaca, tetapi pada tingkat yang sangat lambat selama jutaan tahun.

Sebagai perbandingan, aktivitas manusia yang melepaskan gas rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi selama beberapa dekade terakhir.

Peristiwa vulkanik juga dapat menyebabkan pendinginan jangka pendek dengan meningkatkan jumlah partikel udara yang memantulkan sinar matahari di atmosfer.

Erosi adalah pergerakan fragmen batuan (sedimen), tanah, atau bahan terlarut (yang dapat menjadi nutrisi atau polutan) oleh angin, air, es, atau gravitasi.

Sebenarnya erosi dapat terjadi akibat pergeseran permukaan Bumi akibat aktivitas tektonisme, tetapi saat ini aktivitas manusia lebih berperan banyak terhadap terjadinya erosi.

Pelapukan adalah penguraian batuan dan mineral pada atau dekat permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh interaksi fisik dengan udara, air, dan aktivitas tektonik.

Pelapukan fisik adalah penguraian batuan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil tanpa mengubah komposisi kimia batuan.

Misalnya, pelapukan fisik dapat terjadi karena perubahan suhu, menyebabkan batuan mengembang saat hangat dan menyusut saat dingin, menghasilkan retakan yang mengarah pada pemecahan batu.

Penyebab tambahan pelapukan fisik termasuk pembekuan dan perluasan air di celah-celah batu, dan akar pohon yang menggali batu yang dapat membelahnya.

  • Perpindahan Populasi Manusia

Akibat dari aktivitas tektonik dari permukaan Bumi, meyebabkan bentuk permukaan semakin berubah. Hal ini bisa disebabkan oleh gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami.

Oleh karena itu, makhluk hidup yang berdiam di daerah tersebut harus beradaptasi dengan lingkungannya. Bagi yang sulit bertahan hidup, harus mencari lokasi lain yang lebih layak. Hal ini yang menyebabkan penyebaran populasi manusia di dunia.

Selama puluhan ribu tahun, manusia telah mengalami berbagai migrasi untuk mencari kehidupan yang lebih layak. Sebagian lagi ada yang berhasil menyesuaikan diri dengan kondisi daerahnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn