Dinamika Penduduk: Pengertian – Faktor dan Dampaknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Secara garis besar, dinamika penduduk membahas tentang bagaimana pertumbuhan penduduk, faktor, dan dampak yang diberikan jika pertumbuhan penduduk tidak stabil.

Pengertian Dinamika Penduduk

Dinamika penduduk adalah perubahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kematian (mortalitas), kelahiran (natalitas), dan perpindahan penduduk (urbanisasi).

Secara umum, dinamika penduduk dibagi menjadi tiga macam yaitu:

  • Pertumbuhan alami yaitu pertumbuhan penduduk yang diperoleh dengan menghitung selisih dari kelahiran dan kematian.
  • Pertumbuhan imigrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dengan menghitung selisih migrasi masuk dan keluar.
  • Pertumbuhan penduduk total yaitu pertumbuhan penduduk yang diperoleh dengan menghitung total faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.

Faktor Pertumbuhan Penduduk

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa pertumbuhan penduduk disebabkan oleh tiga faktor yaitu kematian, kelahiran, dan migrasi.

Berikut dijelaskan lebih detail mengenai masing masing faktor dan dampaknya terhadap pertumbuhan penduduk.

1. Kelahiran (Natalitas)

Kelahiran akan menyebabkan pertambahan anggota keluarga sehingga mempengaruhi jumlah penduduk di daerah asal.

Secara ilmu geografi, angka kelahiran atau natalitas diartikan sebagai jumlah kelahiran hidup untuk setiap 1000 penduduknya dalam hitungan 1 tahun.

Dalam perhitungan nantinya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

  • Apabila angka kelahiran menunjukkan angka yang kurang dari 20 maka angka kelahiran di wilayah tersebut dapat dikatakan rendah
  • Jika angka kelahiran berada di antara 20 – 30, maka angka kelahiran dapat dikatakan sedang
  • Sedangkan jika angka kelahiran menunjukkan angka yang lebih dari 30 maka angka kelahiran di wilayah tersebut dapat dikatakan tinggi.

Kelahiran menjadi salah satu penyebab dari adanya ledakan penduduk di suatu daerah bahkan dapat berimbas secara global.

Ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk yang melonjak begitu cepat dalam jangka waktu yang relatif pendek.

Dengan adanya angka kelahiran yang tinggi namun tidak diimbangi dengan adanya angka kematian yang sebanding, maka ledakan penduduk dapat terjadi.

Umumnya pertumbuhan penduduk yang tinggi ini terjadi di negara berkembang salah satunya Indonesia.

Ada beberapa dampak negatif yang dihasilkan dengan adanya angka kelahiran yang tinggi. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Tingkat kemiskinan suatu daerah meningkat
  • Muncul permasalahan kekurangan pangan
  • Banyaknya tempat tinggal atau permukiman kumuh karena kurangnya lahan atau mahalnya haraga jual tanah
  • Sarana dan prasana untuk masyarakat menjadi terbatas
  • Tidak seimbangnya kebutuhan lapagan pekerjaan dengan sumber daya manusia.

2. Kematian (Mortalitas)

Jika kelahiran menyebabkan peningkatan jumlah penduduk, maka kematian akan berdampak pada penurunan jumlah penduduk.

Beberapa faktor yang mendukung angka kematian meningkat yaitu:

  • Tingkat kesehatan rendah
  • Fasilitas kesehatan rendah
  • Adanya penyebaran wabah penyakit
  • Adanya bencana alam.

Dalam perhitungan angka kematian nantinya,berikut beberapa penggolongan angka kematian.

  • Jika angka kematian bernilai kurang dari 14 maka angka kematian di suatu wilayah dikatakan rendah.
  • Jika angka kematian menunjukkan angka 14 – 18 maka angka kematian di suatu wilayah dapat dikatakan sedang.
  • Jika angka kematian menujukkan angka yang lebih dari 18 maka angka kematian di suatu wilayah tersebut dikatakan tinggi.

3. Perpindahan Penduduk (Migrasi)

Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain secara menetap dan menyelesaikan administrasi untuk menjadi penduduk di suatu wilayah tersebut.

Biasanya migrasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup baik di aspek ekonomi, religious, sosial, atau pendidikan.

Suatu wilayah yang memiliki potensi atau lebih menarik bagi para migran, maka akan memiliki nilai kepadatan penduduk yang tinggi.

Migrasi juga menjadi faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.

Migrasi yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan penduduk pula, sedangkan angka emigrasi yang tinggi akan mengakibatkan pertumbuhan penduduk menjadi negatif.

Migrasi dikategorikan menjadi tiga berdasarakan ruang lingkupnya. Penggolongan tersebut adalah sebagai berikut.

  • Migrasi Internal artinya migrasi yang terjadi antar wilayah dan masih berada dalam negara yang sama
  • Migrasi Eksternal artinya perpindahan penduduk yang meliputi perpindahan antar negara.
  • Migrasi Terpaksa artinya perpindahan penduduk yang terjadi karena adanya dorongan atau paksaan dari luar karena adanya beberapa faktor seperti kelaparan, peperangan, atau bencana alam.

Migrasi juga dapat dikategorikan berdasarkan durasi atau rentang waktunya. Terdapat 4 kategori migrasi berdasarkan durasinya.

  • Migrasi Permanen diartikan jika para migran menetap selamanya. Contoh migrasi permanen yaitu migrasi antar negara, perdagangan budak, transmigras.
  • Migrasi Semi Permanen diartikan jika para migran menetap untuk beberapa tahun ke depan karena adanya tujuan tertentu. Contohnya mahasiswa atau pelajar, pekerja ekspatriat, dan korps diplomatic.
  • Migrasi musiman diartikan jika para migran hanya menetap dalam waktu beberapa minggu atau bulan saja. Contohnya ketika masuk musim panen para petani dan tuan tanah membutuhkan buruh tani untuk membantu panen.
  • Migrasi komuter artinya migran hanya datang untuk singgah dalam waktu yang singkat. Misalnya mahasiswa yang tinggal di Cimahi dan berkuliah di wilayah Bandung.

Rumus Pertumbuhan Penduduk

Rumus pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi tiga berdasarkan macam yang telah disebutkan sebelumnya.

Berikut rumus dari masing masing pertumbuhan penduduk.

  • Pertumbuhan alami

Pertumbuhan alami memiliki rumus:

T = L – M 

Keterangan :

T= Jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L= Jumlah kelahiran per tahun
M= Jumlah kematian per tahun.

  • Pertumbuhan Migrasi

Rumus pertumbuhan penduduk migrasi adalah sebagai berikut.

 T = I – E 

Keterangan :

T= Jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
I= Jumlah migrasi masuk per tahun
E= Jumlah migrasi keluar per tahun.

  • Pertumbuhan Penduduk Total

Pertumbuhan penduduk toal memiliki rumus:

T = (L – M) + (I – E)

Keterangan:

T= Jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L= Jumlah kelahiran per tahun
M= Jumlah kematian per tahun
I= Jumlah imigran
E= Jumlah emigran.

Dampak Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk memiliki dampak positif dan dampak negatif. Berikut penjelasan dari masing-masing dampak pertumbuhan penduduk.

Dampak Positif

Pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berada pada angka yang normal akan memberikan dampak postifif, diantaranya yaitu:

  • Meningkatnya sumber daya alam
  • Meningkatnya produksi
  • Kesempatan berwirausaha menjadi besar
  • Adanya peningkatan solidaritas
  • Adanya peningkatan pada inovasi karya maupun kerja

Dampak Negatif

Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang justru memberikan dampak negatif. Diantara dampak tersebut yaitu:

  • Angka pengangguran menjadi tinggi
  • Meningkatnya angka kriminal
  • Adanya peningkatan pada angka kemiskinan
  • Angka kesehatan masyarakat rendah atau menurun
  • Banyaknya pemukiman kumuh

Cara Mengatasi Dinamika Penduduk

Setelah mengetahui adanya dampak positif dan negatif, maka diperlukan beberapa langkah upaya agar pertumbuhan penduduk tidak meningkat atau tinggi. Beberapa diantaranya yaitu

Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dikurangi dengan melakukan program transmigrasi.

Transmigrasi akan meratakan penyebaran penduduk sehingga diharapkan juga meratakan pembangunan.

Program transmigrasi ini akan memberikan hasil yang signifikan jika diimbangi dengan pemberian fasilitas dan pengetahuan.

Penduduk transmigran perlu memiliki lahan atau kreativitas untuk bertahan hidup di wilayah transmigrasi.

  • Pemerataan Lapangan Kerja

Selain itu, pemerataan lapangan kerja juga dapat menjadi alternatif memperbaiki dinamika penduduk.

Banyak lapangan kerja yang dibuka hanya pada wilayah kota sedangkan di daerah tertinggal, lapangan kerja masih tergolong minim.

Pemerataan lapangan kerja dengan melihat atau memanfaatkan sumber daya alam atau khas suatu wilayah akan lebih efektif karena solusi ini juga menekan kepadatan penduduk.

  • Peraturan Usia Minimal Menikah

Menikah menjadi faktor adanya peningkatan angka kelahiran. Terlebih dewasa ini marak terjadi pernikahan di bawah umur.

Peraturan terkait usia minimal menikah dapat menjadi solusi atas angka pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Pengetahuan menjadi kunci dalam mengurangi adanya peningkatan pertumbuhan penduduk.

Oleh karena itu, masyarakat juga perlu tahu bagaimana dampak jika angka pertumbuhan penduduk meningkat.

Sehingga dibutuhkan kesadaran dari masyarakat sehingga turut berperan dalam program dinamika penduduk. Salah satunya dapat dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn