Daftar isi
Secara garis besar, dinamika penduduk membahas tentang bagaimana pertumbuhan penduduk, faktor, dan dampak yang diberikan jika pertumbuhan penduduk tidak stabil.
Dinamika penduduk adalah perubahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dari waktu ke waktu yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kematian (mortalitas), kelahiran (natalitas), dan perpindahan penduduk (urbanisasi).
Secara umum, dinamika penduduk dibagi menjadi tiga macam yaitu:
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa pertumbuhan penduduk disebabkan oleh tiga faktor yaitu kematian, kelahiran, dan migrasi.
Berikut dijelaskan lebih detail mengenai masing masing faktor dan dampaknya terhadap pertumbuhan penduduk.
Kelahiran akan menyebabkan pertambahan anggota keluarga sehingga mempengaruhi jumlah penduduk di daerah asal.
Secara ilmu geografi, angka kelahiran atau natalitas diartikan sebagai jumlah kelahiran hidup untuk setiap 1000 penduduknya dalam hitungan 1 tahun.
Dalam perhitungan nantinya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
Kelahiran menjadi salah satu penyebab dari adanya ledakan penduduk di suatu daerah bahkan dapat berimbas secara global.
Ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk yang melonjak begitu cepat dalam jangka waktu yang relatif pendek.
Dengan adanya angka kelahiran yang tinggi namun tidak diimbangi dengan adanya angka kematian yang sebanding, maka ledakan penduduk dapat terjadi.
Umumnya pertumbuhan penduduk yang tinggi ini terjadi di negara berkembang salah satunya Indonesia.
Ada beberapa dampak negatif yang dihasilkan dengan adanya angka kelahiran yang tinggi. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Jika kelahiran menyebabkan peningkatan jumlah penduduk, maka kematian akan berdampak pada penurunan jumlah penduduk.
Beberapa faktor yang mendukung angka kematian meningkat yaitu:
Dalam perhitungan angka kematian nantinya, berikut beberapa penggolongan angka kematian.
Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain secara menetap dan menyelesaikan administrasi untuk menjadi penduduk di suatu wilayah tersebut.
Biasanya migrasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup baik di aspek ekonomi, religious, sosial, atau pendidikan.
Suatu wilayah yang memiliki potensi atau lebih menarik bagi para migran, maka akan memiliki nilai kepadatan penduduk yang tinggi.
Migrasi juga menjadi faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
Migrasi yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan penduduk pula, sedangkan angka emigrasi yang tinggi akan mengakibatkan pertumbuhan penduduk menjadi negatif.
Migrasi dikategorikan menjadi tiga berdasarakan ruang lingkupnya. Penggolongan tersebut adalah sebagai berikut.
Migrasi juga dapat dikategorikan berdasarkan durasi atau rentang waktunya. Terdapat 4 kategori migrasi berdasarkan durasinya.
Rumus pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi tiga berdasarkan macam yang telah disebutkan sebelumnya.
Berikut rumus dari masing masing pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan alami memiliki rumus:
T = L – M
Keterangan :
T= Jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L= Jumlah kelahiran per tahun
M= Jumlah kematian per tahun.
Rumus pertumbuhan penduduk migrasi adalah sebagai berikut.
T = I – E
Keterangan :
T= Jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
I= Jumlah migrasi masuk per tahun
E= Jumlah migrasi keluar per tahun.
Pertumbuhan penduduk toal memiliki rumus:
T = (L – M) + (I – E)
Keterangan:
T= Jumlah pertumbuhan penduduk per tahun
L= Jumlah kelahiran per tahun
M= Jumlah kematian per tahun
I= Jumlah imigran
E= Jumlah emigran.
Pertumbuhan penduduk memiliki dampak positif dan dampak negatif. Berikut penjelasan dari masing-masing dampak pertumbuhan penduduk.
Dampak Positif
Pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berada pada angka yang normal akan memberikan dampak postifif, diantaranya yaitu:
Dampak Negatif
Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang justru memberikan dampak negatif. Diantara dampak tersebut yaitu:
Setelah mengetahui adanya dampak positif dan negatif, maka diperlukan beberapa langkah upaya agar pertumbuhan penduduk tidak meningkat atau tinggi. Beberapa diantaranya yaitu
Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dikurangi dengan melakukan program transmigrasi.
Transmigrasi akan meratakan penyebaran penduduk sehingga diharapkan juga meratakan pembangunan.
Program transmigrasi ini akan memberikan hasil yang signifikan jika diimbangi dengan pemberian fasilitas dan pengetahuan.
Penduduk transmigran perlu memiliki lahan atau kreativitas untuk bertahan hidup di wilayah transmigrasi.
Selain itu, pemerataan lapangan kerja juga dapat menjadi alternatif memperbaiki dinamika penduduk.
Banyak lapangan kerja yang dibuka hanya pada wilayah kota sedangkan di daerah tertinggal, lapangan kerja masih tergolong minim.
Pemerataan lapangan kerja dengan melihat atau memanfaatkan sumber daya alam atau khas suatu wilayah akan lebih efektif karena solusi ini juga menekan kepadatan penduduk.
Menikah menjadi faktor adanya peningkatan angka kelahiran. Terlebih dewasa ini marak terjadi pernikahan di bawah umur.
Peraturan terkait usia minimal menikah dapat menjadi solusi atas angka pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Pengetahuan menjadi kunci dalam mengurangi adanya peningkatan pertumbuhan penduduk.
Oleh karena itu, masyarakat juga perlu tahu bagaimana dampak jika angka pertumbuhan penduduk meningkat.
Sehingga dibutuhkan kesadaran dari masyarakat sehingga turut berperan dalam program dinamika penduduk. Salah satunya dapat dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat.