Daftar isi
Tak hanya negara Indonesia saja yang dahulunya dipimpin oleh seorang raja. Negeri Tirai Bambu pun demikian yakni dipimpin oleh seorang raja yang bergelar kaisar. Kekaisaran di China bahkan berlangsung selama 4 milenium tahun atau 4000 tahun.
Dalam kurun waktu tersebut, China telah berada dalam 13 dinasti yang berbeda. Salah satu dinasti terbesar yang pernah berkuasa di China adalah Dinasti Tang yang telah dirangkum dalam pembahasan berikut ini.
Dinasti Tang didirikan oleh Li Yuan (李渊) pada tahun 618 Masehi sampai dengan tahun 907 Masehi. Kekaisaran ini berdiri dan menggeser Dinasti Sui yang menancapkan kekuasaannya sejak 589-618 Masehi. Li Yuan menggantikan Kaisar Dinasti Sui yaitu Kaisar Yang yang dimana masih merupakan saudara sepupu.
Kaisar Yang tewas di tangan Jenderal Yuwen Huaji karena dianggap sudah tidak mementingkan rakyatnya dan hanya memenuhi kesenangan pribadinya serta telah kalah dalam perang Goguryeo. Meski bersaudara namun Li Yuan bersama dengan putra dan putrinya memberontak dan mendapat penghormatan dan martabat sehingga ia tetap mendapat kedudukan di Chang’an dan menjadi wali Kaisar Gong dari Sui.
Li Yuan mendeklarasikan dirinya sebagai kaisar sesaat setelah kabar kematian Kaisar Yang. Setelah naik tahta Li Yuan mengganti namanya menjadi Kaisar Gaozu dari Tang. Dengan begitu Li Yuan atau Kaisar Gaozu adalah penguasa Dinasti Tang yang pertama dan berakhir pada 626 M. Selama berdiri Dinasti Tang dipimpin oleh 21 kaisar.
Dinasti Tang berdiri di daratan Tiongkok dengan memiliki beberapa ibu kota. Ibukota yang utama adalah Chang’an atau yang kini disebut sebagai Xi’an yang merupakan kota terpadat di dunia kala itu sekaligus menjadi puncak kejayaan China. Sedangkan ibukota pusatnya adalah Zhongdu yang menduduki Yongji dan Shanxi.
Wilayah Dinasti Tang di sebelah Timur ibukotanya disebut Dongdu yang saat ini adalah Luoyang dan Henan. Seentara itu ibukta bagian barat adalah kota Xidu yang sekarang adalah Fengxiang dan Shaanxi.
Bagian selatan memiliki ibukota di Nandu yakni sebagian Chengdu dan Sichuan dan bagian utara beribukotakan di Beidu yang menduduki sebagian Taiyuan and Shanxi.
Dinasti Tang juga memiliki wilayah protektorat yakni di Andong, Anbei, Anxi dan Annan Duhufu. Wilayah-wilayah ini disebut sebagai peradaban tertinggi dari Tiongkok modern.
Setelah berhasil menyatakan dirinya sebagai kaisar dna embagun dinasti yang baru yakni dinasti Tang, Kaisar Gaozu segera membenahi negaranya agar tidak terjadi hal buruk dan kekacauan seperti yang terjadi pada dinasti-dinasti pendahulunya. Kaisar Gaozu menerapkan praktik birokrasi pemerintahan yang bahkan masih digunakan hingga saat ini.
Pada tahun 624 M dinasti ini mengeluarkan undang-undang yang mengacu pada undang-undang Dinasti Sui dan negara tetangga seperti Vietnam, Korea, dan Jepang.
Undang-undang tersebut berisikan 500 pasal yang mengatur bentuk kejahatan dengan hukuman yang didapatkan. Hukuman tersebut didasarkan pada status sosial dan politik yang dimiliki pelakunya. Sebagian dari pasal yang ada di undang-undang dinasti Tang masih digunakan pada masa dinasti selanjutnya.
Suatu bangsa pada umumnya akan memiliki ataupun mengatur kehidupan rakyatnya dalam berbagai aspek. Berikut ini adalah kondisi kehidupan pada masa kekuasaan Dinasti Tang.
Pada masa Dinasti Tang kehidupan sosial dibagi menjadi delapan tingkatan kelas dimana posisi paling tinggi adalah kaisar dengan keluarganya. Kedudukan berikutnya di bawah kaisar adalah mereka yang mengisi birokrasi pemerintahan yang kemudian dibagi menjadi dua cendekiawan dan fungsionaris.
Kelas sosial yang ada di urutan ketiga diisi oleh para kasim atau pelayan istana. Pada posisi ke 4 yakni diisi oleh para pendeta atau pemuka agama. Kelas sosial di bawah pendeta atau posisi kelima pada hirarki sosial Dinasti Tang adalah para petani .
Posisi ke 6 adalah para pengrajin dan dibawahnya lagi adalah para pedagang. Sedangkan kelas terakhir adalah untuk para budak.
Kehidupan agama dan politik pada masa kekuasaan Dinasti Tang salin berkaitan. Hal tersebut dapat terlihat ketika Li Yuan berhasil naik tahta setelah mengatakan bahwa dirinya adalah pemrakarsa Taoisme yakni sebuah aliran filsafat dari China. Selain itu ada juga yang memeluk agama Budha dimana orang-orang yang ingin mendapatkan kedudukan akan meminta didoakan para pendeta budha di depan umum.
Agama Budha berkembang dengan sangat baik pada masa Dinasti Tang bahkan memperoleh kejayaannya.
Agama lainnya yang ada pada masa dinasti ini adalah agama konfusianisme dimana banyak para pejabat yang berepdoman pada agama ini dalam mengatur rakyatnya.
Kehidupan ekonomi Dinasti Tang mengandalkan sektor pertaniannya dimana pada masa awal berdiri kehidupan pertanian tergolong lemah sehingga ekonomi dinasti pun turun. Namun Kaisar Gaozu berhasil memperbaiki sistem pertanian mereka. Kaisar Gaozu menerapkan sistem pemerataan tanah yang disebut dengan Jun Tian Zhi dan juga sistem Zuyongdiao.
Kaisar juga memperbaiki semua alat dan teknik pertanian hingga akhirnya berhasil meningkatkan ekonomi dinasti. Dinasti Tang juga menerapkan pajak rendah yakni dengan membayar gandum dan pakaian kepada setiap keluarga. Pada saat itu jumlah rakyat Dinasti Tang mencapai 50 juta jiwa.
Selain dari sektor pertanian Dinasti Tang juga mengandalkan sektor perdagangan. Pada masa dinasti Tang jalur Sutra yang sudah dibangun pada masa Dinasti Han (206 Sebelum Masehi hingga 220 Masehi) kembali dibuka setelah sekian lama ditutup. Jalur ini menghubungkan pedagang China dengan negara-negara di bagian timur lainnya.
Pada awal berdirinya, Dinasti Tang menggunakan sistem perekrutan kemiliteran 3 tahun sekali. Namun sistem ini diganti sejak tahun 773 Masehi dengan sistem masa tugas yang panjang.
Pergantian dari sistem ini dikarenakan tentara yang bertugas dalam kurun waktu panjang tentu akan mendapatkan pengalaman dan kesiapan yang lebih di medan tempur.
Selain itu juga sistem ini lebih efisien dan menghemat uang negara korea perekrutan dan pelatihan tentara baru cukup banyak memakan uang kas negara.
Anggota yang dapat bergabung dengan militer Dinasti Tang adalah mereka yang berusia 20 tahun hingga 60 tahun. Sistem militer yang digunakan oleh Dinasti Tang adalah sistem Fubing yang pernah digunakan oleh Dinasti Wei Barat yang berkuasa pada tahun 535-556 M.
Dinasti Tang memiliki tentara yang kuat dan memiliki banyak anggota dimana mereka terbagi ke dalam 643 unit militer. Masing-masing unit tersebut memiliki 800-1200 anggota.
Dinasti Tang merupakan masa kejayaan bagi Tiongkok dengan puncak kejayaan ketika berada dipimpin oleh Kaisar Xuanzong. Kaisar Xuanzong adalah kaisar Dinasti Tang ke 18 yang memimpin sejak tahun 859 M hingga 873 M.
China pada saat berada di bawah kepemimpinannya memiliki inflasi yang sangat rendah. Beliau pun dianggap sebagai kaisar yang penuh dengan kebijakan yang membawa kemajuan.
Kebijakan dari Kaisar Xuanzong antara lain dihapusnya hukuman mati, mengembangkan dan menjamin jalur sutra yakni jalur perdagangan China dengan negara-negara lain, reformasi keuangan, pembangunan jalan, mendirikan kuil, menciptakan kompleks administrasi, meningkatkan bidang industri, penghapusan wajib militer bagi para petani, dan membentuk tentara pertahanan untuk menjaga dan merebut kembali tanah yang dikuasai oleh kaum nomaden.
Tak hanya di bidang ekonomi, bidang agama pun berkembang pesat khususnya untuk ajaran Budha dan Taoisme. Para pemuka agama dari kedua agama ini sering diundang ke istana oleh sang kaisar.
Kaisar Xuanzong juga sangat menyukai kesenian dan sastra seperti musik, puisi, dan kebudayaan lainnya hingga sektor ini pun turut berkembang. Beberapa penyair yang terkenal pada saat itu adalah, Li Bai dan Du Fu, sedangkan pelukis yang tersohor adalah Han Gan, Zhang Xuan, dan Zhou Fang.
Dinasti yang membawa Tiongkok menjadi bangsa yang berjaya ini ternyata bernasib sama dengan dinasti-dinasti sebelumnya. Kekuasaan Dinasti Tang berakhir bersama dengan kemunduran Kaisar Xuanzong yakni pada abad ke-9 Setelah kekuasaannya berakhir, banyak terjadi pemberontakan salah satunya adalah pemberontakan An Lushan hingga menyebabkan kekacauan.
Tidak ada kaisar yang lebih hebat dari Kaisar Xuanzong justru semakin banyak konspirasi yang ditimbulkan oleh para kasim. Keadaan internal kekaisaran yang kacau tentu berdampak pada kehidupan negara dan juga rakyatnya. Masalah lainnya adalah mulai bermunculan para gangster yang mencuri dan merampas harta rakyat hingga terjadi pembantaian.
Kaisar terakhir dari Dinasti Tang adalah Kaisar Ai yang memimpin dinasti sejak tahun 904 M hingga 907 M. Dinasti Tang akhirnya runtuh setelah Zhu Wen yang merupakan seorang komandan militer menggulingkan dinasti ini dan menyatakan kekaisaran yang baru Dinasti Hou Liang.
Selama berdiri, Dinasti Tang telah mengalami pergantian kaisar sebanyak 21 kali. Kaisar-kasar tersebut adalah sebagai berikut.
Layaknya sebuah kerajaan pada umumnya, Dinasti Tang juga memiliki beberapa peninggalan seperti di bawah ini,
Kuil Putuo Selatan adalah tempat ibadah dengan 4 lantai yang berada di Xiamen, Tiongkok. Lokasi tepatnya yakni di berdiri di kaki Gunung Putuo Selatan dan menghadap ke Laut Timur. Kuil ini sempat direnovasi pada masa Dinasti yang berdiri pada tahun 1644-1911.
Masa Dinasti Tang adalah masa paling berjaya di China. Banyak sekali benda-benda perabotan yang terbuat dari bahan emas maupun perak. Salah satu peralatan dari masa dinasti ini berhasil ditemukan Oktober 1970 di desa Hejiacun di tepi selatan Xi’an. Peralatan tersebut berupa dua buah guci tembikar dan pot bergagang.
Setelah ditelusuri lebih lanjut ditemukan banyak barang perak, emas, batu giok dan tembaga serta obat-obatan bernilai tinggi. Penemuan ini kemudian disimpan di Museum Shaanxi.
Tak hanya perabotan rumah tangga yang diproduksi pada masa Dinasti Tang tetapi juga ditemukan sebuah piala yang terbuat dari batu akik dan dilapisi emas. Piala tersebut memiliki bentuk kepala sapi.