Disintegrasi Bangsa: Pengertian – Contoh dan Cara Mencegahnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam Ilmu Antropologi, yang dimaksud dengan disintegrasi adalah kepudaran kesatu-paduan organisasi dan solidaritas antara kolektif golongan, dan kelompok dalam suatu masyarakat. Lalu, apakah yang dimaksud dengan disintegrasi bangsa?

Pengertian Disintegrasi Bangsa

Yang dimaksud dengan disintegrasi bangsa adalah pudarnya kesatu-paduan sebuah bangsa dan solidaritas antara kolektif golongan dan kelompok yang ada didalamnya. 

Faktor yang Mempengaruhi Disintegrasi Bangsa

Faktor-faktor disitegrasi bangsa antara lain sebagai berikut.

  • Masyarakat yang majemuk adalah masyarakat yang ditandai oleh kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat, dan perbedaan kedaerahan lainnya.
  • Konflik adalah proses atau keadaan di mana dua atau lebih dari dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing pihak disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau pun tuntutan dari masing-masing pihak. Konflik yang kerap menjadi pemicu disintegrasi bangsa antara lain konflik horisontal dan konflik vertikal.
  • Kesenjangan ekonomi yang terjadi manakala suatu daerah memiliki kondisi sosial ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan daerah lain.

Contoh Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa dapat berwujud dalam berbagai bentuk antara lain pemberontakan, kriminalistas, prostitusi, kenakalan remaja, dan lain sebagainya.

  • Pemberontakan adalah gerakan menentang dari seseorang terhadap pimpinan atau penguasa yang sedang berkuasa.
  • Kriminalitas atau keadaan kejahatan.
  • Prostitusi adalah praktek mencari nafkah dengan jalan menyediakan tubuh untuk kenikmatan seks orang lain atas dasar bayaran.
  • Kenakalan remaja adalah tingkah laku yang secara ringan menyalahi norma dan hukum yang berlaku yang dilakukan oleh remaja dalam suatu masyarakat.

Contoh Kasus Disintegrasi Bangsa

Salah satu contoh kasus disintegrasi bangsa di Indonesia adanya berbagai macam pergolakan di berbagai daerah di masa lalu seperti Republik Maluku Selatan di Maluku.

Saat itu, Dr. Soumokil yang merupakan bekas Jaksa Agung NIT mencita-citakan sebuah negara bernama Republik Maluku Selatan (RMS).

Karena gerakan ini berkembang setelah Indonesia merdeka, gerakan ini mendapat label gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hingga akhirnya gerakan ini berhasil ditumpas oleh TNI pada sekitar bulan Desember 1963.

Ancaman Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa tidak terjadi begitu saja melainkan selalu diawali dengan berbagai gejala antara lain sebagai berikut.

  • Sistem nilai dan sistem norma yang tidak berfungsi dengan baik sebagai alat pengendalian sosial dalam masyarakat.
  • Adanya pertentangan antara sistem nilai dan sistem norma dalam masyarakat.
  • Tidak adanya sanksi bagi mereka yang melanggar sistem nilai dan sistem norma yang berlaku.
  • Masyarakat tidak lagi patuh terhadap sistem nilai maupun sistem norma yang berlaku.
  • Terjadinya persaingan, pertentangan, dan lain sebagainya di antara anggota masyarakat.
  • Gagalnya masyarakat melakukan penyesuaian dalam kehidupan masyarakat.

Cara Mencegah Disintegrasi Bangsa

Beberapa cara untuk mencegah disintegrasi bangsa di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Asimilasi adalah proses penyesuaian golongan manusia dengan latarbelakang kebudayaan tertentu ke dalam golongan lain dengan kebudayaan yang berbeda sedemikian rupa sehingga sifat khas dan identitas kebudayaan golongan pertama lambat laun berkurang atau menghilang.
  • Akulturasi adalah proses di mana para individu warga suatu masyarakat dihadapkan dengan pengaruh kebudayaan lain dan asing. Dalam proses itu sebagian mengambil alih secara selektif sedikit demi sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu.
  • Pluralisme kebudayaan adalah dua macam tradisi kebudayaan atau lebih yang membagi masyarakat ke dalam golongan sosial yang berbeda-beda. Gejala ini dijadikan konsep untuk memahami dan menganalisis proses-proses sosial yang terjadi dalam masyarakat berkebudayaan majemuk yang berbeda dengan masyarakat berkebudayaan tunggal dan beraneka ragam.
fbWhatsappTwitterLinkedIn