Geografi

Ekosistem Daratan: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Manfaat

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Ekosistem Daratan

Ekosistem daratan merupakan suatu komponen ekosistem yang memiliki lingkungan fisik berupa daratan. Pada bioma ekosistem daratan dipengaruhi oleh beberapa unsur seperti sinar matahari, iklim, curah hujan, keadaan tanah, dan kelembapan. Bioma yang ada dalam ekosistem daratan terdiri dari konsumen, produsen, dan dekomposer.

Ekosistem daratan juga merupakan keanekaragaman yang ada dalam ekologi darat yang saling timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan maupun komunitas. Ekosistem daratan dapat disebut juga dengan ekosistem terestrial dengan bagian-bagian yang ditentukan oleh curah hujan dan temperatur. 

Selain itu iklim memiliki peran penting pada ekosistem daratan yakni dapat menggariskan suatu wilayah ekologi. Dengan hal tersebut maka ekosistem daratan memiliki jenis klasifikasi berdasarkan iklim. Setiap jenis ekosistem daratan memiliki ciri-ciri yang membedakan antara wilayah ekologi satu dengan wilayah ekologi lainnya.

Ekosistem daratan dapat mengalami perubahan kondisi yang buruk apabila disebabkan oleh aktivitas manusia, keserakahan kepentingan, petir, kebakaran, dan bencana alam. Maka dari itu, manusia sebagai makhluk hidup yang hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya, alangkah baiknya bertindak bijak untuk menjaga ekosistem.

Jenis-Jenis Bioma Ekosistem Daratan

Ekosistem daratan terdiri dari beberapa jenis bioma, antara lain:

1. Bioma Gurun

Bioma gurun banyak dijumpai di wilayah Amerika Utara, Asia Barat, Afrika Utara, dan Australia. Ciri-ciri bioma gurun adalah memiliki perbedaan suhu udara yang ekstrim pada siang dan malam hari, memiliki curah hujan yang rendah yakni kurang dari 250 mm/tahun, tingkat kelembapan udara yang rendah, tingkat deflasi yang tinggi, tingkat evaporasi yang tinggi, tanah yang tandus, serta didominasi oleh flora dan fauna tertentu. 

Flora yang sering dijumpai pada bioma gurun adalah kaktus, tumbuhan ini dapat hidup bertahun-tahun dan bertahan pada tanah tandus dan kelembapan udara yang rendah. Flora yang ada pada bioma gurun bercirikan memiliki akar yang panjang, memiliki jaringan untuk menampung air, dan ukuran daun yang kecil atau bahkan tidak memiliki daun. 

Sedangkan fauna yang sering dijumpai pada bioma gurun adalah hewan-hewan nokturnal seperti kadal, rodentia, ular, katak, kalajengking dan lain sebagainya. Fauna yang hidup pada bioma ini bercirikan memiliki cadangan lemak dalam tubuhnya, memiliki sedikit rambut badan, memiliki telapak kaki yang cukup tebal, dan daun telinga yang panjang.

2. Bioma Hutan Hujan Tropis

Bioma hutan hujan tropis dapat ditemui pada wilayah Amerika Selatan, Amerika tengah, Madagaskar, sebagian Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, dan sebagian Afrika.

Ciri-ciri bioma hutan hujan tropis adalah ditemukan pada daerah tropik dan subtropik, memiliki curah hujan yang tinggi sekitar 2000 mm/tahun, suhu kelembaban tinggi hingga 30℃, mendapatkan sinar matahari, tanah yang lembap, dan memiliki pohon-pohon yang sangat tinggi.

Pohon-pohon yang ada pada wilayah hutan hujan tropis memiliki ketinggian hingga mencapai 40 meter. Tumbuhan pada bioma ini bercirikan memiliki daun yang lebar, leba, dan hijau sepanjang tahun. Dengan kelebatan pohon serta daun-daun maka terkadang sinar matahari tidak dapat menembus dasar hutan. Dari hal tersebut menyebabkan permukaan tanah menjadi selalu lembap karena genangan air.

Bioma hutan hujan tropis memiliki flora dan fauna yang beragam. Flora atau tumbuhan yang sering ditemui pada bioma ini antara lain kaktus, rotan, dan anggrek. Sedangkan fauna atau hewan yang hidup di bioma hutan hujan tropis antara lain burung hantu, babi hutan, harimau, badak, kera, singa, dan lain sebagainya.

3. Bioma Taiga

Bioma taiga sering ditemui di wilayah bumi bagian utara seperti subtropik, pegunungan daerah tropik, dan daerah kutub yang sedikit memiliki musim panas dan lebih banyak musim dingin. Contoh wilayah yang memiliki bioma taiga terdapat di Kanada, Alaska, Rusia, Siberia, dan Skandinavia. Bioma Taiga adalah bioma yang termasuk jenis hutan homogen.

Bioma taiga hanya memiliki satu jenis tumbuhan pohon berdaun jarum seperti pinus, cemara, konifer, dan lain sebagainya. Dalam hutan taiga tidak dapat dijumpai tumbuhan lain maupun tumbuhan basah, bahkan tidak terdapat rerumputan. Tumbuhan tersebut dapat bertahan pada suhu yang rendah sehingga banyak ditemukan dan berada di hutan taiga.

Sedangkan fauna atau hewan yang hidup di hutan taiga antara lain beruang hitam, rusa besar, ajag, moose, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan ketika musim panas tiba. Hewan tersebut dapat bertahan dengan suhu mencapai 90°F atau lebih pada musim panas. 

4. Bioma Tundra

Bioma tundra dapat ditemui pada kutub utara, kutub selatan, dan di puncak-puncak gunung tinggi. Ciri-ciri bioma tundra adalah memiliki suhu rendah yaitu di bawah 0 ℃, hampir semua wilayah tundra ditutupi oleh salju, mengalami musim dingin yang panjang, mengalami musim panas dengan siang hari yang panjang, tumbuh usia tanaman yang pendek sekitar kurang dari 120 hari, dan hewan yang memiliki bulu sangat tebal.

Dengan suhu yang rendah membuat flora dan fauna yang ada pada bioma tundra menjadi sulit untuk bertahan dan berkembang, Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang jarang sekali muncul pada wilayah bioma tundra. Sinar matahari memiliki batas gerak hingga 23,5° LU/LS mengakibatkan kawasan tundra jarang sekali memiliki suhu panas.

Tentu hal tersebut mempengaruhi keadaan flora dan fauna bioma tundra. Pada flora atau tumbuhan yang ada pada bioma tundra hanya dapat bertahan tidak lebih dari 60 hari, dan hanya tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan suhu dingin yang dapat bertahan pada bioma tundra. Tumbuhan tersebut antara lain liken, pedu, alang-alang, dan sphagnum. 

Sedangkan fauna yang terdapat pada bioma tundra merupakan hewan yang dapat beradaptasi pada suhu dingin. Hewan yang hidup pada bioma tundra memiliki ciri-ciri antara lain berbulu tebal dan memiliki lapisan lemak tebal. Dengan ciri tersebut maka hewan akan mampu bertahan dan menjaga tubuh tetap hangat. Contoh hewan bioma tundra seperti rusa kutub, beruang kutub, pinguin, dan sebagainya.

5. Bioma Stepa atau Padang Rumput 

Bioma stepa atau dapat juga disebut dengan padang rumput sering dijumpai pada wilayah yang beriklim tropis dan subtropis seperti Australia, Asia Tengah, Asia Barat, Amerika Selatan, Amerika Utara, Rusia Selatan, Afrika dan Hungaria. Stepa merupakan ekosistem yang ada di padang rumput. 

Bioma stepa memiliki ciri-ciri antara lain aliran air yang cepat, peresapan air yang tinggi, memiliki curah hujan kurang lebih 250-500 mm/tahun, memiliki vegetasi rumput yang luas, saat panas memiliki suhu yang berkisar 19-30℃, saat dingin memiliki suhu yang berkisar 12-20℃, dan hujan turun tidak teratur. 

Tumbuhan yang ada pada bioma stepa adalah hanya vegetasi berbagai jenis rumput dan tumbuhan terna yang bergantung pada kelembapan udara. Pada bioma stepa tidak ada jenis pepohonan yang dapat ditemui. Sedangkan hewan yang ada pada bioma ini antara lain bison, zebra, gajah, ular, serigala, kanguru,  serangga, tikus, jerapah, dan lain sebagainya.

6. Bioma Hutan Gugur

Bioma hutan gugur merupakan ekosistem yang memiliki sebagian besar tumbuhan atau pepohonan yang dapat menggugurkan daun ketika menjelang musim dingin. Bioma hutan gugur dapat dijumpai pada daerah yang mengalami empat musim yaitu musim gugur, panas, semi, dan dingin seperti di Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Asia Timur.

Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah memiliki daun yang berwarna oranye keemasan, memiliki curah hujan yang rasa sepanjang tahun sekitar 750-1000 mm/tahun, memiliki jenis pohon yang tidak terlalu rimbun, memiliki suhu rata-rata sekitar 2-18℃, dan terletak di antara 30-40 garis lintang.

Tumbuhan pada biom hutan gugur memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim anas, mamiliki tajuk yang rapat, dan dapat menggugurkan daun pada saat musim dingin tiba. Jenis pohon pada bioma ini jumlahnya tidak terlalu banyak, contohnya antara lain bunga sakura, pohon oak, pohon basswood, pohon maple, dan lain sebagainya.

Sedangkan hewan yang terdapat pada bioma hutan gugur antara lain beruang, rakun, burung pelatuk, rusa, beruang, dan lain sebagainya. Hewan bioma hutan gugur biasanya melakukan adaptasi seperti yang dilakukan oleh burung-burung untuk mencari wilayah dengan suhu yang sesuai, dan melakukan hibernasi yang dilakukan oleh hewan mamalia.

7. Bioma Sabana

Bioma sabana merupakan ekosistem yang ada di padang rumput yang memiliki banyak pepohonan. Selain dapat ditemui pada dataran rendah, bioma sabana juga dapat ditemui pada dataran tinggi. Meskipun terdapat banyak pohon namun tetap sebagian besar tumbuhan yang ada pada bioma ni adalah rerumputan.

Bioma sabana dapat ditemui pada daerah tropis yang memiliki iklim tidak begitu kering, dan tidak begitu basah. Bioma ini dapat ditemui di wilayah Indonesia, Australia, Afrika, dan Amerika Selatan. Bioma ini sering dijumpai pada wilayah yang kering namun tidak menutup kemungkinan sabana dapat tumbuh di kawasan dengan curah hujan tinggi seperti di Bali, Rinjani, dan Baluran.

Ciri-ciri bioma sabana adalah berada di daerah khatulistiwa, peresapan dan aliran air yang cukup baik, kelembapan udara tergantung oleh musim, dan curah hujan yang tidak teratur. Flora yang terdapat pada bioma ini adalah akasia dan palem, sedangkan fauna yang ada pada bioma ini adalah hyena, singa, zebra, serangga, dan lain sebagainya.

Ciri-Ciri Ekosistem Daratan

Ekosistem daratan memiliki ciri-ciri, antara lain:

  1. Memiliki interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan ekosistem sesuai dengan skala yang luas dan tidak terpaku hanya dalam suatu kawasan melainkan daratan yang luas. 
  2. Secara fisik lingkungan ekosistem daratan merupakan seluruh ekologi yang ada di darat, namun tidak menutup kemungkinan perairan juga termasuk bagian dari ekosistem daratan sebab makhluk darat membutuhkan perairan untuk kebutuhan hidup.
  3. Flora dan fauna dapat beradaptasi dengan alamiah sesuai dengan bioma yang menjadi habitat hidup terutama karena lingkungan terestrial yang dipengaruhi oleh iklim.
  4. Terdapat ketersediaan material seperti tanah sebagai daya tampung air dan nutrisi dari produsen utama sehingga membentuk berbagai bioma dengan spesifikasi masing-masing.
  5. Terdapat lingkungan sebagai bentuk ruang terbuka yang dapat dipengaruhi oleh cuaca dan iklim secara langsung seperti curah hujan, angin, garis lintang, ketinggian, suhu, dan lain sebagainya.
  6. Ekosistem daratan memiliki keberanekaragaman spesies flora dan fauna sehingga menyebabkan pola hubungan adaptasi antara lingkungan dengan kondisi iklim yang berkaitan dengan ruang terbuka pada setiap bioma.
  7. Ekosistem daratan pada setiap bioma dapat mengembangkan drainase dan porositas secara bebas untuk dapat menjaga ekologi alam.
  8. Terdapat sistem pertukaran gas antara makhluk hidup dengan tumbuhan terutama pada bagian daun sebagai pengembangan sistem pergerakan udara dan pernapasan makhluk hidup yang ada.

Manfaat Ekosistem Daratan

Ekosistem daratan memberikan manfaat bagi kehidupan makhluk hidup, berikut beberapa manfaat ekosistem daratan.

  1. Ekosistem daratan memberikan manfaat penting bagi makhluk hidup agar hidup nyaman dalam sebuah habitat. Dalam habitat ini hewan maupun tumbuhan dapat hidup sesuai dengan yang telah disediakan oleh alam.
  2. Menciptakan kehidupan yang harmonis yang disebabkan oleh interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan alam, dan memiliki peran saling membutuhkan satu sama lain antar makhluk hidup.
  3. Bahan pengembangan penelitian ilmu alam yang dilakukan oleh manusia untuk mengetahui sejauh mana lingkungan dapat berimplikasi terhadap seluruh makhluk hidup.
  4. Ekosistem yang berkembang baik akan menyediakan udara yang berkualitas sebab udara menjadi kebutuhan prioritas seluruh makhluk hidup daratan agar mendapatkan kualitas hidup yang baik dan mengurangi kematian akibat pencemaran udara.
  5. Ekosistem daratan dapat memberikan air yang berkualitas melalui proses alamiah seperti infiltrasi, dan banyak tanaman yang dapat membantu memfilter air hingga menjadi air jernih dan berkualitas untuk dikonsumsi makhluk hidup lain.
  6. Ekosistem memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati seperti satwa liar, tanaman langka, dan bagi manusia memberikan ruang tinggal yang nyaman sebab terlindungi oleh ekosistem yang baik.
  7. Hasil alam dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi seluruh makhluk hidup, terutama bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
  8. Mikroorganisme memiliki peran penting untuk menguraikan sisa-sisa benda agar menjadi unsur-unsur dalam tanah. Kemudian tanah dapat didayagunakan sebagai pelengkap kebutuhan lain bagi makhluk hidup.