6 Fakta Menarik Lapisan Eksosfer, Lapisan Pertama Bumi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Planet Bumi tempat kita tinggal memiliki struktur lapisan yang berfungsi sebagai pelindung. Kedelapan planet di sistem tata surya pada dasarnya memiliki lapisan pelindung atau atmosfer, walaupun komposisi gas antara atmosfer pada satu planet berbeda dari atmosfer di planet lainnya.

Sejumlah planet memiliki lapisan atmosfer padat, namun beberapa lainnya memiliki lapisan atmosfer tipis. Pada Bumi, struktur lapisan pelindungnya sungguh padat dan berjumlah tujuh lapisan, diantaranya adalah :

  • Lapisan Troposfer, yakni sebagai lapisan paling dasar pelindung Bumi dengan jarak 0-12 km di atas permukaan bumi.
  • Lapisan Stratosfer, yakni sebagai lapisan pelindung Bumi dari sinar UV dengan jarak 35 km di atas permukaan bumi.
  • Lapisan Mesosfer, yakni sebagai lapisan pelindung Bumi dengan jarak 55-80 km di atas permukaan Bumi.
  • Lapisan Termosfer, yakni sebagai lapisan pelindung Bumi dengan jarak 80-800 km di atas permukaan bumi yang menjadi tempat terjadinya proses ketika atom-atom udara terionisasi.
  • Lapisan Eksosfer, yakni sebagai lapisan paling luar pelindung Bumi dengan jarak 800-1000 km di atas permukaan bumi.
  • Lapisan Kulit dan Mantel, yakni sebagai lapisan pelindung Bumi setelah atmosfer.
  • Lapisan Inti, yakni inti Bumi yang memiliki sekitar 2.200 km untuk ketebalannya.

Eksosfer yakni salah satu struktur lapisan Bumi yang letaknya ada di atas lapisan termosfer. Sebagai lapisan terluar Bumi, setiap jatuhnya benda-benda angkasa luar akan melewati bagian ini lebih dulu, seperti halnya asteroid dan meteor.

Berikut sejumlah fakta menarik lapisan eksosfer yang bisa diperhatikan.

1. Komposisi Lapisan Mirip Luar Angkasa

Lapisan memiliki kandungan yang mirip luar angkasa, terutama terdiri atas gas ringan dan tipis. Seringkali karena tipis dan ringannya eksosfer, para ilmuwan tidak yakin apakah lapisan eksosfer sebaiknya disebut sebagai bagian dari lapisan Bumi.

Gas ringan dan tipis yang dimaksud adalah seperti gas helium dan hidrogen. Namun meski begitu, bukan berarti lapisan ini tidak memiliki komposisi yang lebih berat. Sekalipun lapisannya mirip luar angkasa, bukan berarti komposisinya sama persis.

Molekul gas berat yang dimaksud ada pada eksosfer diantaranya adalah karbon dioksida, nitrogen, dan oksigen. Namun bila kadar komposisi gas berat dibandingkan dengan kadar komposisi gas ringan, maka kadar komposisi gas berat biasanya lebih sedikit.

2. Menjadi Tempat Orbit Sebagian Besar Satelit

Banyak satelit yang mengorbit di eksosfer. Selain eksosfer sendiri, sejumlah satelit juga diketahui memiliki tempat orbit lainnya, yakni pada termosfer yang ada di bawah eksosfer. Satelit-satelit yang diketahui menjadikan eksosfer sebagai tempat orbitnya adalah satelit cuaca, telekomunikasi, hingga GPS.

Sementara itu, di lapisan termosfer ada beberapa satelit yang mengorbit, dan salah satunya adalah Stasiun Luar Angkasa.

3. Matahari Memengaruhi Suhu Eksosfer

Aktivitas matahari rupanya sangat memengaruhi suhu lapisan eksosfer. Jadi saat siang hari, lapisan eksosfer biasanya akan bersuhu sangat tinggi atau sangat panas. Pada dasarnya, suhu eksosfer bisa berbeda-beda, maka bila pada siang hari suhu akan sangat tinggi, otomatis suhu pada malam hari akan sangat rendah atau sangat dingin. Panas sinar matahari sekaligus tingkat udara yang rendah bisa menjadi faktor suhu lapisan eksosfer berkisar pada 0-2000 derajat Celsius.

4. Berada Sangat Tinggi dari Bumi

Sebagai lapisan atmosfer pelindung Bumi paling luar, jaraknya sangat tinggi dari Bumi, yakni sekitar 500 sampai 190.000 km di atas permukaan Bumi. Karena bagian paling luar dari struktur lapisan Bumi, eksosfer bertugas menjadi pertahanan pertama Bum dari serangan atau masuknya benda-benda luar angkasa.

Seringkali jatuhnya benda-benda luar angkasa seperti asteroid, meteor, dan sinar kosmik tidak dapat diprediksi, namun setidaknya dengan keberadaan eksosfer, benda-benda tersebut masuk ke Bumi melewati eksosfer lebih dulu. Oleh sebab itu, eksosfer juga dikenal sebagai perbatasan terakhir antara Bumi dan luar angkasa.

5. Geocorona sebagai Bagian dari Eksosfer

Pada tahun 2019, para peneliti menemukan geocorona; pada waktu atmosfer menyentuh luar angkasa, ada awan berisi hidrogen yang ada di paling luar dan ini disebut geocorona. Geocorona ini pun adalah istilah yang diberikan untuk bagian dari eksosfer yang paling terlihat dari Bumi.

6. Memiliki Lapisan Udara yang Tipis

Memiliki lapisan udaranya sangat tipis, sebab tingkat udara di lapisannya diketahui maksimal 0,002% saja dari seluruh massa atmosfer Bumi. Ketipisan udara yang sangat rendah ini membuat eksosfer tidak memiliki kemampuan memindahkan panas.

Molekul gas pada lapisan eksosfer cukup jauh letaknya satu sama lain, maka hal ini memengaruhi tingkat udara yang sangat tipis. Jadi walau suhunya sangat tinggi, manusia yang melewati lapisan eksosfer akan merasakan suhu sangat dingin alih-alih panas.

fbWhatsappTwitterLinkedIn