Ketahui Faktor Penghambat dan Pendorong Asimilasi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berbagai proses sosial pada umumnya akan terjadi di dalam kehidupan bermasyarakat, asimilasi adalah salah satunya. Asimilasi merupakan proses meleburnya dua kebudayaan yang memunculkan sebuah budaya baru.

Ditinjau dari buku Pengantar Antropologi yang ditulis oleh Harsojo (1967), asimilasi dikatakan sebagai proses sosial yang sudah terjadi lama dan ditandai dengan semakin berkurangnya perbedaan di antara individu, sikap dan proses mental. Kesemuanya berkaitan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.

Sedangkan pengertian asimilasi menurut Koentjaraningrat yang diungkapkan di dalam buku Pengantar Ilmu Antropologi (1990), adalah sebuah proses yang muncul jika ada golongan-golongan manusia yang memiliki latar kebudayaan yang berbeda-beda.

Perbedaan kebudayaan yang berbeda tersebut telah lama berada di antara masyarakat tertentu, dan secara intens tiap-tiap anggotanya telah melakukan komunikasi dalam jangka waktu yang lama. Hal ini yang menyebabkan perbedaan dua kebudayaan tersebut melebur dan menjadi kebudayaan campuran.

Individu yang telah melakukan asimilasi ke dalam suatu kelompok masyarakat tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok tersebut atau dengan singkat kata individu tersebut tidak merasa asing. Ada beberapa syarat sehingga asimilasi dapat terjadi, antara lain:

  • Adanya perbedaan kebudayaan di antara kelompok manusia yang ada di waktu dan tempat yang sama
  • Adanaya interaksi dan komunikasi yang intensif dalam jangka waktu yang lama
  • Adanya penyesuaian kebudayaan antara kelompok-kelompok yang berbeda latar belakang

Faktor Pendorong Asimilasi

Asimilasi dapat terjadi di dalam sebuah kelompok masyarakat karena adanya faktor-faktor yang mendorong terjadinya asimilasi. Berikut adalah faktor-faktor pendorong tersebut.

  • Memiliki sikap toleransi
  • Kelompok mayoritas membuka diri kepada minoritas atau pendatang
  • Adanya sikap menghargai kebudayaan yang berbeda
  • Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki persamaan
  • Ada keseimbangan dalam bidang ekonomi
  • Terjadi perkawinan campuran antara 2 orang yang memiliki latar kebudayaan yang berbeda
  • Memiliki musuh bersama

Faktor-faktor pendorong tersebut kadang tidak semuanya muncul di dalam sebuah kelompok masyarakat, namun beberapa faktor mendasar yang menjadi pendorong seperti toleransi dan saling menghargai serta sikap keterbukaan adalah faktor pendorong yang sangat penting sehingga asimilasi dapat terwujud.

Faktor Penghambat Asimilasi

Tak hanya faktor pendorong sehingga memudahkan terwujudnya asimilasi, namun ada juga beberapa faktor yang dapat menghambat terjadinya asimilasi. Berikut faktor-faktor penghambat asimilasi.

  • Kebudayaan yang terisolasi oleh kelompok sosial
  • Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan kelompok lain
  • Adanya rasa takut dan kekhawatiran kepada budaya lain yang berbeda
  • Anggapan bahwa kebudayaan tertentu lebih tinggi dibanding yang lain
  • Adanya superioritas dari kelompok mayoritas kepada kelompok minoritas
  • Perbedaan kepentingan yang dapat memunculkan konflik antar kelompok
  • Kadang-kadang perbedaan ciri fisik seperti warna kulit dapat menjadi salah satu penghambat asimilasi

Faktor-faktor penghambat yang ada di dalam sebuak kelompok masyarakat tersebut dapat menghambat atau memperlambat terjadinya asimilasi. Namun dengan semakin terbukanya pengetahuan, maka perlahan faktor penghambat tersebut dapat tergerus perlahan.

Contoh Asimilasi

Asimilasi sangat mungkin terjadi di dalam sebuah masyarakat yang heterogen yang disatukan dalam sebuah wilayah yang sama.

Asimilasi di Indonesia juga sudah banyak terjadi, dan hal ini sudah terjadi cukup lama mengingat masyarakat yang tinggal di Indonesia terdiri atas berbagai macam suku, etnis dan berbagai latar belakang budaya serta agama dan yang terpenting masyarakat memiliki keterbukaan terhadap budaya baru.

Berikut contoh hasil asimilasi kebudayaan yang telah terjadi di tengah masyarakat Indonesia, proses asimilasi dapat menghasilkan hal baru di banyak bidang, kesenian, kosa kata, bangunan dan sebagainya. Berikut beberapa contoh asimilasi kebudayaan yang tak kita sadari ada di antara kita.

  • Musik

Musik dangdut dan musik campur sari adalah salah satu budaya yang terbentuk dari hasil asimilasi. Adanya pengaruh musik India dan melayu menghasilkan musik baru yang digemari oleh masyarakat yaitu musik dangdut. Campur sari adalah campuran musik tradisional Jawa dan musik modern, namun tetap menggunakan bahasa Jawa.

  • Kosa Kata Bahasa

Kosa kata Bahasa Indonesia yang berasal dari kata serapan. Contohnya kata ‘Karcis’ dari kata ‘Kaartjes’ dalam bahasa Belanda, kata ‘Bisnis’ dari kata ‘Bussiness’ dalam bahasa Inggris.

  • Pakaian

Baju koko yang saat ini banyak digunakan orang Indonesia, pada awalnya adalah pakaian etnis Tionghoa. Saat ini baju koko juga digunakan sebagai baju Muslim pria yang umum digunakan masyarakat.

Contoh lain adalah kebaya, jika dahulu perempuan yang memakai kebaya menggunakan sanggul, namun saat ini sudah umum kebaya juga dapat dipakai perempuan yang berjilbab dengan mode dan gaya yang baru.

  • Arsitektur

Asimilasi juga terlihat wujudnya dalam bentuk bangunan, disain rumah di perumahan-perumahan yang banyak mencampurkan gaya Jepang, Eropa hingga tradisional yang akhirnya tercipta arsitektur gaya baru dan modern.

Hal ini termasuk juga selera masyarakat pada umumnya yang saat ini lebih menggemari furniture yang minimalis dan modern.

  • Kpop

Kpop adalah musik Korea modern yang saat ini banyak digemari terutama anak muda, budaya Korea yang masuk ke tengah masyarakat ini tanpa disadari telah menjadi produk asimilasi. Contohnya dengan hadirnya komunitas-komunitas yang menyukai segala hal yang berbau Kpop dan juga genre musik Kpop yang saat ini sudah tidak asing di telinga masyarakat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn