10 Faktor Penghambat Proses Asimilasi Budaya yang Perlu Diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Terdapat tiga bentuk proses dinamika kebudayaan dalam masyarakat, yaitu akulturasi, asimilasi, dan inovasi. Dalam perkembangannya, akulturasi dan asimilasi dipengaruhi oleh kebudayaan asing untuk menciptakan suatu kebudayaan baru.

Sementara itu, dalam proses inovasi yang diperlukan adalah kreativitas dan kemauan untuk mengembangkan kebudayaan agar semakin bernilai.

Menurut Soerjono Soekanto, asimiliasi merupakan usaha-usaha untuk mengurangi berbagai perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok. Hal ini dilakukan guna memperoleh suatu kesepakatan dengan mengutamakan kepentingan dan tujuan bersama.

Asimilasi dapat diartikan pula sebagai peleburan dua kebudayaan berbeda yang saling memengaruhi sehingga membentuk suatu kebudayaan baru dengan menghilangkan ciri khas dan keunikan masing-masing.

Proses asimilasi dapat terjadi apabila terdapat kelompok-kelompok manusia yang memiliki perbedaan budaya. Selain itu, setiap anggota masyarakat saling berinteraksi secara langsung dan terus menerus untuk waktu yang lama. Selanjutnya, berbagai kebudayaan dari kelompok-kelompok tersebut berubah dan saling beradaptasi.

Terdapat berbagai faktor yang menghambat proses asimilasi budaya yang sangat perlu untuk diketahui, yaitu:

  1. Tidak adanya sikap simpati, empati, dan toleransi terhadap kelompok lain yang memiliki kebudayaan berbeda.
  2. Tidak adanya kesempatan yang setara bagi setiap kelompok dalam masyarakat untuk mencapai kedudukan atau status sosial tertentu, khususnya di bidang ekonomi.
  3. Sikap tertutup dari kelompok penguasa yang menghalangi proses asimilasi budaya. Sebagai contoh, kelompok minoritas tidak diberikan kesempatan yang seimbang untuk mendapatkan pendidikan, layanan kesehatan, dan tempat hiburan keluarga yang layak.
  4. Adanya sikap superior (lebih unggul) yang dimiliki oleh suku bangsa atau etnis tertentu sehingga memandang rendah dan meremehkan kelompok lain.
  5. Terdapat perbedaan warna kulit dan ciri-ciri fisik. Hal ini dapat menimbulkan sikap diskriminasi yang membeda-bedakan kelompok lain dan menganggap kedudukan kelompoknya lebih tinggi.
  6. Terisolasinya kehidupan suatu kelompok tertentu dalam masyarakat yang menghambat proses interaksi sosial dan budaya dengan kelompok lainnya.
  7. Terdapat in-group feeling atau perasaan terikat yang teramat kuat terhadap kelompok beserta kebudayaan sendiri.
  8. Adanya rasa takut dan cemas terhadap kebudayaan lain yang dianggap bisa membahayakan dan menghancurkan keautentikan atau keaslian budaya kelompoknya.
  9. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai kebudayaan lain sehingga tidak jarang menimbulkan prasangka. Belajar tentang kebudayaan lain sangat diperlukan agar dapat memiliki pandangan dalam memilih unsur budaya mana yang sebaiknya diterima dan ditolak.
  10. Terdapat perbedaan kepentingan dan tujuan yang dimiliki oleh masing-masing individu atau kelompok di berbagai aspek kehidupan.  
fbWhatsappTwitterLinkedIn