Kenali Faktor yang Mempengaruhi Nilai Uang Menurut Alfred Marshall

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seperti Teori Uang – Klasik, maka Teori ini lebih menyempurnakan Teori Irving Fisher, dengan memasukkan Variabel GDP Riil dalam Modelling. Teori ini juga bermazhab pada teori klasik lainnya, yang menekankan fungsi uang sebagai Medium Of Exchange (Alat Tukar).

Maka dari itu Money Demand masyarakat dapat diindikasikan dari kebutuhan mereka akan alat pembayaran yang sangat likuid untuk tujuan transaksi.

Pendekatan Cambridge ini juga menekankan beberapa indikator yang berhubungan erat dengan insentif yang akan didapatkan oleh para agen ekonomi untuk memegang uang, serta perilaku pengambilan keputusan – melalui Cost Benefit Analysis masing-masing individu dalam menentukan permintaan uang dengan volume transaksi yang dianggarkan.

Berikut ini adalah bentuk Persamaan identitas Money Demand dengan pendekatan Cambridge Model sebagai berikut:

Md = k . P. y

• k = k ( i )

dimana :

k : Unsur Preferensi Masyarakat dalam Holding Money.
P . y : Real Income / Pendapatan Riil / Real GDP
Y : Nominal Income / Pendapatan Nominal / Nominal GDP.

Persamaan Cambridge mengindikasikan bahwa Money Demand memiliki sifat yang proporsional terhadap Nominal Income. Jika k ditulis sebagai 1/V, dimana k dan V dianggap konstan – maka persamaan Cambridge dan fungsi permintaan uang klasik akan terlihat identik.

Variabel-variabel yang ada dalam fungsi Money Demand tersebut diasumsikan konstan hanya dalam Short Run. Selain itu, permintaan uang dalam model teori Cambridge ini tidak hanya ditentukan dari besarnya volume transaksi dan faktor-faktor kelembagaan saja, namun juga memasukan pengaruh unsur tingkat bunga dan ekspektasi masyarakat terhadap kondisi perekonomian di masa yang akan datang.

Perbedaan Model Classical Money Demand — Cambridge dengan Teori Klasik
Irving Fisher adalah sebagai berikut:

  • Meskipun Money Demand dipengaruhi secara Proporsional (hubungan Positif) oleh Real Income / GDP Riil, tetapi masih ada kemungkinan juga dipengaruhi oleh Tingkat Suku Bunga (Interest Rate) dan unsur tidak langsung dari Expected Rate Of Return dari memegang Aset lainnya.
  • “ k ” masih berperilaku fluktuatif pada level Short Run dalam mempengaruhi Money Demand. Sehingga pada level ini, Nilai uang berfluktuatif.

Menurut para ekonom dari aliran klasik, menyatakan bahwa V adalah konstan atau stabil, dan independen terhadap tingkat suku bunga. Sedangkan Cambridge menyatakan bahwa V tidak stabil dan juga dipengaruhi oleh tingkat suku bunga.

Akibatnya keputusan individu dalam menggunakan uang sebagai alat untuk menimbun kekayaan tergantung pada Opportunity Cost Of Holding Money (tercermin dari Tingkat suku bunga) – dan ekspektasi Tingkat Pengembalian dari aset-aset lain (Expected Return) yang juga berfungsi sebagai alat penimbun kekayaan, sehingga nilai k dapat diperhatikan berfluktuasi pada level Short Run tersebut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn