Daftar isi
Penetapan harga merupakan salah satu strategi pemasaran yang menjadi perhatian masyarakat. Harga dalam hal ini dapat dinyatakan sebagai suku bunga. Kualitas dari suatu produk dan jasa bank ditentukan oleh suku bunga.
Banyak masyarakat yang mengira bahwa harga rendah merupakan cerminan kualitas produk yang rendah. Hal tersebut merupakan anggapan yang keliru karena penetapan harga atau suku bunga ditetapkan berdasarkan permintaan pasar bukan untuk meningkatkan keuntungan.
Oleh karena itu, simak artikel ini untuk memperdalam wawasan mengenai suku bunga. Menurut Kasmir (2008:138-140) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga kredit adalah sebagai berikut :
1. Produk yang Kompetitif
Produk yang kompetitif merupakan produk yang laris dipasaran dan banyak diminati oleh konsumen. Pada umumnya, produk yang kompetitif bunga kredit yang diberikan cenderung rendah bila dibandingkan dengan produk yang kurang laris dipasaran. Hal tersebut disebabkan tingkat pengembalian kredit terjamin karena produk yang dibiayai laris dipasaran.
2. Jaminan Pihak Ketiga
Segala resiko yang menjadi beban penerima kredit dapat ditanggung oleh jaminan pihak ketiga. Beban bunga yang ditanggung oleh penerima kredit dapat berbeda-beda, hal tersebut terjadi apabila pihak yang memberikan jaminan bonafide, baik dari segi kemampuan membayar, reputasi perusahaan, maupun loyalitas terhadap bank.
Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, jika penjamin pihak ketiga tidak memberikan jaminan bonafide atau kurang dapat dipercaya maka yang akan terjadi adalah jaminan pihak ketiga tidak dapat digunakan oleh pihak perbankan.
3. Jangka Waktu
Jangka waktu akan mempengaruhi peningkatan dan penurunan suku bunga. Jika waktu pinjaman berjangka panjang maka akan semakin tinggi bunganya. Hal tersebut disebabkan oleh besarnya faktor resiko di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya, jika waktu pinjaman berjangka pendek maka akan semakin rendah bunganya.
4. Kebutuhan Dana
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi suku bunga adalah kebutuhan dana. Pengaruh terjadi pada saat bank kekurangan dana atau jumlah simpanan sedikit, sementara permohonan pinjaman sedang meningkat. Dalam situasi tersebut bank akan meningkatkan tingkat suku bunga simpanan agar dana tersebut cepat terpenuhi.
Peningkatan suku bunga simpanan akan menarik nasabah untuk menyimpan dana di bank. Namun, apabila terjadi kasus yang berkebalikan jika bank kelebihan dana atau memiliki jumlah simpanan yang banyak, sementara permohonan pinjaman sedikit maka bank akan menurunkan tingkat suku bunga pinjaman.
Hal yang dilakukan bank untuk meningkatkan permohonan kredit atau menurunkan tingkat suku bunga pinjaman untuk mengurangi minat nasabah menyimpan dananya di bank.
5. Hubungan Baik
Hubungan baik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga. Secara praktik pihak bank mengklasifikasikan nasabah, berdasarkan keaktifan dan loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank dan pejabat bank, menjadi dua jenis yaitu nasabah primer dan nasabah sekunder.
Nasabah primer atau nasabah utama merupakan nasabah yang memiliki hubungan yang baik dengan pihak bank, hal ini berbeda dengan nasabah sekunder atau nasabah biasa dalam menentukan tingkat suku bunga. Biasanya tingkat suku bunga akan menurun jika berhadapan dengan nasabah primer.
6. Persaingan
Suku bunga menjadi faktor yang menentukan dalam merebut nasabah sebanyak mungkin hingga mencapai target. Namun tingkat persaingan semakin ketat maka bank dituntut harus dapat bersaing keras dengan bank lain meskipun dalam kondisi tidak stabil dan kekurangan dana sekalipun.
7. Kebijaksanaan Pemerintah
Pemerintah memiliki wewenang untuk menetapkan tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman. Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas maksimal dan minimal tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman bank dengan ketentuan yang telah diatur.
Kondisi perekonomian suatu negara yang baik didukung dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat, hal semacam ini akan mempengaruhi kestabilan suku bunga. Namun jika kebijakan pemerintah melalui penurunan suku bunga tidak sejalan dengan kondisi perekonomian suatu negara maka akan mempengaruhi ketidakstabilan tingkat suku bunga.
8. Reputasi Perusahaan
Reputasi perusahaan merupakan pandangan masyarakat terhadap perusahaan sebagai suatu entitas. Reputasi perusahaan menjadi salah satu bagian terpenting bagi nasabah dalam mengambil keputusan.
Seperti keputusan dalam membuat transaksi simpanan maupun pinjaman yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Sehingga tingkat permintaan nasabah akan mempengaruhi suku bunga.
9. Target Laba yang Dicapai
Laba merupakan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh bank. Jika laba yang diinginkan oleh bank besar maka bunga pinjaman ikut besar. Begitu pula sebaliknya jika laba yang diinginkan oleh bank lebih kecil maka bunga pinjaman relatif kecil. Dengan demikian bank sebagai perencana harus benar-benar bertindak tepat dalam menentukan target persentase laba atau keuntungan.
10. Kualitas Jaminan
Kualitas jaminan dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, semakin likuid jaminan yang diberikan maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan begitu pula sebaliknya. Sertifikat deposito merupakan salah satu jaminan yang likuid karena memiliki kemudahan dalam pencairan bila dibandingkan jaminan tanah.
Contoh aset yang dapat dijadikan jaminan likuid adalah sertifikat deposito. Dalam tingkatan suku bunga, jaminan sertifikat deposito lebih rendah bila dibandingkan dengan jaminan sertifikat tanah. Contoh lain aset yang likuid adalah perhiasan, emas, obligasi, dan reksadana.
Aset yang liquid juga menjadi salah satu pertimbangan dalam investasi sehingga menjadi penting bagi nasabah maupun bank dalam melakukan diversifikasi aset investasi berdasarkan likuiditas serta dapat mempertimbangkan tingkat suku bunga dalam melakukan transaksi simpan pinjam.