10 Formasi Awan Paling Unik yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Awan adalah gumpalan tetesan air yang ada di atmosfer Bumi dan dapat kita lihat secara langsung. Penampilan awan yang putih bersih seperti kapas ini membuatnya nampak cantik terlebih bentuknya bisa bermacam-macam. Tak jarang juga bentuk awan menyerupai benda-benda lain. 

Namun tidak semua yang indah dapat kita nikmati sepenuhnya bahkan terkadang ada yang mengundang bahaya begitu juga dengan awan. Sekumpulan awan mampu membentuk formasi yang bermacam-macam. Berikut ini adalah macam-macam bentuk atau formasi awan yang paling unik serta dampak yang dibawanya.

1. Wave Clouds

Wave Clouds

Wave clouds juga dikenal dengan istilah lainnya yaitu The Kelvin-Helmholtz Wave Cloud, illow clouds, or shear-gravity clouds. Disebut sebagai “wave clouds” karena memang bentuknya yang menyerupai gelombang di lautan. Sedangkan sebutan Kelvin-Helmholtz adalah sebuah bentuk apresiasi untuk dua ilmuwan yang berhasil meneliti awan ini yakni  Lord Kelvin dan Hermann von Helmholtz. 

Para ahli menjelaskan bahwa wave clouds terbentuk ketika dua buah material bertiup dengan kecepatan berbeda dengan arah yang berlawanan. Misalnya angin yang hangat bertiup di atas air bersuhu lebih dingin. Oleh sebab itu awan ini muncul ketika hari sedang berangin. 

Awan dengan bentuk seperti ini paling sering ditemukan di daerah pegunungan namun bisa juga di tempat lain. Dalam dunia penerbangan awan ini harus dihindari karena mengindikasikan adanya turbulensi. 

2. Arcus Clouds

Arcus clouds atau awan arcus merupakan termasuk awan horizontal yang umumnya berada di ketinggian yang cukup rendah. Umumnya mereka berbentuk gulungan-gulungan yang terbagi menjadi dua tipe. 

Shelf Clouds

Shelf Clouds

Tipe yang pertama disebut dengan shelf clouds yakin awan rendah horizontal yang muncul sebelum adanya badai cumulonimbus.  Awan ini dapat dikenali dengan bentuknya yaitu seperti bergerak naik turun di bagian luarnya. Sementara itu pada bagian bawah bergerak tertiup angin. 

Shelf clouds terbentuk karena adanya sirkulasi air naik dan air turun yang menciptakan udara yang hangat dan lembang dan kemudian terjadilah badai. Awan yang cantik ini memiliki potensi bahaya karena menghasilkan angin yang dapat merusak apapun yang dilaluinya.

Roll Clouds 

Roll Clouds 

Tipe yang kedua disebut sebagai roll wave yakni jenis awan rendah horizontal yang berbentuk tabung. Fenomena awan yang nampak bergulir ini termasuk yang jarang terjadi atau langka. 

Awan ini merupakan sekumpulan gelombang soliter dan hanya memiliki satu puncak yang bergerak secara konstan dan mempertahankan bentuknya. Roll clouds muncul setelah badai karena dihasilkan oleh arus turun yang berasal dari badai dan menyebabkan udara lembab dan hangat naik. Udara tersebut akan mengalami penurunan suhu di bawah titik embun kemudian terbentuklah roll clouds.  

Roll clouds sering dikaitkan dengan badai dan petir namun sebenarnya hal tersebut belum tentu benar. Roll clouds juga bisa terjadi di sekitar pantai seperti di Queensland, Australia pada musim gugur

3. Cumulonimbus Incus

Cumulonimbus Incus

Cumulonimbus incus lebih dikenal sebagai anvil clouds yakni merupakan awan yang berasal dari jenis cumulonimbus dan termasuk sub-fromasi dari Cumulonimbus capillatus.. Awan ini berada di lapisan stratosfer dan sudah mencapai tingkat kestabilan. Bentuk dari anvil clouds sendiri pada umumnya yakni datar seperti landasan. Ukuran cumulonimbus incus sangat besar dan luas yakni hingga 100 mil. 

Anvil clouds terbentuk dari partikel air yang membeku di tingkat tertinggi dari sebuah badan atau bisa juga di awan cumulonimbus. Jenis awan cumulonimbus merupakan yang paling berbahaya begitu juga dengan cumulonimbus incus. Anvil clouds mampu menghasilkan petir yang menyambar hingga ke tanah, hujan es, berpotensi menyebabkan banjir bandang, angin kencang hingga tornado. 

4. Undulatus Asperatus

Undulatus asperatus

Undulatus asperatus merupakan kategori baru dari awan berdasarkan bentuknya. Dikenal juga sebagai asperitas clouds merupakan awan yang masih berkaitan dengan awan variasi undulatus hanya saja kurang horizontal. Awan ini dapat dikenali dengan adanya gelombang lokal halus dan kecil yang berada di bagian bawah. Awan ini terbentuk di lapisan atmosfer yang tidak satabil.

Karena masih tergolong baru, para ahli juga belum dapat memastikan apa yang menjadi penyebab terbentuknya asperitas ini. Ada beberapa teori mengenai terbentuknya awan ini yang pertama adalah asperitas tercipta dari badai petir konvektin. Teori lain mengatakan bahwa awan ini tercipta awan mammatus yang turun namun terkena angin kencang dan arahnya berubah ketika masih berada di ketinggian. 

Meski memiliki penampilan yang gelap dan terkesan menyeramkan namun pada dasarnya awan ini tidak membawa badai apapun. Dengan kata lain asperitas adalah awan yang relatif aman. 

5. Lenticular Clouds  

Lenticular Clouds  

Lenticular clouds merupakan salah satu awan yang paling unik dan menarik karena bentuknya mirip seperti UFO. Awan ini merupakan awan gelombang orografik yang terbentuk di lapisan troposfer di wilayah pegunungan atau perbukitan karena memang terbentuk sebagai akibat dari pergerakkan angin gunung

Awan dari arah barat bergerak menuju ke pegunungan dan melawan arus angin. Adapun nama lain untuk menyebut awan ini diantaranya adalah awan orografis, awan lensa, awan jamur, awan topi. Sementara itu bentuk dasarnya adalah sebuah piringan.   

Awan ini tidak begitu berbahaya namun tetap harus diwaspadai karena di bawahnya akan berhembus angin yang kencang. Adanya awan ini di suatu daerah bisa menjadi pertanda akan turun hujan. Sedangkan di udara awan ini juga termasuk yang dihindari oleh pilot karena biasanya disertai turbulensi. 

6. Noctilucent Clouds

Noctilucent Clouds

Diantara jenis awan yang lain mungkin noctilucent clouds adalah yang paling langka. Jika pada umumnya awan terlihat pada saat siang hari, Noctilucent clouds terlihat pada malam hari di ketinggian 85 km atau di atas lapisan atmosfer–mesosfer. Oleh sebab itu awan ini dikenal juga sebagai night shining clouds dan tenuous cloud. Untuk melihat awan ini harus menunggu waktu musim panas tiba dan keadaan udara serta langit yang bersih. 

Noctilucent clouds terbentuk dari kristal es kecil berukuran 100 nm yang dihasilkan dari debu halus meteor maupun dari debu pegunungan. Awan ini akan tercipta ketika udara atau suhu di sekitarnya sangat dingin. Karena letaknya sangat tinggi, awan yang hanya dapat dilihat ketika senja ini cenderung tidak berpengaruh apapun terhadap cuaca di wilayah di bawahnya. 

7. Fallstreak Hole Clouds

Fallstreak Hole Clouds

Fallstreak hole clouds memiliki nama lain seperti cavum,  hole punch cloud, punch hole cloud, skypunch, cloud canal, cloud hole dan awan kanal dalam bahasa Indonesia. Awan yang dihasilkan dari awan cirrocumulus dan altocumulus ini dapat dikenali dengan bentuknya yaitu lingkaran besar. 

Fallstreak hole clouds akan terbentuk ketika tingkat kelembaban udara melebihi titik beku namun tidak bisa berubah menjadi es karena kurangnya inti es. Sementara itu ketika kristal es sudah terbentuk justru muncul efek domino yang disebabkan oleh proses Wegener-Bergeron-Findeisen. Proses tersebut menyebabkan tetesan air menguap dan menciptakan lubang yang besar. Awan ini tidak berdampak apapun bagi lingkungan sekitar maupun cuaca. 

8. Flammagenitus Cloud

Flammagenitus Cloud

Mungkin kamu mengenali Flammagenitus cloud dengan nama lain yaitu flammagenitus, pyrocumulus cloud, atau fire cloud. Pada dasarnya nama-nama tersebut mengacu pada satu jenis awan yakni cumuliform yang padat dan ada hubungannya dengan api atau letusan gunung berapi. 

Disebut “fire clouds” karena awan ini terentuk karena adanya api yang menghasilkan asap dan panas sehingga udara sekitarnya memanas. Udara panas tersebut kemudian naik dengan cepat sehingga menciptakan ruang kosong tersebut dan akan diisi oleh udara sekitarnya. 

Fire clouds ini dapat dikenali dengan ciri-cirinya yaitu seperti petir raksasa dengan warnanya yang gelap. Awan ini terkadang membawa dampak positif yaitu membawa turunnya hujan yang dapat memadamkan kebakaran. Namun jika api terlalu besar maka awan ini dapat menjadi semakin besar bahkan menghambat proses pemadaman. 

9. Polar Stratospheric Cloud

Polar Stratospheric Cloud

Polar stratospheric cloud atau disingkat menjadi PSCs adalah sebuah awan unik yang ada di stratosfer kutub pada ketinggian 15.000–25.000 m. Awan ini memegang peranan terhadap pembentukan lubang ozon di Antartika dan Arktik karena disinilah proses heterogen kimia berlangsung. Proses ini lah yang menghasilkan radikal bebas  klorin di stratosfer dan merusak lapisan stratosfer. 

Awan dengan sebutan lainnya yaitu nacreous clouds from nacre dan mother of pearl ini memiliki beberapa tipe diantaranya adalah sebagai berikut. 

  • Tipe I  
    Tipe yang pertama dapat dikenali dengan cirinya yaitu mirip seperti kabut. Tipe pertama ini dibagi lagi menjadi beberapa tipe lainnya yaitu tipe Ia yang tersusun dari partikel asferis besar dan asam nitrat trihidrat dan ukurannya besar. Tipe Ib memiliki ukuran yang lebih kecil dan berbentuk bola serta tersusun dari larutan terner super dingin (STS) asam sulfat, asam nitrat, dan air. Tipe Ic adalah kategori PSCs yang terbentu dari asam nitrat yang metastabil dalam fase padat.
  • Tipe II 
    Tipe II merupakan tipe yang langka dan sangat jarang terlihat di kutub utara. Awan ini hanya terdiri dari kristal es. Awan ini akan terbentuk ketika suhu udara mencapai -83 derajat celcius. 

10. Mammatus Clouds

us Clouds

Mammatus clouds atau awan mammatus adalah bentuk awan yang khas dengan kantong atau tonjolan di bagian bawah. Kantong tersebut merupakan hasil dari udara dingin yang turun dengan cepat sehingga menyebabkan permukaan bagian bawah tidak rata. Awan ini biasanya terbentuk dari awan cumulonimbus namun bisa juga terbentuk dari induk awan lainnya. 

Kemunculan awan mammatus biasanya berhubungan dengan turbulensi. Awan ini terbentuk pada jenis cumulonimbus yang paling tidak rata dan berpotensi membawa hujan es, hujan lebat, kilat dan pada saat musim dingin mampu mendatangkan salju.  

fbWhatsappTwitterLinkedIn