Sosiologi

4 Fungsi dan Peran Sosiologi berserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sosiologi tentu tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Kata sosiologi berasal dari bahasa Yunani dengan kata ‘socius’ yang berarti masyarakat, dan ‘logos’ berarti ilmu. Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh seorang filsafat dari Prancis, yakni Auguste Comte pada tahun 1839. Oleh karena itu, Auguste Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi.

Pada saat itu, adanya revolusi industri di Prancis hingga guncangan sosial yang terjadi mengakibatkan beberapa masalah baru di lingkungan masyarakat. Beberapa di antaranya adalah eksploitasi tenaga kerja dan urbanisasi. Berangkat dari hal tersebut, Auguste Comte merancang penelitian sosial untuk mempelajari perilaku masyarakat pada abad ke-19.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat. Di dalamnya, terdapat pula ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, serta perubahan yang terjadi. Maka dapat disimpulkan bahwa sosiologi mempelajari tindakan manusia dalam mempengaruhi perilaku orang lain atau bagaimana cara mereka berinteraksi terhadap sesama.

Di Indonesia, karakteristik masyarakatnya yang beragam dan unik tentu melahirkan identitas budaya masing-masing. Perbedaan identitas di masyarakat ini kerap menimbulkan masalah sosial yang tidak dapat dihindari, seperti kemiskinan, kejahatan, pelanggaran nilai dan norma, hingga masalah kependudukan. Agar masalah sosial tersebut dapat selesai, diperlukan tindakan untuk memberi kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. Begitu manfaat sosiologi bagi kehidupan sehari-hari.

Peran dan Fungsi Sosiologi dalam Kehidupan Bermasyarakat

Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena sosial masyarakat, sosiologi memiliki peran dan fungsi bagi kehidupan sehari-hari. Peran dan fungsi tersebut dapat digunakan untuk mengkaji fenomena sosial masyarakat yang sedang berlangsung. Lantas, apa saja peran dan fungsi sosiologi?

1. Sosiologi sebagai Penelitian

Sosiologi berfungsi sebagai penelitian untuk mengetahui seberapa jauh gejala sosial dalam masyarakat berkembang. Tidak hanya itu, sosiologi juga berperan untuk mengkaji dampak dari gejala sosial tersebut bagi keberlangsungan hidup masyarakat. Dengan adanya penelitian, maka para peneliti atau ahli sosiolog dapat memperoleh dasar untuk menyelesaikan gejala atau masalah sosial yang terjadi.

Contoh dari fungsi ini dapat dilihat saat masa pandemi Covid-19 lalu. Sosiologi berfungsi untuk merencanakan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan. Protokol kesehatan yang terdiri dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga menjauhi kerumunan dibuat untuk mengurangi penyebaran Covid-19.

Dari sudut ini, sosiologi berfungsi untuk melihat apakah protokol kesehatan dipatuhi dengan baik atau tidak oleh masyarakat. Apabila tidak, penelitian yang dilakukan dalam sosiologi dapat menghasilkan solusi agar masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Selain itu, penelitian sosiologi juga dilakukan untuk mengambil data terkait masalah kompleks di Indonesia, seperti meneliti angka kemiskinan, dampak perilaku anak broken home, dan sebagainya. Dengan observasi dan eksperimen yang dilakukan, maka masalah masyarakat dapat terselesaikan dengan prosedur yang baik.

  1. Sosiologi sebagai Pembangunan

Selain penelitian, sosiologi berfungsi sebagai pembangunan yang mengikuti kebutuhan sosial. Dalam hal ini, sosiologi berfungsi untuk melakukan perubahan agar mencapai kondisi masyarakat yang baik sesuai rencana. Pembangunan dapat dilakukan melalui dua cara, yakni struktural dan spiritual.

Pembangunan struktural berkaitan dengan pembangunan fisik seperti bangunan dan infrastruktur. Sedangkan pembangunan spiritual berhubungan dengan pembangunan sumber daya manusia, misalnya seperti peningkatan pendidikan dan moral bagi masyarakat luas. Dalam melakukan pembangunan, terdapat tiga proses, antara lain:

  • Tahap perencanaan, dilakukan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat, seperti menganalisis kelompok sosial, lembaga sosial, stratifikasi sosial, dan sebagainya.
  • Tahap pelaksanaan, berfungsi untuk melakukan pengawasan dari perubahan sosial yang ada di masyarakat. Tahap ini berguna untuk mengamati pola kekuasaan dan wewenang yang ada di masyarakat.
  • Tahap evaluasi, dilakukan untuk menganalisis dampak dari pembangunan. Dengan adanya evaluasi, maka dapat diketahui tingkat keberhasilan pembangunan untuk rencana ke depan.
  1. Sosiologi sebagai Perencanaan Sosial

Fungsi sosiologi sebagai perencanaan sosial bertujuan untuk mempersiapkan masyarakat di kehidupan mendatang. Sebelum terjadi masalah sosial, perencanaan sosial dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut.

Dalam fungsi ini, penyusunan rencana tersebut dilakukan dengan melihat masalah yang timbul di masyarakat dalam waktu sekarang ini. Dengan melihat masalah yang terjadi, maka proses pencegahan dan antisipasi dapat dilakukan.

Pencegahan dan antisipasi berguna untuk menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi di masa mendatang. Atas dasar tersebut, maka dibuat perencanaan sosial agar fenomena serupa di masa sekarang tidak terulang kembali pada waktu mendatang.

  1. Sosiologi sebagai Pemecahan Masalah Gejala Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat, tantangan dan permasalahan sosial tentu tidak dapat dihindari. Contohnya seperti tindakan kriminal, kenakalan remaja, hingga rasisme. Sosiologi berfungsi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan meneliti penyebab serta latar belakang.

Dengan begitu, solusi yang tepat dapat disusun agar masalah tidak mengganggu kehidupan masyarakat.

Dalam pemecahannya, terdapat tiga langkah untuk menuntaskan masalah sosial, antara lain sebagai berikut:

  • Metode antisipatif, yakni tindakan yang bersifat mencegah serta mempersiapkan langkah apabila terjadi sesuatu di masa mendatang.
  • Metode represif, yakni tindakan dengan membuat jera para pelaku pelanggaran melalui aturan sanksi atau denda dalam kehidupan masyarakat.
  • Metode restitusif, yakni tindakan pemberian penghargaan kepada orang yang menaati aturan dalam masyarakat.