Daftar isi
Tidak hanya organ tubuh, kelenjar yang ada di dalam tubuh tentu memiliki peranan penting dalam keberlangsungan makhluk hidup. Ada banyak sekali kelenjar yang berada di tubuh salah satunya adalah kelenjar ludah. Berikut ini penjelasan mengenai kelenjar ludah dan fungsinya pada sistem pencernaan.
Kelenjar ludah merupakan kelenjar eksokrin di mana memiliki saluran sendiri yang dapat menghasilkan air liur. Dalam istilah biologi, kelenjar ludah ini disebut dengan kelenjar saliva atau kelenjar liur.
Saliva itu sendiri adalah cairan yang tidak memiliki warna namun terdapat konsistensi layaknya lender dan merupakan hasil sekerei dari kelenjar yang membasahi gigi dan mukosa rongga mulut.
Saliva yang dihasilkan berasal dari tiga pasang kelenjar ludah mayor dan beberapa kelenjar minor yang tersebar di seluruh rongga mulut, kecuali pada gingiva dan palatum. Adapun kelenjar ludah mayor (utama) terdiri dari kelenjar parotis, kelenjar submandibularis dan juga kelenjar sublingualis.
Sementara kelenjar ludah minor teridiri dari kelenjar bukalis, kelenjar lingualis, kelenjar palatinal, kelenjar labialis dan juga kelenjar glossopalatinal, dan sebagainya. Selama 24 jam, kelenjar-kelenjar ludah tersebut dapat menyekresikan sekitar 1 – 1,5 liter air liur.
Secara umum, kelenjar ludah yang berada di dalam lidah manusia berfungsi untuk menjaga mukosa mulut. Sehingga mulut akan tetap dapat terjaga dan terlumasi agar tidak kering. Kelenjar ludah juga menjadi salah satu kelenjar yang sangat berperan dalam sistem pencernaan. Adapun fungsinya sebagai berikut:
1. Menghancurkan Makanan
Kelenjar ini berperan pada tahap awal sistem pencernaan yang dimulai dari mulut. Kelenjar ludah dapat membantu dalam mengunyah makanan menjadi lebih hancur dan tertelan.
Air liur yang dihasilkan akan membasahi makanan dan dibantu oleh gigi untuk menghancurkannya. Kemudian makanan tersebut dapat mudah ditelan dan dihancurkan kembali menjadi sangat halus di lambung.
2. Menghasilkan enzim pencernaan
Dalam sistem pencernaan, kelenjar-kelenjar ini berperan untuk menghasilkan enzim pencernaan yang kita kenal dengan enzim ptyalin yang menjadi bagian dari enzim amilase. Enzim ptyalin tersebut dapat memecah amilum atau karbohidrat komplek menjadi maltosa, yakni gula yang terbentuk dari molekul glukosa.
Maltosa nantinya akan diubah menjadi glukosa sederhana supaya pencernaan makanannya menjadi lebih mudah. Proses ini akan berlangsung di rongga mulut dan berhenti aktivitasnya ketika makanan tiba di lambung karena suasana asam.
Itulah sebabnya bila kelenjar ludah tidak berfungsi maka akan berdampak pada sistem pencernaan yang menjadi kurang optimal.
3. Membantu dalam Memudahkan Proses Pencernaan Makanan
Dengan hancurnya makanan di mulut, tentunya akan membantu proses pencernaan makanan di tahap selanjutnya. Gigi membutuhkan bantuan air liur untuk membasahi agar lebih mudah dihancurkan.
Selain itu, nutrisi yang ada di dalam makanan itu pun dapat diserap oleh tubuh dengan baik. Coba bayangkan bila makanan tidak dihancurkan dan langsung menelan makannya.
Maka akan berdampak pada proses pencernaan makanan yang tidak optimal dan nutrisi yang ada pada makanan pun tidak dapat terserap dengan optimal.
4. Mencegah mulut kering
Produksi air liur juga dapat membantu sebagai pencegahan mulut kering. Seiring bertambahnya usia, tubuh akan cenderung berkurangnya sedikit air liur yang mengakibatkan mulut menjadi kering atau disebut dengan Xerostomia.
Untuk pencegahannya sering konsumsi minum air putih atau bisa juga dengan mengunyah permen karet tanpa gula.
Apa yang terjadi jika produksi air liur menurun?
Namun, apa yang akan terjadi jika produksi air liur menurun? Hal ini tentunya akan menyebabkan masalah seperti mulut menjadi kering, menyebabkan bau mulut, sulit mengunyah atau menelan makanan, sariwan, dan gangguan-gangguan pada mulut lainnya.
Itulah sebabnya mengapa kita perlu merawat mulut kita agar tetap lembab dan bersih salah duanya adalah dengan rajin menggosok gigi dan memakan makanan yang bernutrisi.