Daftar isi
Menurut Linton, budaya merupakan keseluruhan sikap, pola perilaku, dan pengetahuan yang telah menjadi suatu kebiasaan. Kemudian, hal tersebut diwariskan dan dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat.
E.B. Taylor mengemukakan budaya sebagai suatu keseluruhan yang kompleks, meliputi kepercayaan, kesusilaan, kesenian, adat istiadat, hukum, kesanggupan, dan kebiasaan lainnya yang dipelajari oleh manusia sebagai bagian dari masyarakat.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar, dianugerahi sumber daya alam yang melimpah, tanah, yang subur, dan hasil laut yang kaya.
Indonesia juga memiliki berbagai macam kebudayaan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Berbagai kebudayaan tersebut dapat dikenali melalui berbagai macam pakaian tradisional, tarian daerah, lagu daerah, ala musik, rumah adat, senjata tradisional, upacara adat, dan seni pertunjukan.
Keberagaman budaya memiliki beberapa fungsi yang turut berperan dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai Daya Tarik Bangsa Lain
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan destinasi wisata turis mancanegara. Selain terkenal karena keindahan alamnya, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang kaya budaya, kuliner, kesenian tradisional, dan masyarakat yang ramah.
Para wisatawan yang datang berkunjung ke Indonesia dapat menikmati panorama alam yang cantik dan pertunjukan kesenian yang megah.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke berbagai daerah, seperti Bali, Lombok, Raja Ampat, dan Yogyakarta turut membantu perekonomian masyarakat sekitar. Masyarakat dapat menggerakkan roda perekonomian dengan cara membuka tempat penginapan, rumah makan, biro perjalanan, dan toko cendera mata.
2. Mengembangkan Kebudayaan Nasional
Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan nasional sebagai suatu kebudayaan yang didukung oleh mayoritas masyarakat suatu negara, memiliki syarat mutlak yang khas dan dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap negara dan warga negara. Contoh kebudayaan nasional Indonesia adalah batik, rumah gadang, wayang, dan candi Borobudur.
Upaya mengembangkan kebudayaan nasional dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
- Senantiasa menggunakan bahasa Indonesia dan daerah dalam percakapan sehari-sehari.
- Melestarikan berbagai kesenian dengan aktif menyelenggarakan pertunjukan dan pameran seni secara rutin dan terjadwal.
- Tidak hanya sekedar dikenalkan, generasi muda juga harus menjaga kelestarian dengan cara mempraktikkan kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari.
- Mencintai dan menghargai kebudayaan sendiri tanpa merendahkan budaya lain.
- Menghapuskan perasaan gengsi dan malu terhadap budaya sendiri.
3. Terciptanya Sikap Toleransi
Salah satu fungsi keragaman budaya dalam pembangunan nasional adalah tertanamnya sikap toleransi di tengah masyarakat multikultural. Toleransi merupakan sikap saling menghormati, menghargai, dan menerima setiap perbedaan dalam masyarakat.
Toleransi juga dikenal dengan sikap tenggang rasa, yang berarti bahwa setiap individu menghargai kepercayaan, pendapat, sudut pandang, budaya, dan kebiasaan individu lain yang bertolak belakang dengannya.
Dengan adanya keragaman budaya, masyarakat dapat saling belajar dan mengenal kebudayaan lain tanpa merasa curiga, dengki, atau cemburu. Dibutuhkan partisipasi dan dukungan setiap anggota masyarakat dalam usaha mengembangkan dan melestarikan kebudayaan nasional.
4. Saling Melengkapi Hasil Budaya
Di dunia ini tidak ada yang sempurna, termasuk kebudayaan yang merupakan hasil karya, cipta, dan kreasi manusia. Oleh karena itu, dengan adanya keanekaragaman budaya di Indonesia dapat memberikan peluang bagi setiap budaya untuk saling mengisi dan menginspirasi satu sama lain.
Contohnya, setiap budaya memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing, misalnya arsitektur bangunan, motif kain baik, tenun, tarian, musik, dan kuliner. Berbagai corak kebudayaan tersebut apabila saling berinteraksi dan berkolaborasi akan menghasilkan inovasi budaya baru yang sangat bernilai.
5. Mendorong Inovasi Kebudayaan
Inovasi kebudayaan termasuk ke dalam salah satu proses dinamika kebudayaan. Inovasi kebudayaan merupakan kegiatan pengembangan dan implementasi kebudayaan dari berbagai ide atau gagasan yang berguna untuk kemajuan masyarakat.
Berbeda dengan akulturasi dan asimilasi yang dipengaruhi oleh kebudayaan asing, inovasi dipengaruhi oleh pembaruan yang dilakukan oleh masyarakat. Inovasi kebudayaan lebih menekankan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai contoh, budaya bercocok tanam di Indonesia pada masa lalu menggunakan peralatan tradisional yang sederhana, seperti cangkul, arit, ketam, dan gerejag. Sementara itu, alat pertanian masa kini sudah sangat modern dan inovatif, misalnya traktor, rotavator, cultivator, dan sebagainya.
Alat-alat tersebut dapat membantu meringankan beban pekerjaan petani, mempermudah pemeliharaan lahan, dan meningkatkan perekonomian karena hasil panen yang melimpah.