Daftar isi
Setiap makhluk hidup tentunya tersusun atas sel-sel yang terdapat di dalam tubuh. Hanya saja, sel pada setiap makhluk memiliki beberapa perbedaan. Seperti pada sel hewan dan tumbuhan, di mana sel hewan memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan.
Secara umum, sel terbagi menjadi dua yakni sel eukariotik dan sel prokariotik. Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki inti sel atau nukleus. Di mana sel ini hanya terdapat pada makhluk hidup seperti hewan, manusia, tumbuhan.
Sel eukariotik merupakan nama umum dari sel hewan yang menyusun jaringan pada tubuh hewan. Sel eukariotik pada hewan memiliki beberapa perbedaan seperti pada hewan tidak memiliki dinding sel dan kloropas serta vakuola pada hewan lebih kecil dibandingkan yang lain.
Sel eukariotik ternyata berperan penting terhadap sejumlah struktur sel pada hewan. Di mana setiap struktur sel hewan, terdpaat pada sel eukariotik. Adapun struktur sel pada hewan yakni berupa mitokondria, sentriol, lisosom, badan golgi, retikulum endoplasma, vakuola, sitosol, dan lainnya.
Berikut fungsi sel eukariotik pada hewan.
Proses sintesis protein pada hewan sejatinya dilakukan oleh ribosom. Ribosom merupakan struktur pada sel hewan yang memiliki bentuk seperti butiran bulat yang berada pada retikulum endoplasma. Selain itu, ribosom juga bergerak bebas pada sitoplasma.
Keberadaan ribosom pada retikulum endoplasma membuat permukaan RE menjadi kasar sehingga bagian tersebut dinamakan dengan Retikulum Endoplasma Kasar. Ribosom terdiri dari 65% RNA ribosom dan 35% protein ribosom.
Di mana pada hewan, ribosom akan mengartikan RNA agar dapat membentuk rantai polipetida atau protein dengan bantuan asam amino ketika proses translasi berlangsung. Protein yang telah disekresikan oleh ribosom nantinya akan diangkut oleh retikulum endoplasma kasar untuk disalurkan ke sel yang berbeda.
Seperti sel goblet, sel pankreas, fibroblas dan lain-lain. Protein yang dihasilkan berasal dari asam amino. Ketika adanya proses sintesis, ribosom akan menempel pada membran retikulum.
Sel eukariotik pada hewan memiliki fungsi untuk membantu proses pembelahan sel dengan membentuk benang spindel. Di mana tugas ini merupakan fungsi dari salah satu struktur organel pada hewan yakni sentriol.
Sentriol memiliki bentuk seperti tabung dan berada pada sel eukariotik. Ada banyak cara hewan untuk melakukan sistem reproduksi. Salah satunya dengan membelah sel menjadi dua atau lebih. Di mana pada proses ini yang berperan penting adalah sentriol dengan bantuan sel eukariotik.
Proses pembelahan sel dilakukan dengan membentuk benang spindel, silia dan juga flagela. Tidak hanya itu, sentriol juga berpean dalam membentuk struktur gabungan yang dinamakan dengan sentrosom. Setiap sentrosom nantinya akan bergerak ke arah kutub inti sel yang posisinya ada di sebrang atau berlawanan.
Pada tahapan ini pula, benang-benang kromatin akan mengalami penebalan sehingga akan terbentuk sebuah kromosom. Pada tahapan akhir profase, nukleus dan membran inti sel akan menghilang. Sentrosom yang semula bergerak menuju kutub inti sel akhirnya sampai juga pada tempat tersebut.
Benang spindel akan membentang dari satu kutub ke kutub lainnya. Benang spindel ini nantinya memiliki fungsi untuk menarik kromosom ke tengah.
Seperti halnya pada manusia, hewan juga memiliki organ sekresi atau organ pengeluaran. Fungsi dari organ sekresi adalah untuk mengeluarkan berbagai zat-zat sisa metabolisme yang tidak lagi dibutuhkan oleh hewan. Pada hewan, organ sekresi dibantu oleh sel eukariotik untuk menjalankan tugasnya. Organ sekresi pada hewan adalah badan golgi.
Badan golgi merupakan sekumpulan ruang atau gelumbung kecil yang bertumpuk-tumpuk. Badan golgi juga dinamakan dengan aparatus golgi yang berada di sel eukariotik. Badan golgi pada hewan sama halnya seperti fungsi ginjal pada manusia.
Pada badan golgi terdapat serangkaian pembuluh darah yang kecil pada bagian ujungnya. Pembuluh darah ini berfungsi untuk mengumpulkan dan membungkus zat-zat ke permukaan sel. Di mana salah satu zat yang dikumpulkan oleh badan golgi pada sel eukariotik adalah untuk mengeluarkan sisa protein dan lendir.
Fungsi sel eukariotik selanjutnya adalah untuk mencerna bagian sel yang telah rusak dan menghasilkan enzim pencernaan seluler Fungsi ini dilakukan oleh salah satu struktur sel eukariotik pada hewan yakni lisosom.
Lisosom adalah kantong terikat yang memiliki kandungan enzim hidrolitik. Di mana lisosom ini berada pada sel eukariotik dan berperan untuk mengatur pencernaan intraseluler pada hewan. Tidak hanya mengatur pencernaan, lisosom juga pada sel eukariotik juga berfungsi untuk mencerna bagian sel yang telah rusak dan akan digantikan dengan sel baru.
Saat benda asing masuk ke dalam tubuh hewan, maka lisosom akan membantu menyaring berbagai benda asing tersebut. Dengan begitu, pencernaan hewan akan tetap aman.
Fungsi sel eukariotik pada salah satu struktur hewan adalah sebagai penghasil energi. Produksi energi pada hewan menjadi tugas dari mitokondria sehingga struktur ini dijuluki dengan The Power House. Mitokondria merupakan salah satu organel terbesar pada struktur hewan bahkan dinamakan dnegan mesin dalam sel.
Mitokondria berada pada sel eukariotik, di mana memiliki dua lapisan membran yang berlekuk dan dinamakan dengan kritas. Sebagai penghasil energi, di dalam mitokondria terdapat glukosa dan oksigen sehingga dari keduanya akan menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh hewan.
Terdapat mitokondria yang berbentuk tunggal dan disebut dengan mitokondrion. Mitokondrian bisa mengubah energi kima menjadi berbagai energi lain. Selain menjadi penghasil energi tubuh. mitokondria dalam sel eukariotik juga berfungsi sebagai alat respirasi seluler.
Pada sel eukariotik hewan, memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai bahan kimia yang ada dalam sel seperti ion, lemak, gula, enzim, dan protein. Di mana, hal ini merupakan tugas dari organel sel pada sel eukariotik hewan yang bernama sitoplasma.
Bagian inilah yang berperan penting sebagai tempat menyimpan berbagai bahan kimia. Sitoplasma yakni terdiri dari atas:
Pada sel eukariotik, sitioplasma ini merupakan bagian dari non nukleus yang berasal dari proto plasma. Letak sitoplasma berada di dalam sel eukariotik namun berada di luar nukleus serta organel sel lainnya. Di mana sitoplasma ini mengisi ruang sel yang kosong dan tidak diisi oleh organel sel lain.
Sel eukariotik pada hewan juga memiliki fungsi untuk menyaring berbagai racun yang masuk ke dalam tubuh. Fungsi detoktifikasi racun ini sejatinya merupakan tugas dari retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma adalah organel sel hewan yang terdapat pada sel eukariotik.
Terdapat dua bagian retikulum endoplasma yakni retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar. Dalam membran terdapat kandungan zat berupa enzim. Enzim inilah yang akan memiliki fungsi untuk mengubah obat-obatan berbahaya atau racun yang merupakan sisa dari metabolisme sel menjadi senyawa yang tidak berbahaya.
Setelah diubah, maka senyawa tersebut nantinya akan dikeluarkan oleh tubuh. Oleh sebab itu, saat tubuh hewan tidak sengaja dimasuki racun, maka secara alami racun tersebut akan dikeluarkan kembali oleh tubuh.
Retikulum endoplasma pada sel eukariotik selain berfungsi sebagai tempat penyaringan racun juga berfungsi sebagai sintesis protein dan tempat pengangkutan berbagai zat seperti lemak dan steoroid. Secara sederhana, retikulum endoplasma merupakan labirin membran sehingga hampir separuh dari total membran pada sel eukariotik merupakan retikulum endoplasma.