Daftar isi
Saat ini era sudah berkembang semakin pesat termasuk di Indonesia. Salah satu perkembangan tersebut juga mempengaruhi media massa atau dikenal juga dengan istilah komunikasi massa. Dalam komunikasi media massa ini terdapat bagian yang sangat penting yakni gatekeeper. Bagi kamu yang belum memahami atau ingin mengetahui apa itu gatekeeper simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu Gatekeeper?
Dalam dunia komunikasi media massa gatekeeper sangatlah diperlukan mengingat keberadaanya sangat penting. Gatekeeper adalah individu atau sekumpulan individu yang memantau arus informasi dalam media massa seperti radio, koran, majalah ataupun siaran televisi. Sedangkan kegiatannya disebut dengan istilah gatekeeping.
Sedangkan menurut Pamela Shoemaker dan Tim Vos, gatekeeping adalah proses memilah informasi dengan cara memangkas meskipun dalam jumlah banyak menjadi sedikit dan ringkas. Proses ini tidak hanya menentukan informasi apa yang akan disampaikan tetapi juga isi dan sifat pesan, seperti berita, nantinya.
Sejarah Gatekeeper
Gatekeeper diketahui pertama kali muncul pada tahun 1922 meskipun saat itu belum memiliki nama atau istilahnya. Park menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “The Immigrant Press” bahwa dari semua peristiwa yang terjadi dan direkam setiap hari oleh koresponden, reporter, dan kantor berita, sementara itu editor memilih item tertentu untuk publikasi yang dianggap lebih penting dan lebih menarik dan sisanya diabaikan begitu saja.
Keberadaan gatekeeper dan gatekeeping baru muncul secara resmi pada tahun 1945 oleh Kurt Lewin dan diperkenalkan dalam studinya dalam dua tahun kemudian. Ia memperkenalkan gagasan feedback atau umpan balik pada pengambilan sebuah keputusan di dalam sebuah kelompok diskusi yang mana merupakan peran dari gatekeeper.
Istilah gatekeeper berasal dari David Manning White pada tahun 1950 yakni ketika profesor jurnalisme di Universitas Boston ini sedang mengamati aktor-faktor yang dipertimbangkan seorang editor ketika memutuskan berita mana yang akan dimuat dan berita mana yang tidak. Ia kemudian menghubungi seorang Editor yang memiliki panggilan “Mr. Gates”.
Dalam penelitiannya, White menemukan bahwa “Mr. Gates” menyimpan semua salinan yang dia tolak dari koran selama seminggu. Pada akhir shiftnya ia mencatat semua alasan mengapa berita-berita tersebut ditolak. White mengamati pola-pola berita yang diterbitkan oleh Mr Gates. Mr. Gates mengatakan bahwa tidak ada kategori khusus dalam memilih berita ia menggunakan selera dan ketertarikan para pelanggannya. Dengan begitu White menipulkan Mr. Gate adalah representasi dari seorang Gatekeeper.
Peranan Gatekeeper
Seorang gatekeeper memiliki peranan yang sangat penting dalam media massa karena merekalah yang memiliki kewenangan untuk untuk memperluas atau membatasi informasi yang akan diterbitkan. Gatekeeper jugalah yang bertanggung jawab atas semua informasi karena sebelum berita tersebut muncul di media harus lolos gatekeeping terlebih dahulu.
Berdasarkan Khoirul Muslimin pada bukunya yang berjudul Buku Ajar Komunikasi Politik tahun 2020 mengatakan bahwa kelayakan, kualitas, kebenaran dari sebuah berita yang diterima masyarakat luas adalah tanggung jawab dari gatekeeper.
Fungsi Gatekeeper
Keberadaan Gatekeeper tentu memiliki fungsi yakni sebagai berikut.
- Mengatur Informasi
Fungsi yang pertama dari seorang gatekeeper adalah untuk menyaring informasi. Wartawan setelah mendapatkan informasi akan diserahkan kepada tim redaksi pelaksana. Di sini lah infromas tersebut akan di atur sesuai dengan tema dan konsep pemberitaan yang akan disampaikan oleh reporter kepada publik. - Penyaringan Informasi
Selain diatur dan disusun, informasi tersebut juga akan disaring untuk diambil informasi yang berkualitas dan layak untuk diliput. Dalam dunia pertelevisian hal ini biasanya dilakukan oleh seorang editor. - Penyeleksi Informasi
Editor atau redaktur adalah orang yang memiliki kewenangan untuk memilih atau menyeleksi berita yang kan diliput atau diterbitkan. - Memperluas Informasi
Redaktur atau editor pada umumnya akan menerima informasi yang masih mentah dari jurnalisnya. Maka editor atau redaktur harus mampu memperluas informasi tersebut sehingga publik mendapatkan informasi yang lengkap. - Menghapus Informasi
Tidak semua informasi yang masuk akan diteruskan atau dipublikasikan. Gatekeeper berhak untuk menghapus informasi yang tidak sesuai atau tidak layak publish. - Membatasi Informasi
Hampir mirip pada poin sebelumnya yakni gatekeeper menentukan berita atau informasi apa yang akan dimuat oleh medianya. Gatekeeper berhak untuk membatasi informasi-informasi yang sesuai dengan kriteria yang akan terbit. - Menyederhanakan Informasi
Informasi atau berita akan disampaikan kepada publik sehingga sebisa mungkin penyampaiannya harus mudah dipahami. Hal ini menjadi tugas gatekeeper untuk mampu menyederhanakan kata, kalimat dan memiliki diksi yang tepat agar mudah dipahami semua orang sehingga pesan informasi dapat diterima dengan baik. - Mengawasi Informasi
Gatekeeper selai menerbitkan sebuah berita atau informasi juga harus mengawasinya. Dengan begitu semua berita-berita yang sampai di khalayak sudah sesuai kriteria. Fungsi pengawasan ini selalu ada pada setiap media. - Korelasi Masyarakat
Gatekeeper juga berfungsi sebagai penghubung antara media dengan khalayak publik atau masyarakat. Oleh sebab itu dalam menerbitkan berita harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami. - Menginterpretasikan informasi
Seorang gatekeeper harus bisa memberikan kesan terhadap berita-berita yang akan dibaca atau diterima oleh publik.
Contoh Kasus Gatekeeper
Gatekeeper saat ini selalu hadir dalam sebuah media massa baik cetak maupun visual seperti dalam siaran televisi. Contohnya bisa ditemukan pada program di Kompas tv dimana tim produksi rutin melakukan rapat mingguan untuk membahas apa yang akan menjadi topik pemberitaan selama satu minggu ke depan.
Pemilihan topik tersebut didasarkan pada isu-isu yang sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat umum dan juga berdasarkan analisa pemberitaan sebelumnya yang paling banyak mendapat sorotan publik.
Tahap pertama dari gatekeeping Kompas yakni menentukan tema yang biasanya merupakan isu-isu sosial dalam skala nasional. Setelah itu dilanjutkan dengan rapat redaksi yang dihadiri oleh Pemred, Manager, Eksekutif Produser, Produser, reporter, editor dan kamerawan. Rapat tersebut akan mengevaluasi tema yang akan digunakan. Setelah tema ditentukan maka langkah selanjutnya adalah tahap produksi dimana pada bagian ini biasanya merupakan tanggung jawab tim (reporter, editor, dan kamerama).
Tim akan mencari narasumber yang terpercaya dan kamerawan akan mengambil gambar sebaik mungkin. Sebelum diterbitkan gambar akan dipilih terlebih dahulu yang baik dan cocok dengan kriteria. Dalam siaran langsung reporter dan wartawan akan bekerjasama dan melakukan siaran terarah.