Daftar isi
Ilmu kimia merupakan cabang dari ilmu sains yang mempelajari perubahan materi. Istilah kimia sendiri bukanlah kata yang asing bagi kita. Reaksi kimia terlibat nyaris dalam semua produk yang digunakan oleh manusia. Itulah sebabnya ilmu kimia disebut-sebut sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mendasari seluruh aspek dari kehidupan manusia. Produk-produk yang memerlukan reaksi kimia di antaranya sabun, obat-obatan, detergen, dan masih banyak lagi produk lainnya.
Ilmu kimia digunakan pada produk yang penting pada keseharian manusia. Oleh karena itu, sesungguhnya ilmu yang sudah diperkenalkan sejak 700-778 tahun yang lalu itu menjadi ilmu yang penting dan berperan banyak bagi kehidupan manusia.
Di bawah ini penjelasan lengkap tentang hakikat ilmu kimia:
Hakikat merupakan sebuah kata yang dalam KBBI berarti intisari atau dasar, kenyataan yang sebenarnya. Maka hakikat dari ilmu kimia berarti inti dari ilmu kimia. Sebenarnya apakah inti dari ilmu kimia itu?
Ilmu kimia adalah ilmu sains yang mengkaji atau mempelajari hal yang berkaitan tentang susunan, struktur, sifat, perubahan materi juga energi yang terdapat di dalamnya. Jadi, hakikat ilmu kimia adalah suatu benda bisa mengalami perubahan baik itu perubahan bentuk maupun perubahan dari susunan partikelnya. Benda tersebut dapat berubah menjadi bentuk lain yang berbeda dari bentuk atau susunan partikel asal dari benda itu sebelumnya.
Berikut ini penjelasan tentang susunan, struktur, sifat, serta perubahan materi:
Susunan materi merupakan unsur, senyawa, dan campuran atau dapat disebut juga komposisi yang menyusun suatu zat.
Struktur materi yaitu merupakan penjelasan tentang ikatan yang terjadi antar atom hingga terbentuk molekul unsur, molekul senyawa, atau ion.
Sifat materi adalah sifat-sifat kimia dari suatu zat, contohnya mudah terbakar, rentan mengalami korosi, mudah bereaksi dengan zat lain, dan sifat-sifat kimia lainnya.
Perubahan materi dikategorikan menjadi dua berdasarkan perbedaannya, yaitu:
Seperti lilin yang dibakar, es yang mencair, dan sebagainya.
Contohnya besi berkarat, kayu yang dibakar menjadi abu, serta nasi yang menjadi basi.
Berdasarkan asal katanya, kata kimia berasal dari dua bahasa, pertama dari Bahasa Arab, “al kimiya”. Kedua, dari Bahasa Yunani, “khemeia”. Baik dalam Bahasa Arab maupun Bahasa Yunani kata tersebut memiliki arti “perubahan materi”.
Perkembangan ilmu kimia bermula seiring dengan pertama kali ditemukannya emas. Di zaman itu harga emas naik dan semakin tinggi, sehingga manusia banyak yang mencari cara agar mampu mengubah zat lain menjadi emas. Lalu ditemukanlah metode yang saat itu disebut al kimia.
Sejarah perkembangan ilmu kimia adalah sebagai berikut:
Prinsip dasar dari ilmu kimia yaitu adanya perubahan bentuk atau susunan partikel suatu benda atau zat menjadi bentuk dan susunan partikel yang berbeda. Sebagai contohnya, jika zat A direaksikan dengan zat B, maka reaksi kedua zat tersebut akan menghasilkan zat yang baru, misalnya disebut zat C. Sifat zat C tersebut berbeda dari sifat zat A dan B.
Prinsip dasar tersebut sebagai acuan yang digunakan para ilmuwan dalam pengembangan ilmu kimia.
Ruang lingkup dasar umum ilmu yaitu susunan, sifat, struktur, serta perubahan materi dan energi yang menyertainya.
Secara umum ilmu kimia dibagi menjadi dua, yaitu:
Kimia Deskriptif
Kimia deskriptif adalah ilmu kimia yang diperoleh dengan melalui pengamatan dan penelitian terhadap sifat suatu zat.
Kimia Teoritis
Kimia teoritis artinya ilmu kimia yang mempelajari dan membahas tentang materi. Kimia teoritis dibedakan menjadi 6 kategori sebagai berikut:
Metode ilmiah merupakan hal yang sangat penting untuk dipahami oleh para ilmuwan secara baik dan benar. Sebab metode ilmiahlah yang dapat menjawab setiap gagasan yang para ilmuwan kemukakan.
Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam metode ilmiah:
Dalam penerapannya dalam kehidupan manusia, ilmu kimia membutuhkan ilmu-ilmu lain sebagai pendukungnya menjadi ilmu terapan. Hubungan antara ilmu kimia dan ilmu-ilmu lain di antaranya sebagai berikut:
Ilmu Kimia dimanfaatkan untuk mendiagnosa suatu penyakit, teknologi rekayasa genetika, dan juga radiologi.
Di bidang farmasi, ilmu Kimia dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan obat-obatan.
Contoh penggunaan kimia pada bidang kriminologi yaitu untuk proses visum, pemeriksaan urine, dan lain-lain.
Proses pembuatan pupuk, pestisida, dan juga pemuliaan serta pemulihan tanaman merupakan contoh kimia pada bidang pertanian.
Kimia dalam bidang Biologi, contohnya untuk bisa digunakan untuk mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup.
Bidang seni membutuhkan ahli kimia. Misalnya untuk menentukan keaslian suatu lukisan ternyata dibutuhkan.
Peran Kimia di bidang arkeologi yaitu untuk menentukan umur suatu fosil melalui peluruhan inti radioaktif.
Mempelajari ilmu kimia memberikan banyak manfaat, di antaranya:
Orang-orang yang bekerja pada bidang kimia biasanya lebih banyak bekerja di laboratorium. Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan di bidang kimia juga tidak sedikit yang berbahaya jika salah dalam penanganannya. Oleh karena itu keselamatan kerja merupakan hal yang wajib untuk diperhatikan.
Agar terjaminnya keselamatan kerja yang berhubungan dengan kimia, maka diharuskan untuk memenuhi tata tertib serta memahami peringatan-peringatan seperti berikut ini:
Berikut ini tata tertib di laboratorium yang harus dipatuhi:
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan bahan-bahan kimia sebagai berikut:
Perhatikan penangan alat dan bahan kimia berikut ini:
Adapun alat-alat yang biasa ada di laboratorium adalah sebagai berikut.
Perlu diketahui dan dipahami juga berbagai simbol yang terdapat pada bahan kimia. Simbol-simbol tersebut seperti di bawah ini: