11 Hewan Endemik Sulawesi

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia dan terletak di antara Pulau Kalimantan dan Pulau Maluku. Pulau ini memiliki bentuk yang khas, menyerupai huruf K atau orkid. Sulawesi memiliki keanekaragaman alam yang tinggi, termasuk gunung-gunung, hutan hujan, dan terumbu karang yang indah serta luas wilayah sekitar 174.600 kilometer persegi.

Dikenal karena keanekaragaman hayatinya, Sulawesi menjadi rumah bagi banyak spesies endemik, seperti tarsius, babi rusa, dan bunglon Sulawesi. Selain itu, budaya Sulawesi juga sangat kaya dan beragam, mencerminkan keragaman etnis dan kepercayaan di pulau tersebut. Sulawesi terdiri dari enam provinsi yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Gorontalo.

Berikut beberapa hewan endemik yang ada di kepulauan sulawesi.

1. Babirusa

Babirusa (Babyrousa celebensis) adalah hewan endemik Pulau Sulawesi, yang berarti spesies tersebut hanya ditemukan di wilayah tersebut dan tidak ada di tempat lain di dunia. Ciri khas babirusa yaitu memiliki gigi taring khusus pada rahang atas yang melengkung dan dapat menusuk tengkoraknya sendiri.

Hewan tersebut umumnya hidup di hutan hujan dan daerah berair di Sulawesi dan kehadirannya menjadi salah satu aspek unik dari keanekaragaman hayati pulau tersebut. Upaya konservasi diperlukan untuk melindungi habitat alami dan memastikan kelangsungan hidup babirusa di lingkungan yang semakin terancam.

2. Anoa Pegunungan

Anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) atau sering disebut anoa merupakan salah satu hewan endemik Sulawesi. Hal itu berarti bahwa spesies ini hanya ditemukan di wilayah Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil sekitarnya.

Anoa pegunungan merupakan salah satu jenis kerbau yang relatif kecil dan memiliki dua subspesies yaitu anoa pegunungan utara (Bubalus quarlesi quarlesi) dan anoa pegunungan selatan (Bubalus quarlesi celebensis).

Anoa hidup di hutan hujan pegunungan Sulawesi dan populasinya terancam oleh perburuan dan hilangnya habitat akibat deforestasi serta keberadaannya mencerminkan kekayaan biologis yang unik di Pulau Sulawesi.

3. Burung Serak atau Sulawesi Masked Owl

Sulawesi Masked Owl (Tyto rosenbergii) adalah burung hantu endemik Pulau Sulawesi. Hewan ini memiliki ciri khas berupa topeng gelap di wajahnya, yang memberi mereka nama Masked Owl (burung hantu bertopeng).

Ciri fisik lainnya melibatkan bulu berwarna coklat dan abu-abu, dengan tubuh yang relatif besar serta ukuran tubuhnya mencapai 43-46 cm. Biasanya, Sulawesi Masked Owl hidup di hutan hujan dataran rendah, hutan pegunungan, dan kadang-kadang daerah pertanian.

Seperti banyak burung hantu, mereka aktif pada malam hari dan memangsa mangsa seperti mamalia kecil, burung, dan serangga. Burung hantu tersebut memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai pemangsa yang membantu mengendalikan populasi hewan yang lebih kecil.

Namun, habitat alaminya dapat terancam oleh deforestasi dan perubahan lingkungan, yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup spesies ini.

4. Burung Maleo

Burung maleo (Macrocephalon maleo) adalah hewan endemik Sulawesi. Burung maleo memiliki bulu berwarna cokelat dengan bulu ekor yang panjang serta memiliki kepala besar dengan bulu-bulu panjang yang menonjol dari belakang kepalanya.

Paruh burung ini pendek dan tebal, cocok untuk mencari makanan di dalam tanah. Yang paling menarik adalah perilaku penetasannya yang unik yaitu burung betina akan menyimpan telurnya di pasir panas untuk menetas.

Burung maleo biasanya aktif di pagi hari dan sore hari, terutama mencari makan di tanah, mencari invertebrata seperti cacing, larva, dan serangga kecil. Salah satu hal yang unik tentang burung maleo adalah dari caranya bertelur.

Burung maleo menggunakan panas geotermal dari pantai untuk menetaskan telur-telur mereka yang besar di dalam pasir pantai. Setelah menetas, anak-anak maleo langsung mampu bergerak dan mencari makan sendiri.

Keberadaan burung maleo merupakan salah satu contoh keanekaragaman hayati yang istimewa di Sulawesi dan menjadi fokus upaya konservasi untuk melindungi habitatnya agar tetap berkelanjutan.

5. Kuskus Sulawesi

Strigocuscus celebensis atau kuskus Sulawesi Utara adalah salah satu spesies kuskus yang ditemukan di Pulau Sulawesi, Indonesia. Kuskus adalah jenis marsupial, mirip dengan opossum, dan biasanya ditemukan di wilayah Asia Tenggara dan Australia.

Kuskus Sulawesi Utara memiliki ciri khas bulu tebal dan ekor panjang. Mereka adalah hewan pohon yang terbiasa hidup di hutan-hutan tropis, seringkali di ketinggian yang cukup tinggi. Makanan utama mereka terdiri dari daun, buah, dan bunga.

Seperti banyak spesies di daerah tersebut, kuskus Sulawesi Utara menghadapi ancaman terutama karena hilangnya habitat dan perburuan. Pelestarian habitat alaminya menjadi kunci untuk mendukung kelangsungan hidup spesies ini.

6. Tarsius Gursky

Tarsius gursky atau tarsius spectrumgurskyae adalah jenis tarsius yang memang endemik di Pulau Sulawesi. Tarsius gursky memiliki mata yang besar dan telinga yang panjang, ciri khas dari semua spesies tarsius. Mereka memiliki bulu berwarna abu-abu kecokelatan dan ekor yang panjang.

Tarsius gursky memiliki ukuran tubuh yang kecil, dengan panjang sekitar 12-14 sentimeter dan berat sekitar 80-130 gram. Tarsius Gursky ditemukan di beberapa wilayah di Sulawesi serta sering ditemui di hutan hujan. Tarsius gursky adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka aktif pada malam hari.

Hewan ini biasanya memburu serangga, laba-laba, dan kadang-kadang kelelawar kecil sebagai makanan utamanya. Tarsius gursky juga dikenal memiliki panggilan yang khas untuk berkomunikasi dengan sesama jenis.

7. Musang Sulawesi

Musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii) adalah hewan endemik di Pulau Sulawesi. Musang Sulawesi biasanya ditemukan di hutan-hutan dataran rendah dan pegunungan di Pulau Sulawesi. Selain itu juga dapat ditemukan di daerah agraris dan perkebunan, terutama di dekat hutan.

Musang Sulawesi memiliki tubuh yang kekar dan panjang, dengan panjang tubuh total sekitar 50-70 cm, termasuk ekor yang panjang. Bulunya berwarna coklat kemerahan dengan belang-belang hitam di punggung dan sisi tubuh.

Musang Sulawesi adalah hewan nokturnal yang aktif mencari makan pada malam hari. Hewan tersebut merupakan pemangsa serangga, mamalia kecil, burung, dan buah-buahan. Musang Sulawesi memiliki kemampuan memanjat yang baik dan seringkali ditemukan di atas pohon.

Adaptasi terhadap lingkungan Sulawesi dan peranannya dalam ekosistem lokal menjadikannya salah satu hewan yang penting di pulau tersebut. Perlindungan habitat alaminya menjadi kunci untuk memastikan kelangsungan hidup musang Sulawesi dan menjaga ekosistem yang beragam di Pulau Sulawesi.

8. Bunglon Sulawesi

Bunglon Sulawesi (Calumma gallus) merupakan salah satu hewan endemik di Pulau Sulawesi. Bunglon Sulawesi memiliki ciri khas warna dan bentuk yang dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Buinglon sulawesi memiliki panjang tubuh mencapai sekitar 30 cm, termasuk ekor yang panjang. Keanekaragaman bunglon Sulawesi juga mencerminkan variasi ekosistem di pulau tersebut.

Bunglon sulawesi di dalam ekosistem sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Oleh karena itu, menjaga habitat alami bunglon tersebut menjadi penting untuk mendukung keberlanjutan dan keberagaman hayati di Pulau Sulawesi.

9. Burung Srigunting Jambul Rambut

Eutrichomyias rowleyi atau Burung Srigunting Jambul Rambut adalah spesies burung endemik Sulawesi. Burung tersebut memiliki ciri khas jambul rambut di bagian kepala yang unik, serta bulu berwarna cerah dan kontras.

Burung Srigunting Jambul Rambut aktif mencari makan di kanopi hutan, terutama untuk mencari serangga dan larva. Kemudian juga sering terlihat bergerak dalam kelompok kecil atau pasangan. Keberadaan burung ini menambah keanekaragaman hayati di Pulau Sulawesi.

Dan menjadi salah satu dari banyak spesies unik yang mendukung keindahan dan keberagaman ekosistem di wilayah tersebut. Dengan memberikan perlindungan habitat alami burung tersebut menjadi kunci untuk menjaga kelangsungan hidup dan keberlanjutan populasi Burung Srigunting Jambul Rambut.

10. Monyet Hitam atau Yaki

Monyet hitam atau Yaki (Macaca nigra) adalah satu hewan endemik Sulawesi. Spesies ini ditemukan di beberapa bagian Pulau Sulawesi serta pulau-pulau kecil. Yaki memiliki warna bulu hitam yang mencolok dan merupakan salah satu primata yang memiliki ciri khas di wilayah tersebut.

Monyet hitam merupakan hewan sosial yang hidup dalam kelompok-kelompok besar. Kelompok hewan ini dapat berkomunikasi menggunakan berbagai ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan suara. Makanan utamanya terdiri dari buah-buahan, daun, biji-bijian, dan serangga.

Populasi monyet hitam terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan, pemerintah perlu melindungi newan tersebut untuk kelangsungan hidup spesiesnya. Monyet Hitam merupakan bagian penting dari keanekaragaman hayati Pulau Sulawesi dan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem setempat.

11. Burung Rangkong atau Julang Sulawesi

Rhyticeros cassidix adalah nama ilmiah untuk Julang Sulawesi yang juga dikenal sebagai Sulawesi Wrinkled Hornbill. Burung ini adalah spesies julang atau burung rangkong yang ditemukan di Pulau Sulawesi, Indonesia.

Burung tersebut memiliki ciri khas tanduk keriput pada paruhnya, khususnya pada jantan. Julang Sulawesi memiliki bulu hitam dan putih yang mencolok, dengan paruh yang berbentuk unik. Seperti banyak spesies julang, mereka sering terlihat di ketinggian.

Mereka juga menjelajahi hutan-hutan di Pulau Sulawesi serta memainkan peran penting dalam ekosistem dengan membantu menyebarkan biji tumbuhan melalui fesesnya. Panjang tubuh mencapai sekitar 104 cm. Kemudian Julang Sulawesi memiliki berat tubuh sekitar antara 2,36 – 2,5 kilogram.

fbWhatsappTwitterLinkedIn