Daftar isi
Filsafat berdasarkan teori merupakan sebuah arti mencintai, menikmati kebijakan atau kebenaran. Hal ini sama halnya yang telah diungkapkan oleh filsuf yang berasal dari Yunani yaitu Socrates, bahwa filosof merupakan orang yenag mencintai dan juga mencari sebuah kebijaksaan ataupun kebenaran.
Filosof juga dapat diartikan dengan seseorang yang memiliki pengetahuan benar ataupun yang sedang mencari sebuah kebenaran. Sedangkan, sosiologi merupakan sebuah kajian yang telah mempelajari kehidupan sosial manusia, pernyataan ini diungkapkan oleh Auguste Comte sebagai Bapak Sosisologi Modern.
Menurut Max Weber, sosiologi sendiri memili,ki pengertian ilmu yang memiliki sebuah upaya dalam memahami tindakan sosial. Sedangkan menurut Soejono Soekanto sosiologi merupakan ilmu yang telah memusatkan perhatiannya kepada masyarakat yang bersifat umum yang memiliki sebuah usaha untuk mendapatkan pola umum dalam masyarakat.
Berikut hubungan filsafat dan juga sosiologi.
1. Sebagai ilmu di dalam masyarakat
sosiologi sebagai ilmu masyarakat yang memiliki disiplin ilmu menganalisis adanya keterkaitan dengan pengetahuan yang memiliki upaya untuk perkembangan intelektual manusia. Sosiologi yang dulunya bersumber dari ilmu filsafat tidak lepas dari pemikiran ilmu filsafat itu sendiri yang telah membahas mengenai kehidupan manusia.
Ilmu sosiologi sebagai ilmu yang selalu menjadi perdebatan oleh tokoh-tokohnya dengan memberikan informasi yang juga memiliki keterkaitan dengan proses keilmuan yang lainnya. Ilmu yang memiliki keterkaitan dengan ilmu sosiologi diantarannya ideologi, otoritas, ekonomi, tradisi keagamaan, politik, dan lain sebagainya.
Salah satu contoh dari filsafat yang memiliki hubungan dengan sosiologi yaitu ketika Thales sedang berhenti di wilayah Mesir dan melihat keadaan masyarakat dimana masyarakat sangat membutuhkan air yang dapat diambil kesimpulan bahwa air merupakan sesuatu yang sangat penting untuk untuk suatu wilayah.
Sosiologsi yang merupakan ilmu yang mempelajari tentang adanya sebuah relasi baik individu dengan individu ataupun individu dengan kelompok, dan juga institusi sosial serta ideologi yang berada dalam masyarakat.
Sedangkan filsafat sendiri sebagai ilmu yang mempelajari natur pada sebuah objek memiliki hubungan dengan sosiologi agar dapat mempelajari natur itu sendiri dengan individu ataupun kelompok sosial.
2. Sebagai Pranata Sosial
Hubungan filsafat dengan ilmu sosiologi juga terdapat pada pranata sosial, selain sosiologi terdapat juga antropologi filsafat yang juga ikut berperan dalam mencari potensi yang ada dalam diri manusia seperti halnya pranata sosial.
Dimana didalam lingkungan sosial tersebut terdapat sebuah interaksi didalamnya dan dapat menimbulkan terbentuknya aspek pranata sosial. Maka dari itu adanya filsafat dan juga sosiologi dapat membuat peran kedua ilmu tersebut dalam norma-norma dalam tatanan yang berada pada masyarakat dan lingkungannya.
Peran filsafat dalam pembelajaran ilmu sosiologi memiliki sebuah penting tersendiri. karena dapat membentuk pranata sosial yang berada dalam masyarakat agar lebih memiliki sebuah tatanan dalam berkehidupan antara masyarakat itu sendiri.
3. Sebagai perilaku dalam berkehidupan
Filsafat sebagaimana digunakan dalam berkehidupan dapat terbagi menjadi beberapa tahapan diantarannya sebagai konsueris, religius, etis. Hal ini, membuat kita harus menempatkan manusia sebagai manusia bukan sebagai benda yang justru menyimpang dari cara berfikir itu sendiri.
Karena dengan adanya tahapan-tahapan tersebut, manusia tidak dianggap sebagai benda karena memiliki etika terhadap sesama dan sikap religius di mana bentuk takwa kepada Tuhan. Dalam berkehidupan, manusia haruslah memiliki sikap yang etis dalam bermasyarakat antara satu individu atau dengan masyarakat yang cakupannya justru lebih besar lagi.
Sikap etis tersebut dapat membuat individu berperilaku yang baik, dan tidak memilih untuk berperilaku yang menyimpang. Karena perilaku seseorang dapat menentukan suatu ketertiban dalam masyarakat. Maka hubungan filsafat dengan ilmu sosiologi memiliki suatu pengaruh yang sangat penting.
4. Sebagai Pedoman Ilmu Sosiologi
Sosiologi sebagai induk dari ilmu filsafata menjadikan ilmu sosiologi sedikit banyaknya berpedoman dengan ilmu filsafat. Karena kedua ilmu ini memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Pokok-pokok ilmu sosiologi yang berasal dari ilmu filsafat ini menjadi sebuah kajian dalam berkehidupan dengan masyarakat yang dalam lingkup kecil ataupun dalam lingkup besar.
Maka dari itu hubungan antara ilmu filsafat dan sosiologi berasal dari pokok pikiran kedua ilmu tersebut. Filsafat sebagai ilmu yang membahas mengenai eksistensi, nilai, pengetahuan, dan juga akal individu yang memiliki cakupan lebih luas.
Dapat dijadikan ilmu sosiologi sebagai pedoman karena sosiologi yang mempelajari mengenai perilaku sosial antar individu ataupun kelompok. Dengan menggunakan akal, eksistensi, dan juga pengetahuan dapat menciptakan sebuah kolaborasi antara dua ilmu tersebut yaitu filsafat dan juga sosiologi.
Sosiologi yang menggunakan manusia sebagai objek kajiannya, Maka dari itu sosiologi dapat ditinjau pengertiannya tidak hanya dari satu pakar saja tetapi dari berbagai pakar. Seperti halnya dari Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi.
Sosiologi menurut tokoh keduannya ialah sebuah ilmu kemasyarakatan yang telah mempelajari struktur dan juga proses sosial termasuk perubahan sosial yang terjadi di dalamnya.