Daftar isi
Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas berbagai hal tentang intrusi magma mulai dari pengertian, proses terbentuknya, macam atau jenisnya hingga dampak yang ditimbulkan.
Apa itu Intrusi Magma?
Magma merupakan salah satu dari material yang dimiliki oleh bumi. Magma adalah batuan yang mencair akibat suhu panas di dalam bumi. karena berada di dalam bumi maka magma memiliki suhu yang tinggi yakni mencapai 700-1300°C.
Magma di dalam bumi melakukan aktivitas seperti bergerak ke atas gunung namun tidak sampai ke permukaan bumi. Aktivitas yang demikian disebut dengan intrusi magma.
Teori intrusi magma pertama kali diperkenalkan sekitar akhir abad ke 18 sampai awal abad ke 19. Pencetus dari teori ini adalah J. Hutton. Menurunnya intrusi magma atau plutonisme adalah komponen penting dalam hipotesis perubahan siklus di kerak bumi.
Proses Terjadinya Intrusi Magma
Proses terbentuknya intrusi magma pada dasarnya sama dengan magma pada saat gunung meletus. Namun pada intrusi magma kekuatan yang didapatkan cenderung kecil sehingga hanya bisa melalui celah-celah batuan yang masih padat.
Kekuatan yang didapat dari intruksi magma bervariasi yakni mulai dari hanya beberapa centi meter hingga puluhan kilometer. Namun seberapa kuat tekanan tersebut tetap tidak bisa membawa magma keluar ke permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga dengan peristiwa Plutonisme.
Bentuk Intrusi Magma
Intrusi magma dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk berdasarkan jenisnya. Bentuk-bentuk tersebut adalah sebagai berikut.
- Batolit
Batolit adalah salah satu jenis batuan yang terbentuk di dapur magma. Bentuk intrusi magma ini merupakan hasil dari penurunan suhu secara perlahan sehingga magma yang cair menjadi beku dan berubah menjadi batu batolit.
Tempat beradanya batolit akan menentukan besar kecilnya letusan gunung. Semakin dalam letak batolit maka semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Bentuk dari batolit sendiri adalah cukup besar serta tidak beraturan.
Contoh batolit adalah orogeni Alpine di Eropa, pegunungan Schwaner yang ada di Kalimantan, dan Half Dome di Sierra Nevada, Amerika Serikat
- Lakolit
Lakolit adalah bentuk intrusi magma yang memiliki sifat asam. Lakolit terbentuk sebagai akibat dari adanya magma yang menyusup ke celah-celah batuan hingga batu tersebut terangkat. Benturan tersebut menyebabkan batu yang terkena mengalami perubahan bentuk terutama pada bagian bawahnya.
Ukuran lakolit adalah yang paling kecil di antara bentuk intrusi magma yang lainnya yaitu dengan diameter 16 km dan ketebalan mulai dari ratusan meter hingga ribuan meter serta terbentuk pada kedalaman yang dangkal. Jika lebih dari itu maka tidak bisa diklasifikasikan menjadi lakolit.
Bentuk dari lakolit yaitu mirip seperti jamur namun cenderung berupa lembaran atau planar. Lakolit pada umumnya terbentuk dari magma yang kental seperti magma pembentuk diorit, granodiorit, dan granit. Contoh lakolit adalah Devils Tower di Wyoming, Stok-syenit lakolit bukit barber di Charlotte serta banyak dijumpai di bulan.
- Sill
Sill merupakan salah satu bentuk intrusi magma yang tipis mirip seperti lembaran sehingga kerap disebut juga dengan sheet. Bentuk intrusi magma ini berada sejajar dengan lapisan batu induk yang sudah ada sebelumnya.
Sill lebih sering dijumpai dengan posisi horizontal meskipun bisa juga secara vertikal. Perubahan posisi tersebut terjadi karena adanya proses tektonik. Terkadang sill kerap terlihat sama dengan aliran lava yang mengeras. Perbedaan keduanya adalah dimana sill akan menyatu dengan batuan induk lainnya serta menunjukkan pencairan parsial.
Meskipun tipis namun sill memiliki ukuran yang cukup besar yaitu mencapai ratusan mil. Sama dengan lakolit, sill terbentuk di kedalaman yang relatif dangkal.
Berdasarkan dari jumlah intrusi magma dan kandungan batunya sill dibedakan menjadi beberapa macam seperti simple sill, simple sill, dan composite sill.
- Diatrema
Diatrema adalah bentuk dari intrusi magma yang mengalir ke pipa silinder. Pipa silinder seperti tabung raksasa ini ada di dapur magma sampai ke permukaan bumi. Diatrema akan membentuk kerucut stuff, pipa vulkanik lainnya ketika berhasil menembus permukaan dan kawah dangkal yang disebut sebagai maar.
Jika diatrema keluar ke permukaan maka disebut dengan erupsi. Diatrema akan muncul setelah intrusi magma.
Diatrema memiliki nilai ekonomi contohnya yakni membentuk medan bijih galena Sullivan, diatrema Blackfoot dan diatrema Cross. yang mengandung timbal-seng-perak di British Columbia, Kanada.
- Intrusi Korok atau Gang
Intrusi Korok atau disebut juga dengan gang adalah sebuah bentuk intrusi magma yang menembus dan memotong lapisan litosfer menjadi bentuk lempengan pipih.
Sekilas intrusi korok serupa dengan sill namun keduanya berbeda. Sill akan terbentuk di celah celah dua lapisan batu sedangkan intrusi korok memotong satu lempengan menjadi beberapa bagian.
Namun nama batuan korok atau gang sudah jarang digunakan dan diganti dengan istilah Lava koheren. Intrusi ini terbentuk di sekitar kedalaman lebih dari 10 km di bawah kawah maupun kaldera.
- Apolisa
Apolisa adalah bagian atau cabang dari intrusi magma namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Apolisa kerap disebut sebagai urat-urat magma.
Dampak Intrusi Magma
Intrusi magma merupakan sebuah aktivitas magma yang mendatangkan beberapa dampak baik positif maupun negatif. Dampak dari intrusi magma antara lain sebagai berikut
Dampak Positif
Dampak positif atau manfaat dari adanya intrusi magma adalah:
- Intrusi magma membawa banyak mineral yang memiliki nilai ekonomi yang tersimpan di dalam perut bumi. Mineral tersebut antara lain emas, tembaga, perak, timah, belerang. Kandungan mineral tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga.
- Membentuk sebuah pemandian air panas baru yang dapat dimanfaatkan dan dikelola sebagai tempat wisata.
- Terbentuknya area tangkapan hujan yang baik di sekitar daerah vulkanis.
- Abu vulkanik akan memperbaiki tanah yang kurang subur sehingga menjadi cocok untuk pertanian.
Dampak Negatif
Dibalik manfaat yang dihasilkan oleh intrusi magma terdapat juga dampak negatif atau kerugian seperti berikut ini.
- Ketika lempengan kulit bumi bergeser akan menyebabkan getaran dan retakan yang dapat merusak daerah sekitarnya.
- Saat intrusi magma berlangsung pada umumnya akan mengeluarkan gas beracun yang dapat berbahaya jika terhirup oleh makhluk hidup.
- Pada saat terjadi diatrema akan menghasilkan awan panas yang dapat membahayakan apa saja yang ada di bawahnya.
- Meski abu vulkanik bermanfaat untuk menyuburkan tanah namun tidak baik jika terhirup oleh makhluk hidup karena akan mengganggu pernafasan dan aktivitas penerbangan.