Daftar isi
Dalam daftar sepuluh perubahan kata kerja dalam bahasa Arab, urutan kelima ditempati oleh isim fa’il.
Pasangan isim fa’il adalah isim maf’ul. Keduanya berbeda makna dan posisi, yang satu sebagai subjek dan yang satu lagi menjadi objek.
Isim fa’il, sederhananya adalah subjek. Isim fa’il adalah hasil transformasi kata kerja menjadi kata benda penunjuk pelaku dari kata kerja tersebut.
Misalkan, dari ‘curi’ atau ‘mencuri’ menjadi pencuri. Di bahasa Indonesia, Anda tinggal tambahkan imbuhan seperti pe- atau pen-. Tapi di Bahasa Arab, ada aturannya tersendiri.
Fungsi isim fa’il adalah untuk membuat suatu subjek yang melakukan pekerjaan yang sedang diceritakan dalam suatu kalimat.
Sedangkan dalam aspek unsur kalimat, fungsi isim fa’il adalah sebagai berikut:
Langkah paling awal dalam membuat isim fa’il adalah memastikan jumlah huruf dalam kata dasar fi’il itu.
Ingatlah ada fi’il berdasar kata tiga huruf (fi’il tsulatsy mujarrad untuk kata asli dan fi’il tsulatsy Mazid untuk kata dengan tambahan huruf) dan fi’il berdasar empat huruf (fi’il Ruba’i mujarrad untuk kata asli dan Mazid untuk kata dengan tambahan huruf).
Identifikasi jumlah huruf pada kata dasar ini akan membantu memilih cara mengubah fa’ilnya menjadi fi’il.
1. Isim Fa’il bagi Fi’il Tsulatsy Mujarrad
Ada dua ketentuan untuk fi’il tsulatsy mujarrad.
Pada kedua ketentuan, ubah harakat huruf tengah (huruf 2) dari fathah menjadi kasrah/ baris bawah.
Contohnya dapat Anda lihat dalam tabel berikut.
Bahasa Arab Fi’il | Cara Baca | Bahasa Indonesia | Bahasa Arab Isim Fa’il | Cara Baca | Bahasa Indonesia |
ضَرَبَ | dharaba | memukul | ضَارِب | dhaaribun | alat pukul |
كَتَبَ | kataba | menulis | كَاتِبٌ | kaatibun | alat tulis |
قَالَ | qaala | berkata | قَائِلٌ | qaaila | alat bantu berkata |
2. Pada Isim Tsulatsy Mazid dan Isim Ruba’i terdapat kesamaan cara membentuk isim fa’il. Caranya adalah sebagai berikut.
Contohnya adalah sebagai berikut:
Bahasa Arab Fi’il Madhi- Fi’il Mudhari | Cara Baca | Bahasa Indonesia | Bahasa Arab Isim Fa’il | Cara Baca | Bahasa Indonesia |
أَكْرَمَ – يُكْرِمُ | Akrama- yukramu | memuliakan | مُكْرِمٌ | mukramun | orang yang memuliakan |
اِسْتَقْبَلَ – يَسْتَقْبِلُ | istaqbala-yastaqbilu | memulai yang baru | مُسْتَقْبِلٌ | mustaqbilun | masa yang akan datang |
تَوَاجَهَ – يَتَوَاجَهُ | tawaajah- yatawajah | menghadap | مُتَوَاجِهٌ | mutawaajih | orang yang menghadap |
Sebelum membahas i’rab, ada baiknya Anda review kembali materi mengenai mubtada’ dan khobar di artikel jumlah ismiyah dan fi’liyah berikut.
Sebagai penjelasan singkat, mubtada’ adalah subjek, sedangkan khobar adalah predikat.
Tentu saja, salah satu kata yang akan menempati mubtada’ adalah isim fa’il.
Jika isim fa’il berperan sebagai mubtada’ maka bentuk katanya sesuai pola dasar/ wazan di atas.
Pun dalam kondisi isim fa’il sebagai mubtada’ berbentuk mufrad dan isim di bagian khobar berbentuk mutsanna atau jamak, maka i’rab isim fa’il ini rofa’, misal ضَارِبٌ (dhaaribun).
Tapi, jika isim fa’il menjadi khobar, misalnya karena didahului kata tanya (istifham), ada beberapa jenis i’rab yang dapat berlaku.
Tashrif atau shorof bermakna perubahan. Perubahan kata dalam bahasa Arab dapat dipengaruhi oleh gender, jumlah, dan waktu kejadian.
Isim fa’il bersifat sebagaimana isim lainnya, dipengaruhi oleh gender benda (Muzakkar dan muannats) dan jumlah benda (mufrad, mutsanna, dan jamak dalam bahasa arab).
Contoh tashrif bagi isim fa’il dapat dilihat dalam tabel berikut. Perhatikan perubahan kata katibun (كَاتِب, penulis) sesuai jumlah dan gender subjek/ fa’il.
Bahasa Arab | Cara Baca | Bahasa Indonesia |
كَاتِب | kaatibun | Penulis (mufrad, lk) |
كَاتِبَةٌ | Kaatibatun | Penulis (Mufrad, pr) |
كَاتِبَانِ | Kaatibaani | Dua orang penulis (lk) |
كَاتِبَتَانِ | Kaatibataani | Dua orang penulis (pr) |
كَاتِبُوْنَ | Kaatibuun | Mereka penulis (lk) |
كَاتِبَاتٌ | Kaatibaatun | Mereka penulis (pr) |
Singkatnya, isim nakirah adalah kata benda indefinitif, sedangkan isim ma’rifah adalah kata kerja definitif, jelas identitas atau kepemilikannya.
Isim nakirah memiliki Alif-Lam menyatakan indefinitif-nya. Kadang kita bingung dengan bedanya isim fa’il ma’rifat ber-Alif lam dan isim naikrah. Apa saja bedanya?
Yang paling utama adalah jika isim ma’rifat menjadi fa’il alif-lam, maka fungsinya persis seperti fi’ilnya: membuat isim fa’il yang terbentuk jadi beri’rab rofa’ dan membuat maf’ul bih ber-i’rab nashab.
Sedangkan nakirah bertanwin butuh beberapa syarat dulu agar dapat berfungsi seperti itu. Beberapa syaratnya adalah sebagai berikut.
Berikut ini adalah contoh penggunaan isim fa’il dalam kalimat.
Bahasa Arab | Cara Baca | Bahasa Indonesia |
ما مـُخفقةٌ جهودُ الشعوبِ | Maa mukhiftun jihwudu ssya’ubi | Usaha orang-orang itu tidak berhasil. |
المنافق خائن الأمانة | Al munafiqu khainul amanati | Orang-orang munafik itu menghianati amanat. |
أ فائقةٌ منسوجاتـُنا منسوجات العدو | A faa-aqtu minsuujaatunaa mansuujatul ‘aduwwi | Tekstil kami lebih baik daripada tekstil saingan kami. |
رأيت بحرا هادرا موجه | Raaital baahira a haadiran muwajahu | Saya melihat laut yang tercemar |
سيتم تطبيق المعرفة التي يقدمها المعلمون دائمًا. | sayitum tathabiiqa almu’arifah allatii yaqdimahaa almu’alimuun daaaman | ilmu yang diberikan guru akan selalu kami terapkan. |
مفتاح الفهم هو دائما التعلم وتطبيق المعرفة. | mafataaha alfahim huwa daaimaa atta’lam watathbiiqa alma’rifah | Kunci pemahaman adalah selalu belajar dan menerapkan ilmu. |
المُكْرِمُ ضَيْفَهُ مَحْبُوْبٌ | Almukramu dhayfahu mahbuubun | Orang yang memuliakan tamunya akan disukai |
مَا ضَارِبٌ صَدِيْقُكَ الكَلْبَ | Maa dhaaribun shadiiquka Alkalb | Yang memukul temanmu adalah anjing. |
ما ضَارِبَانِ الصديقان الكلب | Maa dhaaribayni shadiiquka Alkalb | Yang memukul temanmu adalah dua ekor anjing. |
ما ضاربون الأصدقاء الكلب | Maa dhaaribuuni shadiiquka Alkalb | Yang memukul temanmu adalah banyak anjing. |