Biologi

13 Jenis Jamur Beracun Beserta Ciri-cirinya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jamur merupakan salah satu tumbuhan yang berasal dari kingdom fungi. Jamur memiliki banyak manfaat untuk manusia salah satunya adalah sebagai bahan makanan. Namun tidak semua jenis jamur dapat  dikonsumsi. Sebagian dari mereka justru mengandung racun yang dapat berakibat fatal bagi yang mengkonsumsinya. Agar terhindar dari jamur tersebut mari kita kenali jenis-jenis jamur paling beracun di dunia berikut ini. 

1. Amanita Phalloides 

Jamur Amanita Phalloides lebih dikenal sebagai jamur payung. Jamur ini merupakan jamur yang paling mematikan di antara spesies jamur payung lainnya. Jamur ini mengandung dua jenis racun yaitu racun amatoxin yang bisa memicu kerusakan hati dan ginjal. Jenis racun lainnya adalah phallotoxin yang bisa merusak saluran pencernaan. 

Apabila seseorang mengkonsumsi ini maka akan timbul gejala seperti mual, diare hebat hingga berhentinya fungsi hati secara mendadak dan akhirnya meninggal. Gejala tersebut biasanya muncul kurang sekitar 6-12 jam setelah mengkonsumsi jamur ini. 

Jamur ini bisa ditemukan di seluruh daratan benua Eropa terutama di bawah pohon ek. Ciri-ciri yang dimiliki oleh jamur amanita phalloides beracun adalah warna buahnya yang beragam seperti putih hingga hijau, memiliki warna yang sama antara batang dan tudung, buahnya tunggal atau sendirian, memiliki ukuran sekitar 10-15 cm. Meski paling banyak ditemukan di Eropa namun jamur ini juga bisa ditemukan di tempat lain seperti di Asia Tengah. 

2. Galerina Marginata

Galerina Marginata merupakan spesies jamur yang mudah dijumpai di berbagai tempat di seluruh dunia. Jamur ini juga dikenal dengan nama “autumn scalp” atau “jamur skullcap musim gugur”. Disebut sebagai jamur musim gugur karena jamur ini akan tumbuh ketika musim gugur tiba. Umumnya jamur ini akan tumbuh subur di permukaan kayu yang sudah lapuk. Memiliki warna coklat keputihan dengan ukuran 4 cm ini sekilas sama dengan jamur aman sehingga banyak orang yang terkecoh. 

Jamur ini memiliki kandungan racun amatoxin yang dapat mengakibatkan kerusakan pada hati yang parah. Gejala yang ditimbulkan oleh jamur ini adalah diare hingga hipotermia. Jamur ini bahkan menjadi salah satu penyebab kematian di Eropa. Karakteristik fisik dari jamur ini adalah tudung berwarna coklat dengan warna bagian batang lebih gelap dan cincinnya kecil serta mudah rusak. 

3. Cortinarius rubellus

Jamur ini dikenal juga dengan nama jamur “Deadly Webcap”. Jamur asli dari Amerika Utara dan Eropa ini merupakan jamur yang sangat mematikan. Ciri dari jamur ini adalah berwarna kecoklatan serta memiliki bentuk yang serupa dengan jamur payung. Meski tidak terlihat seperti jenis jamur beracun namun sebenarnya jamur ini mengandung racun yang dapat memicu gagal ginjal. 

Orang yang mengkonsumsi jamur ini akan mengalami susah kencing, dehidrasi dan apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian dalam waktu 2-3 minggu. 

4. Gyromitra esculenta

Jamur ini lebih dikenal sebagai “false morel” atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah “Jamur Morel Palsu”. Bentuknya sangat unik sehingga mudah untuk dikenali. Bentuknya mirip seperti bentuk otak manusia sehingga jamur ini diberi julukan sebagai “human brain fungus”. Jamur yang tersebar di Skandinavia dan Eropa Timur ini sebenarnya masih dikonsumsi dengan syarat harus dimasak terlebih dahulu. Cara memasaknya pun harus benar agar kandungan racunnya benar-benar hilang. 

Racun yang terkandung pada false morel akan terurai dengan cepat di dalam lambung. Sehingga dalam waktu 6-24 jam korban akan terasa kembung, kram perut, dan diare hebat. Jika tidak ditangani segera maka gejala selanjutnya adala vertigo, gagal hati, hingga gagal ginjal. 

5. Podostroma Cornu-Damae

Jamur yang mudah dijumpai di Jepang ini merupakan spesies jamur yang langka. Bentuknya pun sangat mudah dikenali karena keunikannya yaitu seperti terumbu karang berwarna merah cerah atau oranye. Meski bentuknya yang cantik namun jamur ini memiliki kandungan racun trichothecene mycotoxins. Racun tersebut apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan menyebabkan kerusakan di berbagai organ seperti hati, ginjal, hingga otak. 

Gejala yang ditimbulkan oleh racun jamur ini adalah diare hebat, tekanan darah rendah, kerontokan pada rambut, bahkan kematian. 

6. Russula Emetica

Jamur ini memiliki warna yang beragam mulai dari merah jingga, putih, dan kuning. Persebaran jamur ini sangat luas yaitu di Eropa, Amerika Utara, Afrika utara dan sebagian  negara di Asia. Ciri-ciri atau karakteristik dari jamur ini yakni memiliki bentuk seperti jamur lactarius hanya saja tidak mengandung getah, ukuran tubuhnya sekitar 5-10 cm, batang jamur sedikit berongga dan tudungnya berbentuk sembung agak datar. 

Di dalam jamur ini terdapat dua jenis kandungan racun yaitu  muscimol dan asam ibotenic. Efek dari mengkonsumsi jamur ini adalah denyut jantung yang meningkat, gangguan sistem saraf hingga halusinasi. Jamur ini juga menyebabkan gejala lainnya seperti muntah, koma, diare, serta vertigo. 

7. Lepiota brunneo incarnata

Lepiota brunneo incarnata merupakan jamur yang berbentuk mirip seperti jamur amanita dengan warna kecoklatan serta terdapat cincin dan sisik pada tubuhnya. Jamur ini memiliki julukan yaitu “deadly dapperling”. Tentu saja hal tersebut dikarenakan jamur ini merupakan jamur yang sangat berbahaya. Jamur dengan ukuran 2 cm-4 cm ini memiliki kandungan racun amatoxins yang dapat menyebabkan kematian bagi siapa saja yang memakannya. 

Racun tersebut dapat menghancurkan organ hati. Wilayah persebaran dari jamur ini adalah di Eropa dan di Asia khususnya di Tiongkok. Tempat yang disukai oleh jamur ini adalah tempat lembab seperti di padang rumput, pekarangan, dan juga taman. 

8. Amanita Virosa

Bagi orang yang tidak mengetahuinya mungkin akan terpesona dengan bentuk jamur ini yang memiliki warna putih bersih. Namun jamur ini merupakan salah satu jenis jamur paling beracun dengan kandungan racun yang dimilikinya adalah amatoxin. Racun tersebut dapat mengakibatkan diare, mual, dan muntah hebat hanya sesaat setelah memakan jamur ini. 

Setelah beberapa hari gejala mungkin nampak sudah berhenti namun racun tersebut terus merusak hati hingga menyebabkan kematian mendadak. Jamur ini banyak ditemukan di wilayah Eropa terutama pada tempat-tempat berlumut. 

9. Clitocybe Dealbata

Masyarakat Indonesia mengenal jamur ini dengan nama “jamur keringat” dikarenakan seseorang yang memakan jamur ini akan mengalami peningkatan jumlah keringat secara berlebihan. Efek tersebut disebabkan oleh racun muskarin yang terkandung dalam jamur ini. Selain keringat berlebihan, efek dari jamur ini adalah terganggunya saluran pencernaan, Jamur dengan ukuran 4 cm ini sangat mudah dijumpai di Eropa dan Amerika Utara. 

10. Pleurocybella Porrigens

Jamur ini memiliki warna yang sangat menawan yakni berwarna putih bersih pada seluruh bagian tubuhnya serta bentuknya yang pipih melebar seperti sayap. Oleh sebab itu jamur ini diberi julukan “angel wing” atau “jamur sayap malaikat. Jamur ini pernah masuk dalam kategori aman untuk dikonsumsi namun ternyata banyak laporan korban jatuh sakit hingga meninggal setelah memakan jamur ini. 

Setelah dipelajari lebih dalam ternyata jamur ini memiliki kandungan racun sianida yang berbahaya bagi manusia. Jamur ini dapat menyebabkan ensefalopati yaitu gejala yang mempengaruhi fungsi otak. Tempat favorit jamur ini adalah di kayu yang sudah membusuk. 

11. Conocybe Filaris

Bentuk dari jamur ini tidak seperti jamur beracun oleh sebab itu sering mengecoh siapapun yang melihatnya. Jamur ini memiliki warna kecoklatan dengan bentuk payung dengan ukuran 3 cm. Jamu yang mudah ditemukan di barat laut Pasifik ini mengandung racun yang sama dengan jamur deadly cap yaitu mikotoksin. Apabila racun tersebut dikonsumsi  manusia maka gejalanya akan terasa hanya dalam hitungan beberapa jam saja. 

12. Omphalotus olearius

Jamur omphalotus olearius lebih dikenal sebagai jack o’lantern. Jamur yang tumbuh subur di daerah Eropa, Amerika Serikat dan Afrika Selatan ini memiliki sifat bioluminescent. Keunikan dari jamur ini adalah mereka memiliki enzim luciferase sehingga dapat memancarkan sinar ketika malam tiba. Meski indah jamur ini termasuk jamur yang tidak layak untuk dikonsumsi manusia sebab mengandung racun maskurin. Racun tersebut dapat menyebabkan kram perut dan diare hebat apabila masuk ke dalam tubuh. 

13. Amanita Pantherina

Jamur dengan nama populer Panther Cap ini merupakan subspesies dari jamur payung. Jamur ini memiliki bentuk yang sangat mirip dengan jamur layak konsumsi yaitu jamur Amanita rubescens atau the Blusher. Tak heran banyak korban berjatuhan akibat jamur ini. Jamur dengan tudung coklat serta berbintik putih di atasnya ini tidak sulit dijumpai di wilayah Eropa dan Asia Barat.