IPA

9 Jenis Pembangkit Listrik di Indonesia Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Listrik adalah rangkaian fisika dan termasuk sebagai sumber energi yang disalurkan melalui kabel ataupun media lain sebagai penghantar. Energi ini dapat diubah kedalam berbagai macam bentuk energi lainnya seperti panas, gerak, cahaya, kimia dan lain sebagainya. 

Sementara itu pembangkit listrik adalah kumpulan atau sistem yang terdiri dari berbagai mesin dan peralatan lainnya yang dirancang untuk menghasilkan energi listrik. Komponen-komponen tersebut pada umumnya adalah turbin dan generator.

Pembangkit listrik memiliki berbagai jenis dan biasanya diberi nama sesuai dengan bahan baku utamanya. Berikut ini adalah ringkasan yang membahas mengenai apa saja jenis pembangkit listrik di Indonesia.

1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Jenis yang pertama adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau disingkat PLTS yaitu sumber pembangkit listrik yang menggunakan energi cahaya matahari. Pemanfaat energi cahaya matahari sebenarnya sudah ada sejak dahulu yaitu pada abad ke 3 SM di Yunani dan Romawi untuk menyalakan obor suci dalam ritual keagamaan.

PLTS digunakan di Indonesia baru pada tahun 1980-an oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kala itu BPPT langsung memasang sebanyak 80 unit di desa Sukatani, Jawa Barat. Hingga saat ini sudah ada ribuan PLTS di Indonesia yang tersebar di berbagai daerah dan terbesarnya berada di Likupang Timur, Minahasa Utara. Selain di Minahasa ada juga di NTT, Bali, Pulau Seribu dan daerah lainnya.

Kelebihan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah ramah lingkungan dan tak akan pernah habis serta penggunaannya bisa di-monitoring. Namun juga memiliki kekurangan yakni membutuhkan biaya yang besar, daya yang kecil, memakan tempat, serta harus sering diganti selama 2-4 tahun. 

2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap

PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan sumber energi listrik yang memanfaatkan uap panas agar turbin bergerak. Uap panas tersebut bisa dihasilkan dari berbagai sumber seperti batu bara dan bahan bakar lainnya yang dapat memanaskan air agar mengeluarkan uap.

Sumber energi ini pertama kali digunkan yakni pada tahun 1882 di Jerman tepatnya di kota Elberfeld. Di Indonesia sendiri diperkenakan oleh bangsa Belanda yakni pada tahun 1899 di Batavia atau saat ini Jakarta. 

Dibandingkan dengan panel surya atau PLTS, PLTU lebih sedikit biayanya dan juga dapat dioperasikan selama 24 jam. Selain itu bahan dasarnya yakni batu bara mudah ditemukan dan mudah untuk dikirimkan kemanapun.

Sayangnya batu bara memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan karena bisa mengganggu kesehatan pernafasan makhluk hidup. PLTU jika dapat mengganggu lingkungan karena menghasilkan limbah. 

3. Pembangkit Listrik Tenaga Gas

Pebangkit Listrik Tenaga Gas disingkat menjadi PLTG merupakan sumber yang menghasilkan energi listrik menggunakan udara panas yang berasal dari gas alam. PLTG pertama di dunia ditemukan oleh insinyur bernama George Brayton dari Boston pada tahun 1870.

Setelah 27 tahun kemudian Indonesia berhasil mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas pertama di  sungai Ciliwung, Jawa Barat. Pembangkit listrik ini menjadi salah satu sumber energi utama yang digunakan oleh Perusahaan Listrik Negara atau PLN. 

Gas buang yang telah digunakan dalam pembangkit ini dapat dimanfaatkan untuk PLTU sehingga tak jarang pula yang menggabungkan keduanya. Gabungan antara PLTG dan PLTU disebut sebagai PLTGU. Keunggulan dari PLTG yakni biayanya yang relatif terjangkau serta hanya memakan sedikit waktu dalam proses pembuatannya. 

Namun PLTG tidak dapat bertahan lama serta masih mengandalkan kondisi alam dan cuaca. PLTG di Indonesia dapat ditemukan di daerah Bontang, Pontianak, Singkawang, Kota Baru, Bengkayang dll. 

4. Pembangkit Listrik Tenaga Air 

Pembangkit Listrik Tenaga Air dikenal dengan singkatan PLTA adalah sumber tenaga listrik yang menggunakan air sebagai bahan baku pemutar turbin. Pembangkit jenis ini dikembangkan pertama kali di Inggris oleh William George Armstrong pada tahun 1870. Sedangkan di Indonesia PLTA baru ada pada tahun 1912 di Tonsea Lama, Sulawesi Utara.

Sama seperti pembangkit listrik lainnya, PLTA juga mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keunggulan dari PLTA adalah lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi namun mampu menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan jenis lainnya. Air yang digunakan untuk pembangkit ini juga bisa dimanfaat untuk keperluan lainnya. Namun biaya produksinya sangat besar, lahan yang luas, serta dapat merusak ekosistem perairan sekitarnya. 

5. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Pembangkit Listrik Panas Bumi atau geothemal dikenal dengan singkatan PLTP yang memanfaatkan energi panas bumi. Energi tersebut berada di dalam perut Bumi sehingga untuk mendapatkannya diperlukan adanya sumur. PLTP pertama kali di dunia baru ada pada tahun 1912 di Larderello dan tak lama kemudian berkembang di Indonesia. 

PLTP pertama Indonesia berada di Kamojang, Jawa Barat dan mulai menyebar ke wilayah lainnya seperti Sumatra Utara, Lampung, NTT, dan Sulawesi Utara. Bahkan saat ini negara kita menjadi negara dengan energi PLTP terbesar di dunia. 

PLTP termasuk sebagai sumber listrik yang tidak menghasilkan polusi sehingga aman untuk lingkungan, serta dapat dibangun di bawah tanah dan bahan bakunya yang terbarukan sehingga akan selalu ada. Sebenarnya ada ratusan titik yang dapat dijadikan PLTP di Indonesia namun baru 4 persen saja yang dimanfaatkan karena biayanya yang cukup mahal. 

6. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu 

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dikenal juga dengan nama Pembangkit Listrik Tenaga Angin adalah sumber listrik yang menggunakan bahan baku angin untuk menggerakkan turbin. Negara yang pertama menggunakan pembangkit listrik ini adalah Skotlandia pada tahun 1887 berkat penemuan dari James Blyth.

Di Indonesia pemanfaatan angin untuk pembangkit listrik pertama yang dikomersilkan baru ada pada tahun 2014 yakni di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Karena menggunakan bahan baku angin maka sumber energi ini akan terus ada selamanya.

Selain itu PLB juga ramah lingkungan dan hanya membutuhkan lahan yang sedikit. Sayangnya kondisi angin selalu berubah-ubah sehingga tidak bisa diandalkan dan membutuhkan biaya yang besar maupun dalam proses pembuatan maupun perawatannya. 

7. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 

PLTD atau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel adalah sumber energi  listrik yang mengandalkan mesin diesel dengan bahan bakarnya berupa solar. Mesin diesel ditemukan pada tahun 1892 yakni oleh Rudolf Diesel. Sayangnya pembangkit listrik ini tidak bisa digunakan dalam skala besar.

Pembangkit listrik jenis ini ada di Kabupaten Natuna, Kabupaten Anambas, Kabupaten Lingga, Kabupaten Bintan, dan di Kabupaten Karimun. Keunggulan dari PLTD antara lain efisien pada setiap beban dan bahan bakarnya mudah ditemukan serta hanya membutuhkan sedikit operator. 

8. Pembangkit Listrik Biomassa

Pembangkit Listrik Biomassa atau PLTBm adalah salah satu sumber energi yang baru saja dkembangkan. Bahan baku dari pembangkit ini adalah berasal dari limbah, biogas, kayu, tanaman energi misalnya rami, kedelai, dan jagung.

Kelebihan yang ditawarkan oleh pembangkit listrik ini adalah hanya menghasilkan sedikit limbah organik, mengurangi efek rumah kaca bahkan dapat meminimalisir polusi. Sayangnya bahan bakunya masih terbatas serta mahalnya biaya produksi. Salah satu daerah di Indonesia yang menggunakan pembangkit listrik ini adalah di desa Wajok Hulu, Kabupaten Siantan.

9. Pembangkit Listrik Tenaga Biogas

Pembangkit Listrik Tenaga Biogas disingkat menjadi PLTBg adalah salah satu alternatif untuk menghasilkan listrik yang mengandalkan limbah yang diolah kembali. Limbah tersebut umumnya berasal dari limbah cair kelapa sawit.

Dengan menggunakan sumber energi ini kita dapat menekan polusi dan mengurangi emisi rumah kaca karena tidak menghasilkan limbah dan ramah lingkungan. 

Sayangnya sistem yang digunakan dalam pembangkit listrik ini tidak efisien dan memerlukan biaya yang besar. Daerah yang menggunakan PLTBg adalah esa Jangkang, Kecamatan Dendang, Kabupaten Belitung Timur dan dikelola oleh anak perusahaan  PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) yakni AANE.