8 Jenis Pengangguran dan Penyebabnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengangguran adalah orang-orang yang sedang mencari kerja dan juga tidak bekerja. Serta pengangguran juga ada beberapa jenis yang berdasarkan faktor penyebab dia menganggur.

Jika diperhatikan secara mendalam lagi, ternyata pengangguran tidak hanya sebatas orang yang belum berkerja maupun sedang mencari kerja saja. Tetapi juga ternyata orang yang telah mendapat kerja tetapi belum mulai bekerja pun bisa dianggap sebagai pengangguran.

Sebenarnya ada beberapa masalah yang menyebabkan pengangguran bisa terjadi. Dari penyebab pengangguran itulah, muncul yang namanya jenis-jenis pengangguran berdasarkan faktor penyebabnya, seperti berikut?

Jenis-jenis Pengangguran

Berikut adalah beberapa Jenis-jenis dari pengangguran menurut faktor penyebabnya, yaitu:

1. Pengangguran Friksional

Jenis pengangguran pertama adalah friksional yang berarti bahwa terjadinya kesenjangan antara tenaga kerja dan lapangan dari pekerjaan. Kesenjangan yang terjadi dalam waktu, informasi, dan jarak.

Pengangguran friksional terjadi karena akibar dari adanya kesulitan dalam mempertemukan pemberi kerja dengan pencari kerja. Misalnya dibutuhkan waktu lebih bagi pemberi kerja untuk menyeleksi tenaga kerja yang akan diperkerjakan di perusahaannya.

Sedangkan, tenaga kerja pun juga membutuhkan waktu untuk memilih dan mencari lowongan kerja yang tepat dengan kemampuan yang dimiliki serta dapat mampu memberikan fasilitas yang baik.

Selain itu pengangguran friksional merupakan pengangguran normal yang sering terjadi, dibandingkan dengan jenis pengangguran lainnya. Hal ini karena pengangguran friksional merupakan pengangguran yang bersifat sementara.

Contohnya adalah guru honorer memutuskan berhenti untuk pindah ke pekerjaan pendidikan lainnya, karena biar mendapatkan gaji yang lebih baik.

2. Pengangguran Struktural

Jenis pengangguran kedua yaitu struktural yang memiliki arti bahwa pengangguran ini bisa terjadi karena adanya perubahan struktur dalam perekonomian. Perubahan inilah yang menimbulkan terjadinya pengangguran struktural, karena perusahaan jadinya membutuhkan tenaga kerja dengan jenis dan ketrampilan yang berbeda.

Karena ketrampilan dari tenaga kerja menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja yang telah berubah struktur.

Penyebab lainnya adalah karena adanya teknologi yang canggih, sehingga menyebabkan tenaga kerja pun perlu untuk mempelajari teknologi tersebut agar dia bisa tetap bekerja.

Pengangguran struktural merupakan jenis pengangguran yang sulit untuk dihadapi karena membutuhkan waktu yang relatif lama dan dana yang besar, dibandingkan dengan jenis pengangguran lainnya.

Contohnya adalah seorang pekerja pabrik menganggur karena pabriknya sekarang memiliki teknologi yang canggih, sedangkan tidak bisa menggunakannya karena kurangnya ketrampilan.

3. Pengangguran Musiman

Jenis pengangguran ketiga yaitu musiman dimana pengangguran ini terjadi karena pergantian musim. Sebab ada jeda pekerjaan dalam terjadinya pergantian musim ke musim lainnya.

Pengangguran ini biasanya terjadi di sektor pertanian. Karena setelah masa panen sampai musim tanam, petani jadi tidak bekerja. Karena membutuhkan jeda waktu untuk masa panen dan musim tanam bagi petani.

Contohnya adalah petani yang menganggur setelah masa panen atau kemarau.

4. Pengangguran Konjungtur atau siklis

Jenis pengangguran keempat adalah konjungtur yang berarti bahwa pengangguran ini sangat dipengaruhi oleh naik turunnya kegiatan ekonomi di suatu negara. Misalnya jika terjadi resesi atau depresi maka pemberi kerja akan memutuskan hubungan kerja dengan tenaga kerjannya.

Jadi jika ada kemunduran dalam ekonomi suatu negara, maka akan mengakibatkan daya beli masyarakat menjadi menurun. Karena itulah kegiatan ekonomi pun menjadi terhambat, sehingga perusahaan pun merugi dan mengakibatkan perusahaan dapat memberhentikan tenaga kerjanya.

Contohnya karyawan yang di PHK karena perusahaannya sedang mengalami kerugian akibat perekonomian negara yang buruk.

5. Pengangguran Teknologi

Jenis pengangguran kelima adalah pengangguran teknologi dimana hal ini terjadi karena perkembangan teknologi yang maju, sehingga teknologi tersebut bisa menggantikan pekerja pada sebuah bidang tertentu.

Contohnya adalah karyawan las mobil yang di phk karena tempat dia bekerja lebih memilih menggunakan robot untuk mengelas mobil dibandingkan dia.

6. Pengangguran Terbuka

Jenis pengangguran keenam adalah pengangguran terbuka yang berarti bahwa adanya situasi dimana orang tersebut sedang mencari kerja dan tidak bekerja. Hal ini bisa terjadi karena lapangan kerja tidak sesuai dengan ketrampilan dan latar belakang dari pencari kerja tersebut.

Contohnya adalah sarjana pertanian yang menganggur karena lapangan kerja tidak sesuai dengan ketrampilannya.

7. Pengangguran Setengah Menganggur

Jenis pengangguran ketujuh adalah pengangguran setengah menganggur. Hal ini bisa terjadi karena seseorang sangat kurang dalam berbagai aspek kategori seperti upah, jam kerja, produktivitas, dan jenis pekerjaan yang sangat rendah.

Contohnya adalah pekerjaan bangunan yang menganggur setelah pekerjaan proyek selesai, dan dia akan menunggu pekerjaan berikutnya.

8. Pengangguran Terselubung

Jenis pengangguran kedelapan dan terakhir adalah pengangguran terselubung, dimana hal ini bisa terjadi kerena tidak sesuai nya kemampuan dan bakat pekerja. Sehingga mengakibatkan terpengaruhnya produktivitas dan penghasilan yang rendah dari pekerja tersebut.

Dalam pengertian sederhananya yaitu pengangguran yang terjadi karena lowongan kerja yang seusai bidang kemampuan pekerja sangat sedikit. Sehingga membuat pekerja itu pun bekerja di luar bidang dari kemampuan dan latar belakang pendidikannya.

Contohnya adalah sarjana hukum bekerja sebagai admin, karena tidak adanya lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.

Penyebab Pengangguran

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pengangguran, seperti berikut:

Penyebab ini bisa terjadi karena jumlah pencari kerja lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lapangan pekerjaan. Karena banyaknya pencari kerja yang lulus sarjana dan pencari kerja lulusan SMA/SMK maupun SMP yang siap bekerja dan juga memiliki peluang yang sama pula untuk mendapatkan pekerjaan sesuai kemampuannya.

Sehingga menyebabkan persaingan yang ketat untuk mendapatkan pekerjaan, sedangkan lapangan kerja pun terbatas di negara tersebut. Sehingga menyebabkan orang yang tidak mendapat kerja pun menjadi pengangguran.

  • Masyarakat Tidak Memiliki Keterampilan dan Tingkat Pendidikan Rendah

Dalam melamar pekerjaan pastilah perusahaan akan menetapkan persyaratan untuk dipenuhi oleh pencari kerja. Misalnya pelamar harus minimal lulusan S1 dan melampirkan bukti ijazah serta mempunyai kemampuan khusus tertentu.

Maka dari itu, pencari kerja yang tidak memenuhi persyaratan yang diajukan, akan membuat dia tereliminasi dari lamaran pekerjaan tersebut. Sehingga untuk memenuhi persyaratan itu, haruslah mempunyai kemampuan khusus maupun tingkat pendidikan yang memadai untuk bisa diterima di perusahaan tersebut.

  •  Kemajuan Teknologi Menggantikan Manusia

Penyebab pengangguran berikutnya adalah perkembangan teknologi. Dimana dengan majunya teknologi maka peran manusia dapat digantikan oleh teknologi tersebut. Sehingga kesempatan mendapat pekerjaan pun mengecil. Karena dengan menggantikan peran manusia dan teknologi dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan murah bagi perusahaan.

Karena itulah banyak perusahaan yang mengurangi tenaga kerja dan menggantikannya dengan teknologi. Hal inilah yang menyebabkan pengangguran di suatu negara menjadi tinggi.

  •  Tenaga Kerja Tidak Dimanfaatkan dengan Seimbang

Penyebab yang selanjutnya adalah karena perusahaan yang besar dan terpandang pun pasti memiliki persyaratan bagi pencari kerja yang tinggi pula. Sehingga orang yang berada di kota yang memiliki apapun, pasti dapat menyesuaikan dengan persyaratan tersebut. Karena orang kota pastinya memiliki ketrampilan yang baik dan pendidikan yang tinggi pula.

Berbeda dengan orang/pencari kerja di desa, karena di desa pun sudah pasti serba terbatas dan lapangan kerja pun terbatas. Karena orang desa lebih memilih menjadi petani, dibandingkan dia menambah skill kemampuan. Hal inilah yang membuat orang desa sulit mendapat pekerjaan yang baik dikota. Karena kurangnya skill kemampuan dan pendidikan yang terbatas pula. Sehingga menyebabkan banyak pengangguran di suatu negara.

  • Harapan Terlalu Tinggi Untuk Tenaga Kerja

Dengan tingginya persyaratan yang dipatok dan sulitnya persyaratan tersebut. Sehingga harapan yang terlalu tinggi dari perusahaan inilah, yang menyebabkan orang yang tidak memiliki ketrampilan serta tingkat pendidikan yang rendah sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Hal inilah yang membuat banyak pengangguran, karena tingginya harapan perusahaan bagi pencari kerja.

  •  PHK

Penyebab pengangguran selanjutnya adalah PHK atau pemutusan hubungan kerja. Dimana hal ini terjadi karena perusahaan ingin menstabilkan kondisi perusahaan dari kerugian yang dialami perusahaan, sehingga dapat mengakibatkan perusahaan itu bangkrut jika tidak di stabilkan.

PHK ini biasanya terjadi karena perusahaan ingin menstabilkan kondisi dengan cara memecat karyawan dalam jumlah besar. Sehingga mengakibatkan banyak pengangguran. Seperti kejadian yang banyak di lihat pada masa pandemi seperti ini.

  •  Kemiskinan

Dimana dapat dilihat bahwa pengangguran menyebabkan kemiskinan, dan kemiskinan pun dapat mengakibatkan pengangguran. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Karena biasanya warga yang miskin pasti tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi pula, seperti kuliah. Hal inilah yang menyebabkan pencari kerja yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi, sulit untuk mendapatkan kerja.

Karena biasanya perusahaan memiliki persyaratan yang sulit bagi pencari kerja yang tidak mempunyai kemampuan dan pendidikan yang tinggi. Sehingga menyebabkan orang yang tidak memiliki pendidikan tinggi memilih untuk menganggur.

Dampak Pengangguran

Berikut ini adalah dampak pengangguran bagi suatu negara, yaitu:

  • Daya Beli Menurun

Dampak pengangguran adalah menurunnya daya beli masyarakat. Karena dengan banyaknya pengangguran membuat tingkat pertumbuhan ekonomi menurun, sehingga daya beli masyarakat pun menurun. Daya beli yang berkurang inilah yang membuat permintaan barang di pasar berkurang. Sehingga inventasi dan pertumbuhan ekonomi pun ikut menurun.

  • Mengurangi Pendapatan Negara

Pengangguran yang banyak membuat pendapatan negara pun berkurang dari segi pajak. Karena ekonomi negara akan menurut jika masyarakat tidak mempunyai perkerjaan dan pendapatan. Hal inilah yang membuat masyarakat tidak bisa membayar pajak kepada negara.

  • Menurunnya Tingkat Kemakmuran Suatu Negara

Pengangguran yang banyak pastinya akan mempengaruhi pendapatan nasional suatu negara. Karena pendapatan per kapita akan menurun jika jumlah pengangguran pun banyak. Hal inilah yang membuat tingkat kemakmuran di suatu negara menurun, jika masyarakat pun tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan yang rendah.

  • Beban Psikologis

Jika seseorang kelamaan mengangggur akan menyebabkan psikologis pun terganggu. Hal ini bisa terjadi karena seseorang yang menganggur akan tertekan karena belum mendapat pekerjaan dan juga akan mendapat tekanan sosial dari lingkungan setempat, berupa ejakan dan hinaan. 

  • Meningkatkan Angka Kriminalitas

Seseorang yang menganggur pastinya tidak memiliki penghasilan, hal ini lah yang membuat orang dapat berbuat jahat untuk mendapatkan uang.

Beberapa tindakan kriminal seperti mencuri, penjambretan, penipuan, perampokan, dan pembunuhan, pastinya tidak lepas dari namanya faktor ekonomi. Maka dari itu dengan tingginya pengangguran di suatu negara, maka tingkat kriminalitas pun akan ikut tinggi.

  • Dapat Memunculkan Konflik Warga Negara dengan Pemerintah

Dengan tingginya pengangguran ternyata bisa membuat warga negara berkonflik dengan pemerintah. Konflik ini bisa terjadi karena masyarakat tidak lagi percaya terhadap pemerintah, karena mereka merasa pemerintah gagal dalam membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Sehingga membuat masyarakat krisis kepercayaan kepada pemerintah yang berujung pada konflik antara warga negara dengan pemerintahan.

  • Meningkatnya Konflik dalam Rumah Tangga

Pengangguran juga ternyata dapat menyebabkan konflik dalam rumah tangga. Karena pengangguran tentu saja membuat pendapatan dan penghasilan berkurang.

Padahal kebutuhan rumah tangga sangatlah banyak yang harus di penuhi setiap hari. Hal inilah yang membuat konflik dalam rumah tangga, yang juga bisa berujung pada perceraian.

fbWhatsappTwitterLinkedIn