Daftar isi
Keindahan dan keunikan alam yang kita jumpai seperti sungai, gumuk pasir, batu karang dan sebagainya tak lepas dari proses sedimentasi. Sedimentasi adalah proses pengendapan material akibat terjadinya erosi, bisa terjadi di tempat-tempat tertentu. Erosi ini bisa disebabkan oleh angin, air atau gletser yang akhirnya membentuk batuan baru yang disebut sedimen.
Hasil proses sedimentasi juga berbeda-beda, tergantung sedimentasi tersebut dihasilkan oleh angin, air atau gletser, dan juga letak terjadinya sedimentasi. Endapan-endapan hasil sedimentasi tersebut membentuk batuan baru yang terdiri dari komponen abiotik yaitu tanah dan pasir yang asalnya dari proses pengikisan dan pelapukan yang terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Sedimentasi bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu sedimentasi yang terjadi penyebabnya dan berdasarkan letak terjadinya. Sedimentasi berdasarkan penyebabnya atau bisa juga dikatakan berdasarkan tenaga pengangkutnya terbagi atas 3 jenis yaitu:
- Sedimentasi Aquatis
- Sedimentasi Aeolis
- Sedimentasi Glasial
Sedangkan berdasarkan tempat terjadinya atau letak di mana sedimentasi terjadi, terbagi 5 jenis yaitu:
- Sedimen Teristis
- Sedimen Fluvial
- Sedimen Limnis
- Sedimen Marine
- Sedimen Lakustris
Proses Sedimentasi
Proses sedimentasi yang membentuk endapan dan menciptakan bentuk batuan baru juga turut membentuk permukaan bumi. Salah satu contoh sedimentasi yang paling sederhana yaitu lanau yang terbawa ke aliran sungai, lanau adalah butiran penyusun batuan yang memiliki ukuran di antara pasir dan lempung.
Proses tersebut yang terus-menerus dalam jangka waktu yang lama akan membuat material menumpuk di suatu tempat, terkubur dan menjadi batu pasir melalui litifikasi.
Proses sedimentasi pasti melalui proses yang panjang, ada dua proses sedimentasi yaitu proses geologis dan proses yang dipercepat untuk mempersingkat sedimentasi. Biasanya proses sedimentasi yang dipercepat berkaitan dengan produksi batu-batuan.
Proses sedimentasi geologis urutannya berturut-turut yaitu pelapukan, erosi, transportasi dan terakhir deposisi (pengendapan). Jenis sedimentasi sendiri terbagi dua yaitu berdasarkan prosesnya dan tempat terjadinya endapan. Berikut ini adalah jenis-jenis sedimentasi beserta penjelasannya.
Jenis Sedimentasi Berdasarkan Proses Endapan
Berdasarkan penyebabnya atau bahan pengangkut materialnya, jenis sedimentasi dikategorikan menjadi 3 yaitu:
1. Sedimentasi Akuatis
Sedimentasi akuatis atau sedimentasi air sungai merupakan pengendapan yang disebabkan arus air yang membawa material. Pengendapan terjadi saat arus air lemah, itulah mengapa sedimentasi akuatis biasanya terjadi pada aliran-aliran sungai yang memiliki arus air lemah.
Jenis sedimen akuatis menciptakan bentuk-bentuk tertentu, misalnya bentuk sungai yang berkelok dan juga delta, delta adalah endapan sedimen yang berada di tengah sungai dan menjadi daratan.
2. Sedimentasi Aeolis
Sedimen Aeolis adalah sedimentasi yang disebabkan oleh angin yang membawa material, hasil sedimen angin yang mudah dijumpai yaitu gumuk pasir dan bukit pasir, biasanya banyak terjadi di pantai atau padang pasir.
Gumuk pasir disebut juga dengan sand dune, jika dilihat dari letaknya juga termasuk dalam sedimentasi teristris, yaitu sedimentasi yang terjadi di daratan.
3. Sedimentasi Glasial
Sedimentasi glasial disebut juga sedimentasi gletser, sedimentasi ini disebabkan oleh es. Proses terjadinya di musim semi saat es mulai mencair dan terjadi pengikisan gletser yang turun dan membawa material ke lokasi yang lebih rendah.
Material yang dibawa oleh gletser antara lain moraine atau batu kerikil dan juga pasir, material-material tersebut turun ke bagian lereng dan mengendap di bagian lembah dan menyebabkan bentuk gletser yang tadinya seperti huruf V menjadi seperti huruf U.
Sedimen glasial menghasilkan 4 bentuk pengendapan yaitu:
- Oscar: yaitu sedimen berbentuk punggung sempit dan panjang
- Till Plain: Sedimen berbentuk daratan
- Drumlin: Sedimen berbentuk bukit kecil
- Kame: Sedimen berbentuk dataran tinggi
Jenis Sedimentasi Berdasarkan Lokasi Endapan
Sedimentasi berdasarkan tempat atau letak hasil endapan, dikategorikan menjadi 5 jenis, yaitu:
1. Sedimentasi Teristris
Sedimentasi teritris terjadi di daratan atau dataran banjir serta di wilayah pantai berpasir. Terjadinya sedimentasi ini disebabkan angin yang membawa material.
2. Sedimentasi Fluvial
Sedimentasi fluvial terbentuk di dasar sungai, sedimentasi ini menyebabkan pendangkalan pada sungai, sedimentasi fluvial terjadi akibat arus air yang membawa material dan menumpuk di dasar sungai.
Sedimentasi ini hasilnya bisa berupa pasir, batu giling, krikil serta lumpur. Sedimentasi inilah yang membuat daerah di muara sungai sering mengalami banjir.
Hasil sedimen fluvial sering dimanfaatkan menjadi bahan bangunan, seperti pasir, krikil dan batu. Itulah mengapa banyak sungai-sungai yang tidak berarus deras banyak yang dijadikan tempat penambangan oleh warga di sekitarnya.
3. Sedimentasi Limnis
Sedimentasi limnis adalah sedimentasi yang tempat pengendapannya di rawa-rawa atau danau. Sedimentasi limnis diakibatkan material yang dibawa oleh air danau kemudian membuat endapan. Salah satu contoh hasil sedimentasi ini adalah tanah tuff.
4. Sedimentasi Marine
Sedimentasi marine disebut juga sedimentasi air laut, pengendapan sedimentasi marine disebabkan material yang dibawa oleh gelombang air laut dan pasang surut air laut. Tempat terjadinya pengendapan ada di laut.
Air laut yang pasang membawa material kemudian saat surut material-material tersebut mengendap, pengendapan yang terus-menerus dan menumpuk inilah yang membuat endapan naik ke permukaan laut sehingga membentuk daratan kecil atau tumpukkan karang.
5. Sedimen Lakustris
Jika sedimentasi limnis terjadi di permukaan atau tepian danau, sedimentasi lakustris terjadi di dasar danau.
Sedimentasi ini juga disebut endapan lakustris, yaitu batuan-batuan sedimen yang terbentuk di dasar danau, proses pengendapan ini terjadi sangat lama.
Endapan laskustris dapat terbentuk di semua danau, baik di danau glasial, danau kawah, danau rift graben dan oxbow lake.