Akibat dari adanya proses pelapukan dan erosi akan menghasilkan materi yang bisa terangkut oleh aliran air maupun angin yang merupakan salah satu tenaga eksogen dalam pembentukan muka bumi.
Material yang terbawa tersebut yaitu dapat berupa pasir, lumpur, maupun tanah yang akan mengendap di suatu tempat sesuai dengan karakteristik media pengangkutnya. Apabila aliran air yang mengalir deras atau kekuatan angin yang sangat kencang, maka materi tersebut akan terendapkan di tempat yang jauh dari tempat asal terjadinya erosi maupun pelapukan.
Pengendapan tersebut akan berlangsung secara bertahap, sehingga membentuk sebuah sedimen yang berlapis-lapis dan dengan proses seperti inilah yang turut berpengaruh dalam membentuk muka Bumi.
Penyebab Pembentukan Muka Bumi
Proses pengendapan atau sedimentasi akan menghasilkan bentuk bentang alam yang ada di permukaan bumi. Pengendapan merupakan sebuah proses terbawanya suatu material hasil dari pengikisan dan pelapukan yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti air, gletser, atau angin ke suatu wilayah yang kemudian akan mengendap.
Jika semua batuan hasil pelapukan dan pengikisan tersebut diendapkan, maka lama kelamaan akan membentuk sebuah batuan sedimen yang menjadi salah satu batuan pembentuk muka bumi yang kita tinggali.
Berbagai bentuk bentang alam yang terbentuk dari adanya proses pengendapan menjadi salah satu bukti apabila proses pengendapan sangat mempengaruhi bentuk muka bumi. Proses pengikisan dan pelapukan yang terjadi akan menghasilkan suatu materi yang akan terangkut oleh aliran air maupun kekuatan angin yang bisa berupa lumpur, tanah, atau pasir.
Material yang terangkut tersebut akan mengendap dalam suatu tempat yang sesuai dengan karakteristik media pengangkutnya secara bertahap yang akan terendapkan di tempat yang jauh dari tempat awal mula terjadinya pengikisan atau pelapukan tersebut.
Bentuk Muka Bumi yang Terbentuk dari Pengendapan
- Delta
Delta yang biasanya terbentuk di muara sungai, merupakan salah satu bentuk muka bumi yang menjadi sebuah tempat pertemuan antara sungai dengan lautan. Pada saat aliran sungai mendekati lautan, maka arusnya akan melemah karena adanya pengaruh dari gelombang laut, sehingga material yang terbawa oleh aliran arus sungai akan mengendap di lokasi ini dan membentuk sebuah delta.
Delta yang berkembang luas akan mampu untuk menyatu dengan daratan sehingga akan menambah luas daratan. Apabila dilihat dari bentuk fisiknya, maka terdapat beberapa bentuk delta, yaitu delta kaki burung, delta busur segitiga (kipas), dan delta kapak.
- Kipas Aluvial
Salah satu kenampakan alam ini biasanya terbentuk di kaki-kaki gunung dimana pada tempat ini telah terjadi perubahan kemiringan dari pegunungan ke daratan, sehingga energi pengangkutnya yang berupa air akan melemah dan akhirnya material hasil erosi tersebut dapat terendapkan.
Materi yang terendapkan tersebut merupakan sebuah aluvium halus yang umumnya terbentuk di antara lembah yang sangat curam dan juga sempit.
- Tanggul Alam
Tanggul alam merupakan kenampakan alam yang terbentuk dari endapan pada saat waktu terjadi banjir, akibatnya material-material yang berasal dari air sungai akan meluap di kanan kiri sungai.
Ketika banjir telah mereda, maka material tersebut akan terendapkan di kanan kiri sungai dan lama-kelamaan akan semakin tinggi, sehingga menyerupai sebuah tanggul.
- Dataran Banjir
Dataran banjir adalah sebuah dataran rendah yang berada di kanan kiri sungai yang terbentuk akibat adanya material hasil dari pengendapan banjir aliran sungai. Ketika pada saat banjir datang, maka air akan meluap ke kanan kiri alur sungai.
Luapan air ini akan membawa material-material sedimen yang kemudian akan diendapkan di kanan kiri sungai dan proses ini dapat berlangsung secara lama, hingga terbentuklah suatu dataran banjir.
- Meander
Meander merupakan salah satu bentuk sungai yang khas dengan kelokan yang biasanya terbentuk dari adanya pengendapan. Sungai ini banyak terdapat di bagian tengah suatu DAS yang bahkan akan mendekati sebuah hilir, namun proses pembentukannya biasanya dimulai di bagian hulu.
Meander mempunyai volume air di bagian hulu yang sangat kecil, yang mengakibatkan tenaga yang terbentuk pun sangat kecil pula. Oleh karenanya, pada bagian sungai akan mencari rute yang paling mudah untuk dilalui, yaitu materi batuan yang tidak resisten.
Pada bagian tengahnya, aliran air akan mulai melambat karena relief yang datar dan disinilah pembentukan meander mulai nyata. Proses meander ini biasanya terjadi di tepi sungai baik bagian dalam maupun luar lekukan sungainya.
Bagian sungai yang mempunyai alirannya yang cepat akan terjadi pengikisan, sedangkan di bagian lain dari tepi sungai yang alirannya lambat akan terjadi sebuah pengendapan. Pembentukan meander ini memakan waktu yang terbentuk dari adanya proses yang berlangsung secara terus-menerus.
- Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake)
Oxbow lake adalah salah satu bentuk muka bumi yang terbentuk akibat adanya proses sedimentasi yang terjadi pada lekukan sisa sungai meander. Material-material sedimen yang terangkut oleh aliran sungai ini akan diendapkan pada bagian luar cekungan sungai.
Proses ini akan berlangsung secara terus-menerus dalam kurun waktu yang lama, sehingga mengakibatkan material sedimen akan memotong alur sungai dan alur sungai pun akan berubah menjadi lurus. Sementara itu, cekungan alur sungai yang terpotong akan membentuk sebuah genangan air menjadi danau.
- Tombolo dan Spit
Tombolo dan spit merupakan kenampakan alam hasil dari adanya sebuah proses sedimentasi di pantai. Tombolo merupakan suatu endapan material sedimen yang menghubungkan antara daratan dengan pulau kecil, sedangkan spit merupakan sebuah endapan material sedimen laut pada bagian ujung tanjung.
Di Indonesia sendiri, kenampakan tombolo dan tanjung ini banyak dijumpai di Pulau Bali. Wilayah yang sempit, seperti Jimbaran merupakan salah satu contoh tombolo yang menghubungkan antara Pulau Bali dengan pulau kecil di bagian selatan.
- Gumuk Pasir
Gumuk pasir merupakan bentang alam hasil dari adanya pengendapan yang terbawa oleh angin. Bentang alam ini kebanyakan dapat terbentuk di pantai maupun di gurun berpasir.
Gumuk pasir terbentuk karena adanya akumulasi antara pasir yang cukup banyak dengan tiupan angin yang kuat sehingga pasir akan terangkut dan kemudian akan terendapkan pada suatu tempat dan membentuk sebuah gumuk pasir.