Kelebihan dan Kekurangan Pajak Pertambahan Nilai yang Harus dipahami

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mengungkit pajak memang akan dalam bahasannya. Terdapat banyak jenis pajak. Salah satunya yaitu pajak pertambahan nilai. Pajak ini dikenal dengan sebutan singkat PPN. Berikut akan dibahasa mengenai pajak pertambahan nilai beserta kelebihan dan kekurangannya.

Pajak pertambahan nilai merupakan jenis pajak langsung. Pajak ini dikenakan wajib ketika barang atau jasa telah ada di tangan konsumen. Pajak ini sejatinya memang memudahkan konsumen karena tidak melibatkan pembayaran secara mandiri. Pajak ini pula memiliki keunggulan yaitu pajak ini tidak akan mudah untuk dilewati.

Karena setiap barang atau jasa mengandung jasa, konsumen tidak dapat melewatinya begitu saja. Kegiatan transaksi luar negeri dan atau dalam negeri juga dikenakan PPN. Dengan adanya pajak ini, kegiatan tersebut dapat diawasi secara resmi dan menghalang kegiatan transaksi ilegal.

Pajak pertambahan nilai juga memberikan manfaat pada keselarasan rotasi perdagangan dalam dan luar negeri. Selain itu, PPN juga meminimalisir double tax, artinya pajak yang dibayarkan akan sesuai tarif yang ada, tidak lebih dan tidak kurang.

Walau memudahkan warga negara, pajak ini pula memiliki beberapa minus. Tarif PPN yang ada biasanya tergolong tinggi. Dalam hal ini bisa membebankan individu terhadap barang/jasa yang ada. Tarif PPN juga akan mengikuti situasi dan kondisi pasar publik, artinya dapat berubah sewaktu-waktu.

Dengan adanya tarif yang dapat berubah tersebut menyebabkan kenaikan pada harga-harga di kalangan publik. Tentunya ini akan menurunkan kemampuan transaksi masyarakat. Pajak ini juga akan berpengaruh terhadap badan usaha yang dijalankan. Semakin besar tarif pajak PPN yang berlaku, semakin sedikit proses produksi yang dilakukan.   

fbWhatsappTwitterLinkedIn