Kelenjar Prostat : Anatomi, Fungsi, dan Gangguannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kelenjar prostat adalah salah satu organ pada sistem reproduksi pria yang berperan vital untuk kelangsungan hidup dan fungsi tubuh. Organ yang ada pada panggul, berukuran kecil, dan bertekstur lunak ini tidak terdapat pada tubuh dan sistem reproduksi wanita.

Letak kelenjar prostat di dalam tubuh pria tepatnya ada di bawah kandung kemih dan bekerja sama dengan testis, skrotum, serta penis sebagai anatomi seksual. Kelenjar yang besarnya menyerupai kacang kenari dan berbobot 20-30 gram ini berada di antara kandung kemih serta penis.

Jaringan ikat mengelilingi kelenjar prostat dengan banyak serat otot polos sehingga organ ini memang memiliki elastisitas tinggi. Untuk mendalami lebih jauh tentang kelenjar prostat, berikut adalah penjelasan baik dari segi anatomi, fungsi, gangguan yang berisiko terjadi, maupun penanganan gangguan tersebut.

Anatomi Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat merupakan organ yang mengelilingi saluran kemih dengan lokasi tepat di bawah kandung kemih. Walau organ ini hanya ada di dalam tubuh pria, banyak pria sendiri belum terlalu tahu dan menyadari seperti apa bentuk, letak, dan struktur anatomi kelenjar prostat; berikut penjelasannya.

  • Zona Sentral

Central zone atau zona sentral adalah bagian yang meliputi adanya saluran prostat, saluran mani, maupun vesikula seminalis (dua kelenjar yang ada di sepanjang bagian belakang dasar kandung kemih dan hanya ada pada organ tubuh pria). 25% dari berat seluruh kelenjar prostat berada pada zona yang juga disebut dengan lobus medianus ini.

  • Zona Perifer

Peripheral zone atau zona perifer adalah bagian yang umumnya diperiksa oleh dokter ketika pemeriksaan colok dubur dilakukan. Dokter akan meraba bagian kelenjar prostat satu ini untuk memastikan apakah pasien memiliki gangguan kelenjar prostat tertentu.

70% dari berat seluruh kelenjar prostat berada pada zona perifer, namun bagian ini juga yang paling berpotensi mengalami masalah kesehatan. Jika terdapat infeksi kelenjar prostat maupun kasus peradangan, zona ini yang paling mudah terkena gangguan.

  • Zona Transisi

Transitional zone atau zona transisi adalah bagian dari kelenjar prostat yang tumbuh terus-menerus seiring pertambahan usia pria. Meski merupakan bagian paling dalam, zona ini yang juga paling rentan terhadap awal suatu penyakit prostat.

Bagian yang merupakan 10% dari seluruh berat kelenjar prostat ini paling berisiko terkena pembesaran prostat jinak atau BPH (Benign Prostatic Hyperplasia). BPH berpeluang lebih besar terjadi pada zona yang mengelilingi area atas uretra ini karena pertumbuhannya yang terus terjadi.

  • Zona Anterior

Anterior zone atau zona anterior adalah bagian kelenjar prostat yang ada paling luar. Jaringan otot dan fibrous merupakan pembentuk zona yang juga disebut dengan istilah zona fibromuskular anterior ini.

Fungsi Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat mengatur sejumlah fungsi tubuh dan berikut ini adalah deretan fungsi kelenjar prostat yang dapat dipahami.

1. Mendukung Kinerja Hormon Testosteron

Fungsi kelenjar prostat paling utama salah satunya adalah sebagai penunjang hormon pria, yakni yang disebut dengan hormon testosteron. Hormon ini dapat bekerja dengan normal dan optimal berkat keberadaan kelenjar prostat, begitu juga dengan hormon dihidrotestosteron atau DHT.

2. Menghasilkan Cairan Alkali Pelindung Sel Sperma

Peran kelenjar prostat di dalam tubuh pria termasuk pula sebagai penghasil cairan alkali yang di dalamnya ada kandungan sel sperma. Cairan tersebut sangat vital sebagai pelindung sperma dari pencampuran dengan bakteri penyebab infeksi dan radang.

Pria saat ejakulasi akan mengeluarkan air mani di mana air mani terbentuk dari produksi cairan alkali ini. Disebut sebagai pelindung sel sperma dan sistem urinaria karena cairan tersebut mengandung antibodi dan memberi nutrisi pada sel sperma agar gerakan menuju sel telur berjalan optimal.

3. Mengendalikan Aliran Urine

Fungsi kelenjar prostat juga sebagai pengendali aliran urine pada saluran kemih. Kelenjar prostat sangat berguna dalam proses sekresi prostat sehingga berbagai jenis bakteri atau kuman dapat dihalau dari saluran kemih agar tidak memicu infeksi.

Kontrol aliran urine yang baik juga dapat menurunkan risiko infeksi pada saluran kemih. Selain itu, peluang aliran urine untuk bercampur dengan sperma saat ejakulasi sedang terjadi juga dapat diminimalisir.

4. Memompa Sperma

Fungsi kelenjar prostat lainnya adalah sebagai pemompa sperma di mana proses pemompaan ini terjadi pada saat hubungan intim sedang dilakukan. Sel sperma yang kuat untuk menuju sel telur dan memicu pembuahan dalam rahim salah satunya ditentukan proses pemompaan oleh kelenjar ini.

5. Memroduksi Enzim Prostate Specific Antigen (PSA)

Enzim PSA memiliki fungsi penting sebagai pencair air mani, maka tugas kelenjar prostat untuk mengeluarkan enzim ini sehingga air mani yang penis keluarkan lebih cair. Kadar enzim PSA yang dihasilkan harus dalam kadar yang normal untuk menunjukkan bahwa kelenjar prostat baik-baik saja.

Enzim PSA dilepaskan oleh kelenjar prostat dalam kadar yang normal mampu membuat sel sperma bergerak aktif ke sel telur. Namun ada kalanya produksi enzim ini terlalu banyak, dan bila ini terjadi maka dapat menjadi suatu tanda awal kanker prostat.

6. Sebagai Titik Rangsang

Kelenjar prostat termasuk titik rangsang pria pada kemaluan yang belum juga banyak diketahui dan disadari oleh pria sendiri. Ereksi terjadi karena adanya kelenjar prostat, begitu pula saat ereksi dapat bertahan pada waktu melakukan hubungan intim dengan pasangan.

Gangguan Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat berpotensi mengalami gangguan kesehatan, dan berikut ini adalah berbagai jenis kondisi medis yang perlu diketahui dan diwaspadai oleh setiap orang.

1. Prostatitis

Prostatitis merupakan salah satu jenis gangguan kelenjar prostat karena pada kondisi ini kelenjar prostat mengalami radang yang bisa bersifat akut maupun kronis. Pada pria, kelenjar satu ini vital karena mendukung proses produksi sperma, maka bila kelenjar prostat terganggu, maka proses tersebut ikut bermasalah.

Umumnya, kondisi yang lebih umum terjadi pada pria usia 50 tahun ke bawah ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang biasanya diawali dari adanya infeksi menular seksual dan/atau infeksi saluran kencing. Sementara itu, prostatitis untuk kasus kronis umumnya merupakan perkembangan dari penyakit HIV, penyakit TBC, dan sarkoidosis yang berjalann lebih lambat.

Sejumlah gejala yang bisa terjadi pada kasus prostatitis dari yang bersifat ringan sampai berat adalah :

  • Sperma atau urine keluar bersama darah
  • Demam dan menggigil
  • Frekuensi buang air kecil meningkat atau justru menurun drastis
  • Area perut, testis, perinium, penis, dan pangkal paha terasa nyeri
  • Urine menguarkan bau tidak sedap disertai adanya busa dan warna lebih keruh
  • Melemahnya aliran urine saat buang air kecil
  • Mual dan muntah

Ketika urine mulai berdarah disertai ketidaknyamanan di area kelamin maupun panggul dan punggung bawah, maka ini menjadi tanda bahwa gangguan kelenjar prostat dalam bentuk peradangan sudah harus ditangani secara medis.

2. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

BPH atau Benign Prostatic Hyperplasia juga dikenal dengan sebutan pembesaran prostat jinak, yakni sebuah kondisi ketika prostat membesar, namun pembesaran ini bersifat jinak. Sangat berisiko terjadi pada pria usia sekitar 50-60 tahun ke atas, gejala pada masing-masing penderita bisa berbeda-beda, begitu pula dengan tingkat keparahannya.

Sebab utama kelenjar prostat membesar hingga kini belum diketahui jelas, namun usia pria yang semakin bertambah menjadi salah satu faktor penting. Pria yang semakin menua akan semakin mengalami ketidakseimbangan hormon seksual dan salah satu kondisi yang cukup meresahkan adalah pertumbuhan prostat secara terus-menerus pada sebagian besar pria.

Gangguan pembesaran prostat jinak umumnya ditandai dengan beberapa masalah seperti :

  • Inkontinensia urine
  • Terhambatnya aliran urine yang keluar saat buang air kecil
  • Buang air kecil harus mengejan
  • Sering buang air kecil di malam hari
  • Buang air kecil seperti kurang tuntas di akhir
  • Urine saat buang air kecil akan tersendat di awal namun di akhir saat sudah selesai justru terus menetes

Walau tidak terlalu berbahaya, BPH adalah suatu kondisi yang perlu diperiksakan ke dokter jika sudah mulai menyebabkan urine keluar bersama darah saat buang air kecil, urine tidak mau keluar sama sekali waktu buang air kecil, dan/atau buang air kecil selalu disertai rasa nyeri.

3. Kanker Prostat

Gangguan kelenjar prostat lainnya yang juga cukup serius dan dapat berkembang semakin parah adalah kanker prostat. Pria dengan usia 50 tahun ke atas paling berisiko mengalami kanker prostat yang diketahui umumnya dipicu oleh pola hidup tidak sehat, paparan zat kimia, hingga masalah obesitas.

Seperti kasus kanker pada umumnya, kanker prostat diketahui disebabkan oleh mutasi genetik di bagian sel di dalam kelenjar prostat dan rentan terjadi pada pria dengan usia yang semakin bertambah tua. Dari situ kemudian terbentuk sel abnormal yang disebut sel kanker yang semakin tumbuh dan berpotensi menjalar semakin luas.

Di awal, kanker prostat tidak menunjukkan gejala yang menonjol, namun seiring berkembangnya sel kanker maka gejala akan semakin terlihat dan bisa dirasakan, seperti :

  • Urine sulit atau lama keluar ketika buang air kecil
  • Frekuensi buang air kecil meningkat khususnya pada malam hari
  • Mengompol atau urine tidak sengaja keluar khususnya saat tertawa atau batuk-batuk
  • Usai buang air kecil kandung kemih terasa masih ada isinya
  • Buang air kecil disertai rasa nyeri

Tanda-tanda awal tersebut lebih sulit disadari, namun ketika penyebaran sel kanker sudah terjadi, biasanya hal ini berdampak buruk bagi berat badan yang mulai turun, urine dan sperma disertai darah, masalah ereksi, hingga panggul dan punggung yang terasa sakit.

Cara Menangani Gangguan Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat berperan vital bagi kelangsungan hidup pria, maka ketika salah satu atau lebih gangguan kelenjar prostat terjadi, pemeriksaan dan penanganan dapat segera dilakukan.

1. Penanganan Prostatitis

Untuk menangani prostatitis, pemeriksaan fisik perlu dilakukan sebagai tes awal, lalu dilanjutkan dengan tes urine, tes darah, tes urodinamik, hingga USG, CT scan, maupun pijat prostat jika memang diminta. Penanganan prostatitis untuk kasus yang masih ringan biasanya meliputi pemberian antibiotik, anti-inflamasi nonsteroid, dan/atau penghambat alfa.

Sedangkan jika kondisi prostatitis sudah pada tahan lebih serius, yakni adanya pembengkakan dan kesulitan buang air kecil, penderita perlu dipasangkan kateter. Langkah operasi juga menjadi solusi walau sangat jarang dialami; operasi bertujuan mengangkat prostat bila sudah sangat parah.

2. Penanganan Benign Prostatic Hyperplasia / BPH

Untuk menangani BPH, pemeriksaan colok dubur sangat disarankan sebagai tes awal, sebelum dilanjutkan dengan tes urine, USG prostat, tes darah, hingga kemungkinan tes pengukuran kadar antigen. Penanganan mandiri adalah yang paling umum dianjurkan oleh dokter, seperti tidak minum alkohol dan kafein, menghindari antihistamin dan dekongestan, dan tidak menahan buang air kecil.

Untuk tahap BPH lebih serius, pengobatan dokter yang bisa menangani gejala BPH adalah melalui konsumsi penghambat alfa yang memperlancar buang air kecil atau penghambat 5-alpha reductase yang memperkecil ukuran prostat. Jika kondisi jauh lebih berat, biasanya dokter akan menyarankan jalur operasi.

3. Penanganan Kanker Prostat

Untuk menangani kanker prostat, pemeriksaan berupa colok dubur dan tes darah pengukuran kadar protein PSA perlu dilakukan. Skrining lainnya juga penting, seperti USG kelenjar prostat, pemeriksaan MRI, maupun biopsi prostat agar lebih meyakinkan.

Pemeriksaan lebih mendetail akan menunjukkan hasil yang lebih akurat, seperti kanker sudah stadium I, II, III, atau IV. Penanganan paling sesuai pada kasus kanker prostat adalah operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar prostat, diikuti dengan radioterapi, kemoterapi, krioterapi, dan/atau terapi hormon.

Kelenjar prostat adalah bagian yang cukup jarang diperhatikan namun sebenarnya penting untuk dijaga kesehatannya sama seperti organ-organ dalam tubuh lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn