Bahasa Indonesia

Kerangka Berpikir: Pengertian, Jenis, Manfaat, Contoh

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kerangka berpikir sering dipakai penulis saat mengerjakan tulisannya, baik dalam bentuk buku ataupun artikel. Tulisan untuk penelitian juga menggunakan kerangka berpikir. Kerangka berpikir merupakan landasan dasar untuk suatu topik.

Kerangka berpikir merupakan sebuah gambaran atau model berbentuk konsep untuk memaparkan hubungan antar variabel. Sehingga kerangka berpikir perlu diimplementasikan berbentuk skema ataupun diagram buat menjelaskan variabel datanya.

Pengertian Kerangka Berpikir Menurut Ahli

Menurut pengertiannya, kerangka berpikir memiliki perspektif yang berbeda-beda. Sehingga memiliki pemahaman dan pengertian yang beragam namun tetap memiliki tujuan yang sama. Berikut beberapa pengertian kerangka berpikir menurut ahli.

  • Uma Sekaran (1992)

Bagi Uma Sekaran, kerangka berpikir merupakan gambaran untuk menjelaskan secara kosentual hubungan teori dalam sebuah penelitian serta mengidentifikasi beragam masalah untuk dijadikan perumusan seberapa pentingnya suatu riset diproses dan diselesaikan.

  • Polancik (2009)

Menurut Polancik, kerangka berpikir merupakan diagram yang berfungsi sebagai runtutatn logika sistematika tema suatu tulisan. Polancik menyatakan ini buat kepentingan penelitiannya.

Sehingga kerangka berpikir dibuat berlandaskan pertanyaan suatu penelitian. Dari pertanyaan itulah selanjutnya digambarkan sebuah himpunan, ataupum konsep.

  • Suriasumantri (1986)

Bagi Suriasumantri, kerangka berpikir merupakan sebuah penjelasan untuk memberikan memaparkan guna menyusun semua gejala dalam suatu penelitian. Dilanjutkan dengan menjadikannya objek penyelesaikan mengenai kriteria yang sudah dibuatkan.

  • Sugiyono

Sedangkan menurut Sugiyono, kerangka berpikir merupakan sebuah model konseptual yang bisa dimanfaatkan menjadi teori yang berkaitan dengan beragam faktor. Sehingga bisa mengidentifikasi suatu masalah yang penting. Kerangka berpikir menurut Sugiyono merujuk pada kerangka penelitian

Sehingga dalam proses penelitian sangat diperlukan kerangka berpikir, sehingga bisa membantu menjelaskan dengan teoritis. Serta dapat menjabarkan hubungan setiap variabel yang ada. Sehingga para peneliti dapat membuat pemahaman mengenai hubungan variabel dependent dengan variabel independent

Jenis Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir, mempunyai beragam pengertian dan fungsi yang berbeda. Sehingga kerangka berpikir dibagi kedala tiga tiga jenis, sebagai berikut. 

1. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis merupakan kerangka untuk mempertegas teori yang akan digunakan sebagai. Sehingga lebih menekankan teori dasar guna menjelaskan fenomena yang sedang diteliti.

2. Kerangka Operasional

Kerangka operasional merupakan sebuah variabel yang dipilih peneliti berlandaskan konsep penelitiannya. Serta bertujuan untuk memperlihatkan hubungan setiap variabel data. Serta untuk menjelaskan elemen yang bisa dipakai menjadi indikator pengukur variabel terkait.

3. Kerangka Konseptual

Terakhir adalah kerangka konseptual, jenis kerangka ini cocok untuk asumsi teoritis. Sehingga nantinya teori teoritis dapat dipakai buat mengartikan objek penelitian.

Kerangka konseptual memiliki konsep yang mengandung hipotesis teoritis, dengan beragam unsur objek yang kemudian diperiksa hingga selesai. Serta menampilkan hubungan setia konsep yang ada.

Manfaat Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir tentu memiliki beragam manfaat. Mulai dari membantu suatu peneliti agar memiliki konteks yang sangat luas. Serta membantu pengujian rumusan masalah dalam sebuah penelitian

Sebuah rumusan masalah tidak bisa diuji saat peneliti tidak paham kemana arah penelitiannya. Dengan adanya kerangka berpikir hal ini dapat terselesaikan, karena peneliti bisa dengan mudah menguji rumusan masalahnya.

Manfaat selanjutnya yaitu memudahkan peneliti dalam menentukan konsepnya. Konsep yang dimaksud merupakan konsep yang dipakai untuk masalah penelitian saat berada di lapangan.

Kerangkan berpikir sebenarnya berisi teori utama yang akan digunakan saat penelitian berlangsung. Kerangka berpikir sangat membantu dalam menentukan atau memilih model. Kerangka berpikir juga bisa berisikan hasil penelitian serupa yang sudah pernah dilakukan peneliti lain. Sehingga, peneliti dan penelitiannya mengetahui hal-hal apa saja yang belum tuntas dari penelitian sebelumnya.

Cara Membuat Kerangka Berpikir

Sebelum memberikan contoh kerangka berpikir, ada baiknya untuk memahami cara membuat kerangka berpikir. Kerangka Berpikir pertama-tama dibuat untuk memahami sebuah skema. Berikut cara membuat kerangka berpikir.

1. Tentukan Variabel Secara Detail

Hal pertama yang harus dilakukan peneliti yaitu menentukan dan membuat variabel data secara detail. Saat peneliti ingin memperoleh beragam teori, penelitian perlu dilakukan agar tercipta kerangka berpikir secara jelas.

Jadi para peneliti wajib menentukan suatu variabel data yang akan digunakan. Berikut beberapa cara memperoleh variabel data secara detail :

  • Perhatikan judul yang sudah dimasukkan sebelumnya.
  • Selanjutnya adalah menentukan variabel data untuk judul.
  • Lalu tuliskan semua variabel yang telah ditentukan.

2. Mencari Referensi

Langkah selanjutnya yaitu mencari referensi dengan cara perbanyak membaca buku hasil pencarian yang berkaitan. Buku yang dimaksud bisa berbentuk ensiklopedia, buku pelajaran ataupun kamus. Sedangkan pengetahuan mengenai hasil penelitian bisa didapatkan dengan membaca laporan penelitian, tesisi, ataupun jurnal ilmiah.

3. Mendeskripsikan Teori Penelitian

Setelah melakukan hal-hal di atas, selanjutnya yaitu mendeskripsikan teori penelitian yang berkaitan dengan variabel yang telah diperiksa. Teori bisa Anda ambil dari beragam buku referensi yang telah dikumpulkan. Karena berkaitan dengan penelitian, sehingga perhatikan juga pemilihan bahasanya.

Gunakanlah bahasa yang baik, baku dan benar. Mengingat penelitian Anda ditujukan kepada kalangan akademik, sehingga pastikan memakai bahasa yang ilmiah. 

4. Menganalisis Hasil dan Teori Penelitian

Tahap selanjutnya yaitu menganalisis hasil dan teori penelitian secara kritis. Tapi dalam proses analisis, peneliti bisa mempelajari teori yang tidak berdasarkan subjek penelitian. Karena ada banyak teori yang berasal dari luar negeri tapi tidak sinkron dengan penelitian di dalam negeri.

Selain secara kritis, Anda dapat menganalisis serta membandingkan suatu teori dengan cara lain yaitu komparatif. Sehingga para peneliti bisa menggabungkan teori yang satu dengan yang lain. Bahkan dapat menguranginya saat hasil analisis terlalu bersifat komprehensif.

6. Kesimpulan

Setelah menyelesaikan hasil analisis langkah selanjutnya adalah membuat kesimpulan. Tulislah kesimpulan dengan bahasa yang bisa dipahami, padat dan jelas. Hindari penjelasan yang terlalu panjang. Saat menulis penelitian, ada kesimpulan yang bersifat sementara, kesimpulan inilah yang akan diperlukan saat tahap pengujian. 

7. Kerangka Berpikir

Saat menyiapkan kesimpulan sementara, ada hubungan di antara setiap variabel, hubungan inilah yang akan dipakai sebagai kerangka berpikir. Sehingga dengan kerangka berpikir, peneliti lebih mudah dalam membuat skema. Ada dua skema yang bisa digunakan, yaitu komparatif dan asosiatif.

Contoh Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir mempunyai bentuk yang beragam, dan tergantung selera. Ada yang membuat kerangka berpikir seperti daftar isi, ada yang mapping map, berbentuk bagan bagan, bahkan skema. Berikut contoh kerangka berpikir :

Contoh kerangka berpikir dalam bentuk daftar isi

A. Menentukan tujuan hidup

B. Cara Membangun pikiran positf.

C. Menghilangkan prasangka buruk.

  • Mengabaikan komentar negatif orang lain.
  • Membaur bersama kelompok.
  • Menghilangkan fanatisme dan kategorisasi

D. Memahami diri sendiri

Contoh kerangka berpikir dalam bentuk bagan

Contoh kerangka berpikir dari jurnal Kreativitas Guru IPS dalam Menggunakan Media Pembelajaran di SMP Negeri Sekecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman oleh Iwan Kuncara (2014).

Kerangka Berpikir