3 Klasifikasi Desa Menurut Perkembangannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Desa seringkali diidentikkan dengan wilayah tertinggal yang masyarakatnya sangat primitif. Namun seiring dengan perkembangan zaman, ternyata desa-desa yang ada di Indonesia juga terus berkembang bahkan ada yang sampai mencapai level maju.

Inilah yang menyebabkan dibuat sebuah klasifikasi desa menurut perkembangannya. Nah, sebelum membahas lebih jauh kesana, mari simak dulu pengertian dari desa itu sendiri.

Pengertian Mengenai Desa

Jika kita mencari pengertian desa itu apa, maka jawabannya akan sangat beragam. Penyebabnya adalah beragamnya variasi kondisi pada suatu pedesaan yang ada di berbagai tempat sehingga para ahli mempunyai pendapatnya masing-masing. Namun pada kesempatan ini kita akan meninjau pengertian desa menurut UU No. 23 Tahun 24 Tentang Pemerintahan Daerah.

Jika mengacu pada Undang-undang tersebut, desa didefinisikan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nah supaya lebih paham lagi, mari simak karakteristik atau ciri-cirinya.

Karakteristik Desa

Setelah mengetahui apa itu pengertian dari desa, selanjutnya mari pahami beberapa ciri atau karakteristik yang menyebabkan suatu wilayah dapat dinyatakan sebagai desa. Jika karakteristik-karakteristik di bawah ini terpenuhi, maka suatu wilayah sudah sah dikatakan sebagai desa. Apa saja karakteristiknya?

  • Budaya gotong royongnya masih sangat kuat
  • Masih terikat pada adat-istiadat setempat
  • Kehidupan masyarakatnya erat dengan alam
  • Jenis pekerjaannya cenderung homogen
  • Penduduknya tidak begitu padat
  • Mobilitas masyarakat terbilang rendah

Karakteristik diatas merupakan ciri-ciri umum dari sebuah desa.Walaupun begitu, jika dilihat dari perkembangannya ternyata desa ini bisa diklasifikasikan ke dalam tiga jenis desa. Agar tidak penasaran, langsung simak saja penjelasan dan contohnya di bawah ini. 

3 Klasifikasi Desa Menurut Perkembangannya

  • Desa Swadaya

Desa swadaya merupakan klasifikasi desa pertama jika ditinjau dari perkembangannya. Masyarakat yang tinggal desa jenis ini umumnya masih tradisional dan tidak begitu mengenal teknologi. Selain penduduknya yang tidak terlalu banyak, wilayahnya juga terisolir dari daerah luar. Dikarenakan hal inilah mata pencaharian dari penduduknya kebanyakan sebagai petani dan cenderung homogen antara satu dengan yang lainnya.

Desa swadaya umumnya masih memegang teguh tradisi ataupun kebiasaan-kebiasaan nenek moyang terdahulu. Hal inilah yang menjadi kekurangan dari desa yang masuk ke dalam klasifikasi ini dikarenakan desa menjadi sedikit tertinggal dan sulit maju.

Walaupun begitu, namun desa swadaya memiliki kelebihan dari sisi hubungan antar warga yang erat sehingga masyarakat saling guyub satu sama lainnya. Salah satu contoh desa yang masuk ke dalam klasifikasi desa swadaya adalah Kampung Bena.

Masyarakat di Kampung Bena percaya bahwa gunung merupakan tempat para dewa yang akan melindungi kampung mereka. Hal inilah yang menyebabkan mereka memuja gunung. Mata pencaharian masyarakat di desa yang terletak di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur ini adalah peladang.

  1. Desa Swakarya

Desa swakarya merupakan klasifikasi desa kedua jika dilihat dari perkembangannya. Berbeda dengan desa swadaya, desa swakarya ini masyarakatnya sudah mulai terbuka dan mengikuti perkembangan zaman. Sehingga tidak salah jika desa swakarya ini dikatakan satu tingkat lebih maju dibandingkan dengan desa swadaya.

Letak dari desa swakarya juga lebih mudah terjangkau sehingga pengaruh dari luar pun mulai masuk. Masyarakatnya sudah melek dengan teknologi dan mata pencahariannya pun sudah beragam alias tidak bergantung pada alam seperti yang terjadi pada desa swadaya. Ditambah lagi di desa jenis ini berbagai prasarana seperti kesehatan, pendidikan, dan fasilitas penunjang lainnya sudah di bangun oleh pemerintah.

Desa Sukarasa merupakan salah satu contoh desa yang termasuk ke dalam klasifikasi desa swakarya. Akses ke desa yang terletak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ini sudah sangat baik sehingga banyak banyak wisatawan yang berkunjung kesana.

Terlebih lagi desa ini banyak sekali tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu adat-istiadat menarik yang ada di desa ini yakni setiap perempuan yang akan menikah harus bisa menenun terlebih dahulu. 

  • Desa Swasembada

Klasifikasi desa menurut perkembangannya yang terakhir adalah desa swasembada. Desa yang tergolong ke dalam jenis ini bisa dikatakan sebagai desa maju atau setidaknya desa berkembang. Pola pikir masyarakatnya sudah sangat terbuka sehingga tingkat pendidikan dan perekonomiannya pun jauh lebih maju dibandingkan desa swadaya dan desa swakarya.

Lokasi dari desa jenis ini tidak begitu jauh dengan perkotaan atau kecamatan. Akibatnya penduduknya pun padat dan sangat mudah untuk dijangkau oleh berbagai pihak. Ciri lainnya dari desa swasembada ini juga bisa dilihat dari prasarana yang bisa dikatakan sudah sangat lengkap sehingga dapat menjalankan pemerintahannya secara mandiri.

Jika ingin melihat seperti apa desa swasembada, maka silahkan untuk berkunjung ke desa Tamansari. Desa yang berlokasi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ini pernah dinobatkan sebagai desa Wisata Terbaik khususnya dalam kategori jejaring bisnis.

Selain karena desa ini memiliki destinasi wisata Tanah Ijen yang sudah terkenal sampai ke manca negara, berbagai UMKM juga tumbuh subur di desa ini.

Itulah informasi seputar klasifikasi desa jika dilihat dari perkembangannya. Ada banyak sekali desa di Indonesia yang saat ini lagi transisi dari satu klasifikasi ke klasifikasi yang lainnya. Pemerintah pun melalui Kementerian Desa terus bergerak agar desa-desa yang masih terbelakang dan tertinggal bisa mulai naik level tanpa harus meninggalkan adat-istiadat yang memang sudah menjadi ciri khasnya masing-masing desa.

fbWhatsappTwitterLinkedIn