Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai Kolonialisme, berikut uraiannya.
Pengertian Kolonialisme
Secara etimologi atau tata bahasa, kata kolonialisme berakar dari bahasa Latin yaitu colonus yang berarti tanah jajahan. Pengertiannya disampaikan dengan bermacam-macam cara oleh beberapa ahli.
Menurut Alan Bullock, kolonialisme adalah bentuk dari penerapan penegakan hukum yang tajam dan radikal terhadap suatu negara jajahannya. Secara mudah, para pelaku penjajahan biasanya melakukan penaklukan dengan pendekatan menggunakan cara yang baik agar rakyat negara jajahan mudah dipengaruhi.
Menurut John Locke, kolonialisme didefinisikan sebagai kebijakan atau praktik kekuatan dalam upaya memperluas kendali atas masyarakat yang lemah atau suatu daerah.
Andre Gunder Frank menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian kolonialisme ialah penghambatan pertumbuhan ekonomi negara jajahan yang diakibatkan negara penguasa yang berusaha memindahkan kekayaan negara terjajah pada negara penguasa.
Sehingga kesimpulannya, kolinialisme adalah suatu sistem dimana suatu negara berusaha mengambil alih kekuasaan negara tertentu dengan cara mengendalikan rakyat dan sumber daya negara tersebut namun masih menjaga hubungan dengan negara jajahan tersebut. Kepercayaan utama dari sistem kolonial ialah moral negara pengkoloni lebih hebat daripada negara yang dikolonikan. Spanyol dan Portugal merupakan negara pertama yang melakukan kolonialisme.
Latar Belakang Kolonialisme
Kolonialisme terjadi di berbagai belahan bumi, bahkan Indonesia pun tidak luput dari jajahan. Berbagai hal melatarbelakangi terjadinya kolonialisme ini.
- Perdagangan rempah-rempah
Beberapa jenis rempah merupakan tanaman yang hanya dapat hidup di negara tertentu. Indonesia memiliki iklim tropis tanpa musim panas atau dingin yang ekstrim menjadikan negara ini tempat yang subur dengan berbagai kekayaan rempah-rempah yang melimpah ruah. Rempah-rempah ini dibutuhkan oleh bangsa lain seperti Eropa untuk membuat bumbu masakan, mengawetkan makanan dan sebagai bahan obat-obatan. Kekayaan rempah Indonesia ini mulai diketahui akibat aktivitas perdagangan yang dilakukan dalam persimpangan ke Indonesia. Rempah-rempah seperti cengkeh, pala, bunga pala merica dan lada sejak berabad lalu menumbuhkan hasrat orang Eropa untuk berlayar mencari pulau penghasil rempah dan menguasai perdagangan. - Hubungan antara Timur-Barat
Perang Salib menjadi awal mula orang Eropa untuk mengenal dunia bangsa Timur. Kekayaan yang dimiliki bangsa Timur menimbulkan keinginan untuk menguasai. Keinginan terpendam itu kemudian dibangkitkan dengan dukungan dari raja-raja negara nasional seperti Portugis, Spanyol, Perancis, Belanda dan Inggris agar pelautnya berusaha mencari jalan masuk langsung ke negara jajahan. - Perkembangan semangat Renaisance
Semangat renaisance ialah semangat untuk menyelidiki dan memperoleh hal yang baru. Reformasi abad ke-16 di Eropa menyebabkan timbulnya keberanian pada sektor usaha dan lahirnya golongan saudagar dan pedagang. - Kemajuan ilmu pelayaran
Pada abad ke-15, anggapan bahwa bumi itu bulat mulai mencuat dan menjadi ketertarikan bangsa Eropa. Alat pelayaran seperti kompas dan lain-lain juga berkembang pesat kala itu. Hal ini mendorong bangsa Eropa untuk dapat mengunjungi dunia timur di belahan lain dirinya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kolonialisme memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut berupa keinginan untuk melakukan tindakan monopoli kekuasaan mulai dari sumber daya dan manusia, perdagangan dan pengendalian ekonomi di wilayah jajahan. Hal ini dilakukan untuk mengambil alih secara langsung dan menguras habis sumber daya alam atau bahan mentah atau kekayaan yang dimiliki negara jajahan untuk memenuhi kebutuhan negaranya.
Macam-macam Kolonialisme
Kolonialisme ini juga dikenal memiliki beberapa macam jenis. Macam-macam kolonialisme ialah sebagai berikut :
- Koloni Eksploitasi
Koloni eksploitasi ialah penguasaan negara penjajah terhadap suatu negara atau wilayah untuk diambil secara paksa tenaga rakyatnya untuk mengambil kekayaan alam guna keperluan negara penjajah. - Koloni Penduduk
Koloni dilakukan dengan melakukan pengusiran kepada penduduk asli atau pribumi dan ditukar dengan para pendatang sehingga keberadaan pribumi akan terabaikan sepenuhnya. - Koloni Deportasi
Ialah wilayah jajahan yang dijadikan tempat untuk menampung para narapidana kelas berat yang sudah tidak dapat ditangani oleh pemerintah. Biasanya narapidana ini ialah mereka yang dijatuhi hukuman seumur hidup. Di wilayah ini narapidana akan dihukum dengan bekerja tanpa bayaran. - Koloni Domisili
Koloni ini bermakna penduduk atau rakyat suatu negara yang menduduki wilayah jajahannya. - Koloni Libensraum
Koloni ini terjadi akibat negara asal mengalami ledakan penduduk sehingga penduduk negara asal mencari negara baru untuk dihuni. - Koloni Defensi
Wilayah jajahan berupa daratan atau pulau-pulau yang digunakan untuk kebutuhan pertahanan. - Koloni Netral
Ialah penaklukan yang dilakukan hanya sebagai tempat hunian tanpa tujuan lain.
Dampak Kolonialisme
Tindakan kolonialisme ini adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Bahkan meskipun hanya sebentar, kolonialisme tentu membawa dampak baik positif atau negatif bagi negara jajahannya.
Dampak positif kolonialisme
- Mendapatkan kata-kata serapan baru yang didapat dari bahasa negara penjajah.
- Mendapatkan warisan berupa bangunan-bangunan bekas pembangunan ketika masa penjajahan. Bangunan tersebut dapat berupa pabrik, jalan raya, benteng dan lainnya.
- Mendapatkan pemikiran-pemikiran baru tentang berbagai hal salah satunya tanaman yang lebih modern.
- Mendapatkan reformasi dalam bidang pendidikan karena interaksi dengan orang terpelajar dari negara lain.
Dampak negatif kolonialisme
- Hilangnya kekayaan sumber daya akibat perampasan secara paksa dan eksploitasi yang dilakukan penjajah.
- Menyebabkan penderitaan pada kejiwaan dan fisik rakyat.
- Hilangnya hak-hak yang dimiliki penduduk asli negara yang dijajah.
- Hilangnya aset kekayaan negara dan diri sendiri.
- Terjadi kemerosotan pada bidang ekonomi, sosial, politik dan lain sebagainya.