Ekonomi

6 Krisis Ekonomi Terparah di Dunia yang Wajib diketahui

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perekonomian memang sangat penting dalam menjaga stabilitas suatu negara. Sehingga apabila perekonomian di suatu negara itu runtuh, maka bisa berpengaruh pada situasi politik hingga keamanan negara tersebut.

Oleh sebab itu, sudah tak heran lagi jika seluruh negara di dunia ini sangat menjaga kondisi stabilitas perekonomiannya. Hal itu dilakukan dengan berbagai cara baik itu segi moneter ataupun fiskal.

Meskipun demikian, sejarah telah mencatat ada beberapa kejadian krisis ekonomi yang paling parah di mana sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat di seluruh dunia. Penasaran krisis ekonomi apa saja? Berikut ini enam krisis ekonomi terparah di dunia.

1. Krisis Kredit 1771

Krisis Kredit 1771 ini pertama kali dimulai di London, Inggris, yang kemudian menyebar dengan cepat hingga ke seluruh Eropa. Beberapa tahun sebelumnya yakni pada tahun 1760an, Kerajaan Inggris sudah mengumpulkan kekayaan yang sangat banyak lewat kepemilikian dan perdagangan kolonialnya.

Inilah yang kemudian menimbulkan rasa optimisme yang berlebihan oleh para investor dan masa pertumbuhan kredit yang cukup cepat oleh banyak bank di Inggris. Akan tetapi, ternyata rasa optimisme tersebut berakhir setelah Alexander Fordyce yakni salah satu mitra perbankan perumahan yang terdiri dari Neal, James, Fordyce dan Down kabur ke Prancis untuk menghindari segala utangnya.

Akhirnya informasi terkait kaburnya orang-orang tersebut dengan cepat menyebar di negara tersebut dan memicu timbulnya kekacauan di sektor perbankan. Para kreditor yang menanamkan modalnya pun bersama-sama menarik tunai di bank-bank Inggris.

Tidak berhenti di situ, krisis tersebut juga menyebar dengan cepat ke beberapa negara tetangga seperti Belanda, Skotlandia dan beberapa negara lain di Eropa dan negara koloni Inggris-Amerika. Berdasarkan pendapat para pakar sejarah, dampak dari krisis ekonomi ini salah satunya yaitu menimbulkan protes Tea Party Boston dan Revolusi Amerika.

2. Great Depression atau Krisis Malaise (1929-1939)

Krisis ekonomi terparah di dunia selanjutnya adalah Great Depression atau lebih dikenal dengan Masa Depresi Hebat atau Krisis Malaise. Krisis ini merupakan krisis keuangan dan ekonomi yang paling buruk pada abad ke-20.

Banyak yang percaya, krisis ini disebabkan oleh kehancuran Wall Street pada tahun 1929. Kemudian lebih diperburuk oleh keputusan kebijakan yang ditetapkan pemerintah Amerika Serikat. Bukan krisis yang sebentar, akan tetapi Great Depression ini terjadi selama 10 tahun yang mengakibatkan hilangnya pendapatan negara secara besar-besaran.

Selain itu, krisis ini juga mengakibatkan tingkat pengangguran melonjak tinggi dan produksi terhenti di beberapa kawasan khususnya di negara yang bergerak pada sektor industri. Bahkan di Amerikat Serikat sendiri, angka pengangguran telah mencapai 25% pada puncak krisis yang terjadi di tahun 1933.

Dengan kata lain, setidaknya ada sekitar lima belas juta penduduk yang kala itu menjadi pengangguran. Setengah dari seluruh bank di Amerika Serikat pun bangkrut.

3. Krisis Minyak OPEC 1973

Krisis selanjutnya adalah krisis minyak OPEC yang terjadi pada tahun 1973. Krisis minyak ini diawali saat negara-negara anggota dari OPEC atau Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak yang memutuskan untuk membalas Amerika Serikat. Pembalasan tersebut ditujukan karena AS mengirim senjata ke Israel selama terjadinya Perang Arab dan Israel Keempat.

Ketika itu, negara-negara anggota OPEC telah menyatakan bahwa mereka melarang adanya perdagangan minyak. Hal ini dilakukan dengan mereka secara mendadak menghentikan kegiatan ekspor minyak ke Amerika Serikat dan para sekutunya.

Inilah yang kemudian menyebabkan negara tersebut kekurangan minyak dalam jumlah besar. Bahkan harga minyak saat itu melonjak parah. Untuk menangani krisis minyak ini, akhirnya dibutuhkan waktu beberapa tahun lamanya sampai produksi dan harga minyak tersebut kembali pulih.

4. Krisis Asia 1997

Krisis ekonomi paling parah yang pernah terjadi di dunia selanjutnya yaitu Krisis Asia pada tahun 1997.  Mungkin banyak dari kamu yang sudah tak asing mendengar Krisis Moneter 1998. Krisis tersebut ternyata akibat dari Krisis Asia 1997 ini.

Krisis ini dimulai dengan adanya kebijakan The Federal atau Bank Setral Amerika Serikat yang bertujuan untuk menaikkan suku bunga dalam melawan inflasi. Kenaikan suku bunga tersebut menimbulkan banyak sekali investasi luar negeri yang masuk ke AS. Bahkan dolar AS pun mengalami apresiasi atau dikenal dengan penguatan mata uang.

Akan tetapi, justru membuat negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara kewalahan dalam menyesuaikan kebijakan perdagangan internasional. Sehingga ada banyak mata uang negara-negara di Asia yang melemah terhadap dolar AS, termasuk mata uang kita yakni rupiah.

Sebelum krisis terjadi, mulanya pertumbuhan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara ini cukup tinggi. Hal ini seperti negara Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura dan beberapa negara lainnya yang akhirnya harus mengalami penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) negara mereka. bahkan inflasi melonjak tinggi dan tingkat penangguran meningkat serta kemiskinan yang tidak bisa dihindari.

5. Krisi Global 2008

Krisis ini menjadi salah satu krisis ekonomi terparah yang terjadi pada abad ke-21. Krisi Global 2008 bermula dari adanya pembengkakan harga properti di Amerika Serikat yang kemudian menyebabkan bangkrutnya salah satu perusahaan investasi paling besar di dunia saat itu yang bernama Lehman Brothers.

Selain perusahaan tersebut, krisis ini lebih diperparah dengan jatuhnya pasar saham yang ada di The Wall Street. Pada Oktober 2008, intensitas krisis yang sudah menyebar ke seluruh dunia ini semakin meningkat akibat jatuhnya Lehman Brothers.

Bahkan tidak satu atau dua negara saja, melainkan ada banyak sekali negara yang terdampak akibat Krisis Global 2008. Dan negara yang paling terdampak yaitu Ukraina, Argentina dan Hungaria.

Untuk mengatasi masalah krisis tersebut, dibutuhkan waktu hampir satu dekade. Ini yang membuat selama prosesnya sudah membuat jutaan orang telah kehilangan pekerjaannya. Tidak hanya itu, pemulihan krisis global 2008 juga telah menghabiskan anggaran yang sangat banyak.

6. Krisis Ekonomi Covid-19

Hingga saat ini, pandemi Covid-19 masih belum berakhir di hampir seluruh negara di dunia. Kejadian ini tentunya tidak hanya berdampak bagi perekonomian Indonesia, melainkan perekonomian global. Inilah yang akhirnya menjadikan Krisis Ekonomi akibat Covid-19 menjadi salah satu krisis ekonomi terparah di dunia.

Seperti yang kita ketahui, untuk memutuskan tali penyebaran pandemi Covid-19 maka diberlakukan sebuah kebijakan ketat yang dikenal dengan lockdown. Kebijakan lockdown atau karantina wilayah tentunya membuat banyak bisnis yang harus berhenti. Sehingga perusahaan banyak memberlakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran.

Selain itu, kemiskinan yang terjadi pun tak dapat dihentikan. Terlebih lagi, ada kebutuhan untuk memenuhi bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat oleh pemerintah di mana memerlukan dana yang sangat besar bagi setiap negaranya.

Dari sini, International Monetary Fund (IMF) dan juga Bank Dunia menyebutkan bahwa krisis ekonomi yang terjadi akibat Covid-19 menjadi krisis terburuk setelah Perang Dunia II.