5 Kriteria Untuk Mengevaluasi Penulisan Karya Ilmiah

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Karya ilmiah merupakan sebuah hal yang umum di tengah masyarakat, terutama di kalangan mahasiswa dan pelajar.

Persepsi mengenai sebuah karya ilmiah seringkali disangkutpautkan dengan sebuah penelitian.Yang mana dalam penyusunan karya ilmiah sendiri haruslah sesuai dengan kaidah dan sistematis yang ada.

Tujuan dituliskannya karya ilmiah adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai permasalahan yang terjadi. Yang mana dalam penulisannya kita harus dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang ada. Hal tersebut dikarenakan karya ilmiah yang baik harus dapat dengan mudah dimengerti oleh khalayak umum.  

Berikut kriteria-kriteria yang berguna untuk mengevaluasi kesalahan yang terdapat pada penulisan sebuah karya ilmiah.

1. Fokus Tulisan

Untuk mengetahui sejauh mana penulisan sebuah karya tulis ilmiah, kita harus mengetahui fokus topik yang diangkat.

Kriteria ini merupakan kriteria yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong tulisan. Mengenai fokus tulisan kita harus dapat mengerucutkan sebuah topik, hanya menjadi satu fokus pembahasan saja.

Fokus tersebut harus disesuaikan dengan konteks, tujuan, dan kesanggupan sang penulis. Tujuannya sendiri adalah agar pembahasan topik yang akan ditulis tidak terlalu melebar kemana mana.

Semakin kita memiliki fokus topik yang masih berantakan, kita akan kesulitan untuk dapat membahasnya.

Selain itu juga, semakin lebar topik yang kita pilih, semakin kita harus mencari pembahasannya secara lebih kompleks dan komprehensif.

Hal tersebut semakin memakan banyak waktu dalam proses penelitiannya. Adapun sebagai contohnya, esai mengenai perang saudara yang ada di Amerika.

Secara umum, banyak sekali permasalahan kompleks yang harus dibahas dan membutuhkan penyelesaian.

Untuk dapat mengangkat fokus perangnya sendiri, sebagai penulis kita harus memilih satu fokus saja mengenai topik tersebut. Seperti mungkin, kita hanya akan membahas mengenai faktor faktor penyebabnya saja.

2. Pembangunan Topik

Pembangunan topik sendiri berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah sebagai penulis kita telah  menyediakan cukup bahan pendukung untuk memenuhi harapan pembaca mengenai karya ilmiah kita?

Sebuah laporan penelitian yang tepat membutuhkan beberapa fakta dan bahan pendukung untuk membangun topik yang diangkat.

Yang mana hal tersebut biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan yang memiliki kesesuaian dengan topik.

Contohnya, sebuah deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkin informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. 

Memutuskan apa rincian yang dapat dipergunakan untuk menyertakan, tergantung pada target penonton.

3. Organisasi (Pengaturan Tulisan)

Organisasi seringkali disebut sebagai pengaturan. Yang mana pengaturan ini menyangkut mengenai kaidah dan sistematis dari penulisan sebuah karya ilmiah. Selain itu, pengaturan juga tidak luput dari penataan ketertiban dan tata letak kertas.

Secara umum, struktur penulisan karya ilmiah terbagi atas pendahuluan, isi pembahasan, dan kesimpulan. Paragraf-paragraf yang ditulis terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus dan logis.

Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, seringkali melayang di antara topik yang tidak berhubungan. Yang mana hal tersebut seringkali nampak dengan cara serampangan dan membingungkan.

4. Gaya Penulisan

Gaya penulisan sendiri secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan sebuah stylist.

Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu mengungkapkan apa yang ditulis dengan jelas untuk penonton. Melainkan sebuah hal yang ditulis  juga diharapkan bisa menyenangkan pembaca dengan berbagai penggunaan diksi yang indah.

Seringkali untuk dapat membangun chemistri dengan pembaca, penulis menggunakan bahasa penggugah seperti, metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah untuk menuliskan sebuah karya tidak hanya untuk membuat titik. Melainkan untuk membuatnya nampak baik.

Penggunaan diksi yang tepat untuk sebuah karya ilmiah dirasa sangatlah penting. Hal itu bertujuan untuk menciptakan daya tarik sendiri untuk masyarakat. Seperti yang kita tahu, semua karya yang telah ditulis pastilah memiliki pesan pesan yang akan disampaikan kepada para pembacanya.

Namun, langkah pertama yang harus penulis lakukan adalah menciptakan ketertarikan masyarakat terlebih dahulu terhadap bacaannya. Salah satunya dengan menggunakan gaya penulisan yang tepat dan tidak berlebihan.

5. Konvensi

Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain yang ditentukan oleh konvensi atau aturan.

Dalam penulisan sebuah karya ilmiah sangat identik dengan adanya sistematis dan aturan kaidahnya. Kaidah tata bahasa dan tanda baca sangat perlu diperhatikan dalam penulisan sebuah karya ilmiah.

Meskipun banyak siswa berjuang dengan konvensi, pengetahuan mengenai di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di tempat pertama.

Namun demikian, kesalahan yang  berlebihan mengenai tanda baca dan tata bahasa dapat membuat seorang penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh.

Yang mana hasil ditulisannya yang sebenarnya memuat topik yang bagus, dapat dipandang memiliki kualitas yang buruk.

fbWhatsappTwitterLinkedIn