Daftar isi
Dalam dunia kewirausahaan, seorang wirausaha harus memperhatikan kualitas produknya. Lalu apa itu kualitas produk? Berikut pembahasannya.
Pengertian Secara Umum
Kualitas produk adalah hal terpenting di dalam sebuah perusahaan. Kualitas produk berhubungan erat dengan daya saing produk dengan pesaing dan kepuasan konsumen pemakai produk.
Kualitas produksi diharapkan dapat mengungguli produk pesaing atau setidaknya memiliki kualitas yang sama.
Pengertian Menurut Para Ahli
Kualitas Produk memiliki bermacam-macam manfaat bagi perusahaan, berikut beberapa manfaatnya:
Jika perusahaan menghasilkan produk berkualitas, maka perusahaan akan mendapatkan predikat sebagai perusahaan yang menomor satukan kualitas produk.
Sehingga perusahaan akan lebih dikenal dan mendapat nilai lebih dari masyaraka atau konsumen.
Perusahaan tak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk menghasilkan produk yang berkualitas, karena perusahaan memiliki kepuasan konsumen sebagai standar.
Perusahaan dapat menekan harga produk dan tetap mengutamakan kualitas. Market share semakin meningkat.
Produk yang berkualitas tinggi dapat diterima tidak hanya di pasar domestik, tetapi memungkinkan untuk ditawarkan ke pasar internasional.
Kompetisi kualitas produk dengan perusahaan lain menuntut suatu perusahaan untuk lebih bertanggung jawab.
Tanggung jawab perusahaan lebih berat karena berkaitan dengan proses produksi secara detail mulai dari disain, pembuatan dan distribusi hingga berakhir di tangan konsumen.
Kualitas sebuah produk di masyarakat juga membuat perusahaan pemilik produk dikenal di masyarakat.
Kompetisi yang terjadi bukan tentang harga sebuah produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan, tetapi tentang kualitas produk dibidang eyang dihasilkan.
Hal ini membuat konsumen memilih kualitas dibandingkan dengan harga produk yang lebih rendah.
Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi kualitas sebuah produk di antaranya:
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM yaitu peranan manusia atau karyawan yang bertugas pada sebuah perusahaan yang turut andil dalam proses produksi memiliki pengaruh langsung terhadap hasil produksi.
Faktor manusia sangat penting diperhatikan oleh perusahaan karenanya perusahaan perlu memberikan kesejahteraan, pelatihan dan motivasi bagi karyawannya.
2. Prosedur Kerja atau Metode
Kualitas produksi juga dipengaruhi oleh prosedur atau manajemen sebuah perusahaan.
Bagaimana pimpinan mengatur metode yang berkaitan dengan SDM dan proses produksi sangat berpengaruh kepada proses dan hasil produksi.
3. Mesin atau Peralatan Produksi
Peralatan yang digunakan untuk proses produksi juga mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan sebuah perusahan.
Peralatan yang tidak prima karena sudah tua dan tidak ekonomis dapat membuat hasil produksi kurang berkualitas dan membuat proses produksi tidak efisien.
Akibatnya biaya produksi tinggi dan produk yang dihasilkan kurang bermutu.
4. Bahan Baku Produk
Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat penting karena berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan.
Penting untuk perusahaan memperhatikan beberapa hal yaitu seleksi sumber dari bahan baku, pemeriksaan dokumen pembelian, pemeriksaan penerimaan bahan baku, serta penyimpanan.
Berikut pembahasan tentang dimensi atau ukuran kualitas sebuah produk.
1. Kinerja
Kinerja suatu produk adalah tentang bagaimana produk tersebut ditampilkan ke pembeli.
Suatu produk yang mempunyai kinerja yang baik diukur dari kepuasan konsumen.
2. Kredibilitas
Sebuah produk yang dapat diandalkan dapat menjadi tolak ukur kualitas yang baik.
Produk yang dapat diandalkan bisa meyakinkan konsumen dengan kualitas kredibilitas yang dimiliki.
3. Fitur Tambahan
Fitur ini adalah tolak ukur tambahan pada sebuah produk yang juga dapat membedakan atau memberikan keistimewaan sebuah produk dengan produk lainnya di pasaran.
4. Keakuratan Detail
Sebuah produk dapat dikatakan memiliki keakuratan detail jika sudah memenuhi standar yang sudah ditetapkan sebuah perusahaan.
5. Durabilitas
Berkaitan erat dengan usia sebuah produk dan keekonomisan sebuah produk.
Apabila frekuensi pemakaian konsumen semakin besar maka durabilitas produk akan semakin besar.
6. Kemampuan Melayani
Berkaitan erat dengan kecepatan, kapabilitas, kenyamanan, dan pelayanan kepada konsumen. Dapat juga disebut layanan pasca pembelian produk.
7. Keindahan
Ini merupakan estetika produk, karena sebuah produk yang berkualitas tidak lepas dari unsur keindahan yang dapat menarik panca indera konsumen.
8. Persepsi Kualitas
Merupakan sudut pandang pembeli terhadap kualitas produk. Persepsi kualitas konsumen dapat dipersepsikan lewat merek, harga dan juga melalui cara marketing sebuah produk.
Persepsi kualitas produk merupakan sudut pandang konsumen terhadap keunggulan suatu produk yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhannya.
Ada 5 jenis persepsi kualitas produk, berikut pembahasannya.
1. Transcendental Approach
Perspektif ini merupakan perspektif yang dari konsumen. Misalnya tentang produk kecantikan yang melakukan pendekatan melalui pernyataan tentang kehalusan kulit, mencerahkan kulit dan lain-lain.
2. Product Based Approach
Pendekatan yang beranggapan bahwa mutu adalah unsur yang bisa dihitung dan diukur.
Perspektif ini sangat objektif atau general, maka tak bisa menjelaskan perbedaan selera, kebutuhan dan pilihan seseorang.
3. User Based Approach
Pendekatan yang bergantung pada cara pandang konsumen bahwa produk yang berkualitas tinggi adalah produk yang dapat memenuhi kebutuhannya.
Sudut pandang yang subjektif dan berorientasi pada permintaan menyatakan bahwa setiap konsumen mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda.
Sehingga banyak pendapat bahwa kualitas sama dengan kepuasan penuh yang diterima.
4. Manufacturing Based Approach
Sudut pandang ini berdasarkan pada penyimpanan dan pemanufakturan. Poin sudut pandang ini ada pada penyelarasan spesifikasi proses produksi.
Memiliki tujuan meningkatkan produksi dan menekan biaya produksi. Standar kualitas yang menentukan adalah perusahaan bukan konsumen.
5. Value Based Approach
Kualitas sebuah produk dipandang dari aspek harga dan juga nilainya dengan memperhitungkan menjual antara kemampuan dan harga.
Sudut pandang ini mengartikan kualitas bersifat relatif sehingga belum tentu produk berkualitas tinggi adalah produk paling bernilai.
Hal ini karena produk akan bernilai jika adalah produk yang dibeli dengan tepat.
Ada 5 tingkatan kualitas produk yaitu:
Manfaat inti adalah tingkatan dasar yang pelanggan inginkan setelah membeli sebuah produk.
Biasanya, konsumen akan membeli produk karena manfaat yang dimilikinya
Produsen atau perusahaan harus bisa mengubah core benefit menjadi basic product atau produk dasar.
Pada produk inti ada manfaat dasar dari produk atau fungsi sebuah produk dapat memenuhi kebutuhan dasar konsumen.
Merupakan harapan atas kondisi yang diinginkan dan disukai oleh konsumen produk maupun jasa.
Merupakan manfaat dan juga pelayanan yang membedakan produk yang dimiliki perusahaan dengan produk kompetitor.
Produk yang dipandang memiliki potensi yang dapat berkembang di masa mendatang.
1. Melakukan Analisa Rutin
Menganalisa atau memeriksa kinerja perusahaan yang berkaitan dengan proses produksi sebuah barang atau jasa.
Analisa ini termasuk juga memeriksa kinerja SDM, bukan hanya mesin atau alat produksi.
2. Mendengarkan Review Konsumen
Meminta review dan testimoni konsumen setelah menggunakan produk. Menanyakan kekurangan dan permasalahan produk tersebut untuk mengukur kualitas produk.
Hal ini berguna untuk mengkoreksi kesalahan dan mengetahui kekurangan produk, sehingga dapat digunakan untuk mengubah produk menjadi lebih baik.
3. Fokus pada proses
Salah satunya untuk dapat fokus pada proses yaitu mengecek sistem produksi prosesnya.
Proses ini termasuk menganalisa teknis dan manajemen waktu.
4. Adakan rapat yang efektif dengan karyawan
Pertemuan atau rapat penting dilakukan misalkan di setiap akhir minggu atau awal minggu.
Buat rapat tersebut efektif, fokus pada ide dan masalah. Ingat selalu untuk memberi motivasi dan semangat pada SDM.
5. Membuat peta masalah
Masalah yang muncul pasti ada dalam produksi. Pilah dan kategorikan masalah mana yang paling penting dan yang paling tidak krusial.
Hal ini memudahkan untuk mencari solusi dan mengerjakan solusi masalah pada produksi.