Macam-macam Kebijakan Moneter Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu hal yang mempengaruhi ketidakstabilan ekonomi dalam suatu negara adalah jumlah uang beredar. Untuk menjaga kondisi perekonomiannya, maka negara menetapkan salah satu kebijakan yaitu kebijakan moneter.

Kebijakan moneter adalah salah satu kebijakan yang berkaitan pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat. Kebijakan moneter disuatu negara menjadi tanggung jawab otoritas moneter suatu negara, adalah Bank Indonesia. kebijakan moneter juga dapat diartikan sebagai proses mengatur, mengawasi, dan mengendalikan uang yang beredar atau suku bunga bank.

Ada tujuh macam kebijakan moneter, antara lain:

  1. Operasi pasar terbuka (open market operation), yaitu kebijakan dengan cara menjual atau membeli surat berharga di pasar uang. Seperti sertifikat Bank Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia ialah surat berharga yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai surat pengakuan utang jangka pendek dengan sistem diskonto.
  2. Politik diskonto (discount policy), yaitu kebijakan dengan cara menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga kredit yang dibayar bank umum kepada Bank Indonesia. Jika diskonto naik, maka biaya peminjaman dari Bank Indonesia semakin tinggi sehingga keinginan bank umum untuk meminjam dana akan berkurang. Kebijakan ini mempengaruhi tingkat suku bunga bank yang diberikan kepada masyarakat.
  3. Cadangan kas minimum, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan penentuan cadangan kas bank umum sesuai ketentuan yang berlaku. Kebijakan ini berpengaruh pada jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jika ingin menambah jumlah uang yang beredar. Maka Bank Indonesia akan menurunkan ketentuan cadangan kas minimum bank umum. Sebaliknya, apabila jika ingin mengurangi jumlah uang beredar maka Bank Indonesia dapat menaikkan cadangan kas minimum bank umum.
  4. Kredit selektif, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan upaya mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat penyaluran kredit. Biasanya hal ini dilakukan dengan cara memperketat syarat kredit.
  5. Imbuan moral (moral persuasion), yaitu kebijakan yang dapat dilakukan dengan cara menghimbau lembaga perbankan dan masyarakat yang berkaitan dengan jumlah uang yang beredar. Hal ini bertujuan untuk saling memahami kondisi ekonomi dan mendukung kebijakan yang diterapkan pemerintah Indonesia.
  6. Devaluasi, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan otoritas moneter dengan cara menurunkan kurs mata uang rupiah terhadap mata uang asing. Tujuan dari devaluasi itu sendiri adalah untuk memperbaiki neraca pembayaran dan harga ekspor menjadi lebih murah sehingga kinerja ekspor meningkat.
  7. Revaluasi, yaitu kebijakan yang diberlakukan otoritas moneter dengan cara menurunkan kurs mata uang rupiah terhadap mata uang asing Biasanya kebijakan revaluasi terjadi ketika kurs mata uang rupiah dianggap terlalu rendah terhadap mata uang asing.
fbWhatsappTwitterLinkedIn