Ekonomi

Manajemen Retail: Pengertian – Jenis dan Contohnya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Retail atau ritel adalah kegiatan pembelian dan penjualan barang, jasa atau keduanya yang dilakukan dengan cara sedikit-sedikit secara langsung kepada konsumen akhir yang nantinya akan digunakan oleh konsumen tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sendiri atau dengan kata lain bukan untuk dijual kembali. 

Sebagai sebuah usaha perdagangan, retail juga memerlukan sistem manajemen yang tepat sehingga usaha yang dilakukan bisa berkembang dengan baik sebagaimana yang diharapkan. Manajemen yang diterapkan dalam bisnis retail dikenal dengan istilah manajemen retail. Berikut akan dibahas sejumlah hal mendasar yang perlu diketahui tentang manajemen retail.

Pengertian Manajemen Retail 

Untuk memahami mengenai manajemen retail, maka kita perlu mengetahui tentang pengertian manajemen terlebih dahulu. Alex. S. Nitisemito (1992:9), mendefinisikan manajemen sebagai ilmu dan seni mencapai sebuah tujuan melalui kegiatan orang lain. Sementara itu, Malatu S.P. Hasibuan (1995:9) mendefinisikan manajemen sebagai ilmu dan seni untuk mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Pada dasarnya manajemen sendiri mengacu pada ilmu atau seni yang berkaitan dengan Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pelaksanaan) dan Controlling (pengawasan) atas sumber daya yang dimiliki sehingga tujuan yang telah ditetapkan akan dapat dicapai.

Adapun pengertian retail adalah sebagaimana yang disebutkan oleh Berman dan Evans (2001:3), yakni bahwa retail terdiri atas kegiatan-kegiatan bisnis yang terlibat dalam hal penjualan barang dan jasa kepada konsumen yang digunakan untuk kepentingan sendiri, keluarga, maupun rumah tangga.

Dari pengertian-pengertian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen retail merupakan ilmu dan seni yang dilakukan untuk mengantur segala sumber daya yang ada dalam kegiatan bisnis retail secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi Manajemen Retail 

Diterapkannya manajemen retail dalam kegiatan usaha memiliki sejumlah fungsi penting, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Pengorganisasian
    Manajemen bisnis retail berfungsi untuk melakukan pengorganisasian dalam bisnis retail. Diantara contohnya adalah menentukan bentuk pekerjaan, orang yang mengerjakan, tugas yang harus dikerjakan, dan pembagian tugas sesuai dengan proporsinya
  • Perencanaan
    Yakni menentukan seluruh kegiatan yang akan dilakukan agar dapat berjalan sebagaimana mestinya.
  • Pengarahan
    Yaitu pengarahan yang diberikan kepada karyawan atau pegawai agar bertindak sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawabnya tanpa ada penyimpangan.
  • Meminimalisir kemungkinan kerugian atau kegagalan penjualan
    Manajemen berfungsi untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir adanya kemungkinan kerugian atau bahkan kegagalan dalam sebuah kegiatan. Demikian juga dalam bisnis retail, dengan adanya perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan yang efektif dan efisien dalam menjalankan bisnis tersebut, maka berbagai kemungkinan buruk akan dapat diantisipasi dengan baik.
  • Sebagai bagian dari regulasi
    Manajemen retail merupakan bagian dari proses regulasi bagi sebuah bisnis ketika ingin dikembangkan. Misalnya , saat bisnis retail yang dijalankan ingin menembus pangsa pasar luar negeri, maka pemiliknya perlu melalui berbagai macam regulasi untuk mendapatkan izin penjualan lintas negara.
  • Menciptakan sistem distribusi yang baik
    Fungsi lain dari manajemen retail adalah untuk menciptakan sistem distribusi yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena dengan adanya manajemen retail, maka usaha retail yang dilakukan akan lebih terarah dan terencana dengan baik termasuk dalam hal distribusi tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Retail 

Perlu diketahui bahwa ada sejumlah faktor yang memiliki pengaruh dalam menjalankan manajemen pada sebuah bisnis retail. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis retail adalah apa yang dikenal dengan istilah 4P, yaitu Product (Produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi).

  • Product (Produk)
    Dalam manajemen retail, produk merupakan salah satu elemen penting dan utama karena produk ini adalah objek utama yang diperdagangkan dalam bisnis retail. Adapun yang dimaksud dengan produk adalah jumlah dan jenis barang atau jasa yang ditawarkan dalam kegiatan bisnis retail, termasuk didalamnya sejumlah pelayanan khusus yang disertakan dalam penawaran tersebut yang bisa mendukung penjualan barang dan jasa yang dimaksud.
  • Price (harga)
    Price atau harga merupakan nilai dari suatu barang yang dapat dinyatakan dengan nominal tertentu atau uang. Selain untuk menyatakan nilai suatu barang, harga juga berperan untuk untuk menjaga dan sekaligus meningkatkan posisi perusahaan di pasar. Diantara tujuan penetapan harga adalah sebagai berikut:
    • Untuk mencapai laba yang diharapkan atau ditargetkan
    • Mencapai tingkat penjualan yang maksimum.
  • Place (tempat)
    Place atau tempat merupakan salah satu saluran distribusi barang dan jasa yang berpengaruh dalam manajemen bisnis retail. Komponen place menentukan metode atau rute yang akan digunakan untuk menyalurkan barang kepada konsumen atau pasar. Pemilihan tempat yang benar akan sangat mempengaruhi keberhasilan manajemen pemasaran, sebaliknya kesalahan dalam pemilihan tempat juga akan menghambat saluran distribusi barang dan jasa yang pada akhirnya akan berdampak pada gagalnya manajemen pemasaran yang dijalankan.
  • Promotion (promosi)
    Promosi merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan untuk menyebarkan informasi, memoengaruhi, dan membujuk konsumen untuk membeli suatu produk barang atau jasa.

Klasifikasi Manajemen Retail 

Manajemen yang diterapkan dalam bisnis retail tentunya berbeda-beda tergantung pada jenis bisnis retail yang dijalankan. Sebagai contoh manajemen pada retail besar modern seperti hypermarket, departemen store tentunya berbeda dengan manajemen retail yang diterapkan pada retail kecil tradisional.

Dengan kata lain, manajemen retail bisa diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi bisnis retail itu sendiri. Adapun klasifikasi retail adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan ukuran outlet

Berdasarkan outletnya, bisnis retail bisa dibedakan menjadi:

  • Minimarket, luasnya kurang dari 400 m2
  • Suermarket dan Departemen Store, luasnya antara 400 m2 hingga 5000 m2
  • Hypermarket atau grosir, luasnya lebih dari 5000 m2

2. Berdasarkan Produk yang dijual

Berdasarkan produk yang dijual, maka bisnis retail dibedakan menjadi:

  • Service Retailing, yaitu bisnis retail yang menjual jasa atau layanan.
  • Product Retailing, yaitu bisnis retail yang menjual barang

3. Berdasarkan Teknik Pemasaran produk

Klasifikasi retail berdasarkan teknik pemasaran produk, adalah:

  • Retail toko, dimana penjualan dilakukan dengan menetap pada suatu bangungan
  • Retail nontoko, dimana penjualan dilakukan tanpa menggunakan bangunan khusus/toko, misalnya penjualan online.

4. Berdasarkan Tipe Kepemilikan

Berdasarkan kepemilikannya, bisnis retail diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Independent Ritail Firm, yaitu jenis usaha retail yang pengoperasiannya dilakukan secara independen oleh retailer.
  • Franchising, yaitu usaha retail yang kepemilikannya terdapat pada perusahaan inti yang berkerja sama dengan retailer dan memiliki kaitan merek dagang dan standar kualitas.
  • Corporate Chain, yaitu jenis usaha retail yang merupakan kelompok usaha yang terdiri dari satu atau lebih jenis usaha yang saling berkaitan dalam manajemennya.

5. Berdasarkan Struktur Operasionalnya

Berdasarkan struktur operasionalnya, bisnis retail dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Retail dengan satu outlet atau independent trader
  • Retail dengan banyak outlet atau multiple chain store

6. Berdasarkan Skala Usahanya

Pengelompokan usaha retail berdasarkan skala usaha adalah sebagai berikut:

  • Retail besar
  • Retail kecil

7. Berdasarkan Bentuk Hukum

Pengelompokan usaha retail berdasarkan bentuk hukumnya adalah:

  • Retail perorangan atau sole proprietorship, yaitu jenis usaha retail yang didirikan oleh satu orang pengusaha
  • Retail kemitraan atau partnership, yaitu jenis usaha retail yang dibangun oleh beberapa orang yang saling bekerjasama
  • Retail perseroan privat dan publik, yaitu jenis usaha retail yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) baik yang bersifat privat maupun publik.

Jenis Manajemen Retail 

Beberapa jenis manajemen retail adalah sebagai berikut:

  • Manajemen Keuangan Retail
    Manajemen keuangan berfungsi untuk mengatur keuangan perusahaan agar kas perusahaan berjalan dengan stabil sehingga pengeluaran usaha tidak lebih besar daripada pemasukannya. Diantara indikator yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja keuangan ritel adalah biaya operasional toko dan margin kontribusi.
  • Manajemen Sumber Daya Manusia Retail
    Manajemen SDM retail adalah manajemen yang mengatur sumber daya manusia yang terlibat dalam bisnis retail. Contohnya adalah penggunaan karyawan part time, perubahan demografis dari SDM dan sebagainya. Peran dari manajemen SDM retail sendiri adalah untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan.
  • Manajemen Lokasi Retail
    Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa lokasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi manajemen retail. Ada dua tipe lokasi ritel, yaitu lokasi ritel yang berdiri sendiri atau lokasi retail yang berada di pusat-pusat perbelanjaan.

Contoh Manajemen Retail 

Salah satu manajemen retail adalah penerapan strategi dalam bisnis retail. Strategi dalam bisnis retail terdiri dari:

  • Analisis situasi misalnya melakukan analisa SWOT.
  • Menentukan tujuan, misalnya target penjualan, target keuntungan, terget kepuasan pelanggan, maupu posisioning atau citra bisnis yang dijalankan
  • Mengindentifikasi konsumen
  • Membuat atau menyusun strategi secara keseluruhan
  • Menjalankan aktivitas spesifik atau operasional bisnis
  • Melakukan kontrol dan pengawasan.

Kesimpulan Pembahasan

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa manajemen retail memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan usaha retail. Dengan manajemen retail yang baik, maka bisnis retail akan berjalan dengan baik dan terarah sehingga target-target yang diinginkan akan dapat terpenuhi sebagaimana yang diharapkan.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi penentuan dan penerapan manajemen retail, setidaknya ada empat faktor utama yang harus diperhatikan yang dikenal dengan istilah 4P, yaitu Product (Produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi). Selain itu, penerapan majamen retail juga sangat bergantung pada jenis atau klasifikasi bisnis retail yang dijalankan. Manajemen retail yang diterapkan dalam bisnis retail skala besar tentunya berbeda dengan manajemen retail pada bisnis retail dengan skala kecil.

Beberapa jenis manajemen retail yang ada dalam suatu usaha retail diantaranya adalah manajemen keuangan retail, manajemen sumber daya manusia, dan manajemen promosi. Adapun diantara bentuk penerapan manajemen retail adalah dalam hal penentuan strategi dalam bisnis retail tersebut.