Ketika melihat suatu teks baik pada karya sastra maupun karya ilmiah terkadang pembaca kesulitan menemukan kalimat utama.
Padahal setelah menemukan kalimat utama akan lebih mudah menemukan kalimat penjelasnya.
Pada jenis-jenis paragraf yang terkandung di suatu unsur teks, kalimat utama seringkali menjadi ambigu maknanya dengan gagasan utama.
Untuk itulah pembaca harus memahami perbedaan kalimat utama dan ide pokok pada suatu unsur teks.
Sesuai syarat syarat paragraf yang baik, unsur teks pada dasarnya terdiri atas satu kalimat utama disertai dengan beberapa kalimat penjelas.
Kalimat utama berisi ide pokok yang biasanya terdiri atas beberapa kalimat penjelas pada satu paragraf.
Akan lebih mudah lagi apabila pembaca mengetahui jenis-jenis paragraf pada suatu unsur teks.
Pada paragraf deduktif, kalimat utama selalu berada di awal paragraf. Jenis paragraf induktif, kalimat utama selalu berada di akhir paragraf.
Jenis paragraf deduktif-induktif, kalimat utama selalu terletak di awal dan akhir paragraf. Pada jenis paragraf ineratif, kalimat utamanya selalu berada di tengah paragraf.
Ciri-ciri kalimat utama harus dipahami terlebih dahulu oleh pembaca sebelum akan menentukan kalimat utama. Berikut terdapat ciri-ciri kalimat utama:
Langkah awal sebelum menentukan kalimat utama, pembaca harus mengetahui ide pokok atau gagasan utama pada unsur teks.
Pengertian ide pokok merupakan masalah utama yang diperbincangkan dalam unsur teks di suatu paragraf. Ide pokok dapat terletak di awal, di akhir, di tengah, atau di awal dan diakhir paragraf.
Langkah-langkah paling efektif dalam menentukan kalimat utama pada unsur teks dapat dilakukan dengan cara berikut.
Kalimat penjelas digunakan untuk menjelaskan kalimat utama. Agar suatu paragraf dalam suatu unsur teks menjadi sempurna, maka dibutuhkan kalimat kalimat penjelas untuk mengembangkan kalimat utama.
Sebelum menentukan kalimat penjelas, pembaca harus mengetahui kalimat utama terlebih dahulu. Untuk memudahkannya, kalimat penjelas memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
Langkah langkah menemukan kalimat penjelas dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut.
Agar lebih memahami dalam menentukan jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama dan kalimat penjelas, mari kita simak beberapa contoh berikut.
Contoh 1
Guru teladan merupakan contoh yang baik bagi peserta didiknya. Guru teladan selalu memberikan ruang bagi siswa untuk berkembang. Dia juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkreasi meningkatkan potensi siswa. Biasanya guru teladan sering mengikuti pelatihan dan pengalamannya dibagikan kepada rekannya dan juga peserta didiknya. Guru teladan dengan senang hati akan membagikan ilmunya demi kebaikan bersama.
Pada contoh tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
Gagasan utamanya adalah guru teladan.
Kalimat utamanya adalah “Guru teladan merupakan contoh yang baik bagi peserta didiknya”
Kalimat penjelasnya terdiri dari:
Guru teladan selalu memberikan ruang bagi siswa untuk berkembang. Dia juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkreasi meningkatkan potensi siswa. Biasanya guru teladan sering mengikuti pelatihan dan pengalamannya dibagikan kepada rekannya dan juga peserta didiknya. Guru teladan dengan senang hati akan membagikan ilmunya demi kebaikan bersama.
Contoh 2
Gudeg merupakan makanan khas daerah Yogyakarta yang sudah sangat terkenal. Rasanya yang manis pada nangka dipadukan rasa pedas pada krecek telur membuatnya banyak dinikmati wisatawan. Oleh sebab itu, tidak heran jika setiap wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta akan membeli gudeg.
Pada contoh tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
Ide pokoknya adalah gudeg.
Kalimat utamanya adalah “Oleh sebab itu, tidak heran jika setiap wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta akan membeli gudeg”
Kalimat penjelasnya adalah:
Gudeg merupakan makanan khas daerah Yogyakarta yang sudah sangat terkenal. Rasanya yang manis pada nangka dipadukan rasa pedas pada krecek telur membuatnya banyak dinikmati wisatawan.
Demikian cara menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas pada unsur teks di suatu paragraf.